25.Calon Mantu🍒

110 8 3
                                    

Happy Reading🍒
.
.
.

Jika lelah bubuhkan koma untuk menjeda.
Jangan terlalu cepat memberi titik untuk mengakhiri.

~Ika Puspita



Reyfand membuka pintu kamarnya dengan kasar. Tas yang semula bertengger dibahunya dibuang sembarangan ke lantai. Direbahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Mata tajamnya menatap lurus ke atas langit-langit kamar yang berwarna putih. Sialnya, bayangan Cheryl yang tengah memeluk Dimas dan Juna terlintas begitu saja membuatnya merasa geram.

Reyfand bukannya cemburu tapi sedikit kesal melihat Cheryl yang dengan entengnya memeluk pria lain di depan matanya sendiri. Apalagi setelah itu Cheryl seolah sedikit mengabaikan dirinya dan asik dengan yang lain. Catat! Reyfand tidak cemburu katanya.

Gengsi lo turunin Rey -Author
Bacot lo tor - Reyfand

Ting!

Suara notif di ponselnya membuat ia segera mengambil benda sejuta umat itu dari balik saku seragamnya.

Cheryl
Kak Rey? Dimana?
Cheryl nunggu di depan toilet

Reyfand menghembuskan nafasnya panjang kemudian memilih mengabaikan pesan dari gadisnya itu. Biarlah, Reyfand akan memberi sedikit pelajaran agar kepolosan gadisnya itu tidak semakin menjadi. Namun ia mengabari salah satu sahabatnya agar mereka tidak bingung mencarinya. Reyfand mengubah cara tidurnya menjadi tengkurap dan menenggelamkan wajahnya pada bantal. Tidak lama kemudian ia malah pergi ke alam mimpi.

Cheryl menatap gerbang tinggi dihadapannya dengan ragu. Tadi setelah mengetahui Reyfand pulang ke rumah tanpa memberitahunya, Cheryl berinisiatif untuk menyusulnya. Berbekal alamat yang diberitahu oleh Arya ia pergi sendiri ke rumah Reyfand menggunakan taksi.

Cheryl menekan bel di samping pagar setelah berpikir matang-matang. Tidak lama kemudian gerbang terbuka membuka Cheryl mundur beberapa langkah ke belakang. Munculah seorang pria bertubuh tinggi dan besar menggunakan pakaian serba hitam dan kacamata hitam pula.

"Ada perlu apa?", tanya pria itu datar.

"Ehh anu itu, ini benar rumahnya kak Rey?", tanya Cheryl yang merutuki dirinya yang tiba-tiba menjadi gugup.

"Ya"

"Emm Cheryl boleh ketemu sama kak Rey?"

"Anda siapanya?"

"Cheryl emm temennya"

Pria itu menyentuh sebuah benda yang menempel ditelingannya kemudian berbicara sesuatu. Cheryl hanya mampu menatapnya dalam kebingungan.

"Silahkan masuk", ucap pria itu mempersilahkan.

"Eh iya terimakasih pak"

Cheryl masuk melewati gerbang kemudian berjalan menuju pintu utama dibimbing pria tadi. Cheryl menatap kagum ketika melihat bangunan yang disebut rumah di depannya ini. Ini tidak pantas jika disebut sebagai rumah mungkin lebih pantas disebut istana karena begitu besar dan mewahnya. Cheryl kembali memencet bel di samping pintu setelah pria tadi pergi.

Tidak lama, seorang gadis cantik membukakan pintu untuk dirinya. Cheryl tersenyum kikuk karena ditatap intens oleh gadis di depannya ini.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang