Happy Reading🍒
.
.
.Bukan akhir dari segalanya tapi awal dari perjuangan yang sebenarnya.
~Ika Puspita
"Kita bawa mama ke depan"
Cheryl dan Arya membimbing Saras untuk keluar dan segera memasuki mobil. Setelah memastikan Saras duduk dengan nyaman, Cheryl dan Arya kembali memasuki rumah untuk mengambil koper yang berisi pakaian dan barang-barang yang harus dibawa.
Cheryl berhenti di teras, ia ingin mengenang rumah yang sudah bertahun-tahun lamanya ia tinggali. Banyak kenangan yang tersimpan di sini. Saksi bisu perjuangan yang selama ini ia lewati.
"Semua bakal baik-baik aja", ucap Arya yang tiba-tiba sudah ada di samping Cheryl.
"Cheryl nggak yakin", ucap Cheryl sambil menunduk.
"Mana Cheryl yang selalu semangat?"
"Cheryl nggak sekuat itu bang"
"Lo cewek terkuat yang pernah gue liat. Percaya sama gue semua bakal baik-baik aja"
"Semoga, Ayok bang kita pergi. Nggak sabar pengen makan masakan mami", ucap Cheryl sambil tersenyum lebar seolah melupakan kesedihannya.
"Awas lo di rumah gue ngabis-abisin makanan"
"Itu tanda rasa syukur Cheryl tauk"
"Kok bisa?"
"Selagi ada makanan harus kita makan. Di luar sana banyak yang nggak bisa makan. Jadi kita nggak boleh buang-buang makanan"
"Sa ae lo bocah"
Mobil berjalan, meninggalkan kota kelahiran Cheryl. Tempat dimana ia dibesarkan tanpa adanya cinta dan kehangatan keluarga. Kini Cheryl bertekad akan memulainya dari awal lagi. Awal dengan kebahagiaan tanpa kesedihan. Semoga.
Berjam-jam mereka tempuh, akhirnya mereka sampai di halaman rumah besar milik Arya. Merekapun turun dengan Cheryl yang memapah tubuh Saras.
"Mang tolong bawa masuk ya", ucap Arya kepada salah satu pegawai rumahnya.
"Cheryl, Saras", panggil Ani yang sudah menunggu mereka di ruang tamu.
Ani memeluk Saras walau yang dipeluk tidak bergeming sama sekali kemudian berganti memeluk Cheryl.
"Anaknya sendiri nggak disambut ma?", tanya Arya pura-pura merajuk karena dihiraukan.
Ani malah mengibaskan tanganya seolah tidak perduli, membuat Cheryl terkekeh karenanya. Ani menyuruh Cheryl untuk duduk sementara dirinya mengantarkan Saras ke dalam kamar yang sudah dipersiapkan.
"Capek?", tanya Arya yang datang dengan minuman dingin dan beberapa kue kering.
"Lebih capek hati Cheryl", jawab Cheryl dengan nada bergaurau.
"Bucin lo semenjak tau pacaran"
"Bucin itu manusiawi"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen FictionCheryl Anasthasya,gadis manis yang ceria dan penuh tawa. Senyumanya bisa membuat orang di sekitarnya merasa hangat. Namun siapa sangka di balik sikapnya yang ceria ada sejuta luka yang ada dihatinya. Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga. Tent...