Happy Reading🍒
.
.
.Jangan terlalu percaya pada sebuah janji. Kadang janji dibuat hanya sebagai kata penenang.
~Ika Puspita
_
________________________________________
______________________________"Udah makan?" tanya seorang cowok berseragam putih abu-abu yang tengah duduk di atas ninja putihnya.
"Udah," jawab cewek yang memakai cardigan abu-abu sambil tersenyum manis.
"Kapan?"
"Tadi."
"Tadi kapan?"
"Pagi."
"Naik!"
Dua remaja berbeda gender itu tengah berbincang di depan gerbang sekolah. Waktunya pulang sekolah membuat mereka menjadi sorotan beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang ingin cepat pulang. Pemandangan tersebut sebenarnya sudah bukan hal baru lagi, namun entah mengapa atensi mereka selalu tersedot untuk melihatnya. Sayang jika melewatkan dua maha karya Tuhan yang luar biasa. Si cewek yang manis dan si cowok yang tampan. Cheryl Anasthasya dan juga Doni Alamsyah. Sepasang sejoli yang sudah 9 bulan ini merajut kasih.
Mereka berbeda asal sekolah, tetapi tidak terlalu jauh jaraknya. Doni satu angkatan di atas Cheryl yaitu kelas XII. Hal tersebut yang menjadi alasan Doni sering menghampiri gadisnya agar dapat bertemu. Tidak setiap hari, namun harus ada hari untuk melebur rindu. Karena rindu obatnya adalah temu.
Cheryl adalah anak rumahan, jarang keluar jika tidak ada hal yang penting. Hal tersebut tentu karena suatu alasan. Membuat mereka berdua menjadi jarang bertemu atau sekedar menghabiskan matahari tenggelam bersama. Meski begitu hubungan mereka baik-baik saja sampai saat ini. Bukankah memang suatu hubungan kunci utamanya adalah adanya kepercayaan antara satu sama lain.
Doni membawa Cheryl ke sebuah cafe. Cafe yang sering mereka kunjungi ketika pulang sekolah, karena jaraknya yang tidak jauh dari sekolah Cheryl.
"Kenapa dari tadi belum makan hm?" tanya Doni sesudah memesan makanan.
"Enggak sempet, tadi wali kelas Cheryl minta tolong Cheryl buat ngrekap nilai ulangan," jawab Cheryl.
"Sesibuk apapun, kamu harus tetep makan. Inget kamu punya maag?" tanya Doni menatap Cheryl datar.
"Maaf," ucap Cheryl sambil memilin ujung cardigan yang dipakainya.
"Jangan diulang!" ucap Doni tegas.
"Iya," jawab Cheryl sambil mengangguk.
Seorang pelayan cafe datang menghampiri mereka membawa makanan di atas nampan. Tidak tanggung-tanggung Doni memesan banyak sekali makanan. Doni memang bukan orang yang kaya raya tapi cukup berada.
"Kenapa pesenya banyak banget, buat siapa sih?" tanya Cheryl heran.
"Kamu lah," jawab Doni santai.
"Ini tuh banyak banget tau, Cheryl nggak mungkin bisa abis."
"Kan dari tadi belum makan, sekarang makan yang banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen FictionCheryl Anasthasya,gadis manis yang ceria dan penuh tawa. Senyumanya bisa membuat orang di sekitarnya merasa hangat. Namun siapa sangka di balik sikapnya yang ceria ada sejuta luka yang ada dihatinya. Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga. Tent...