23.Teman Lama🍒

105 10 5
                                    

Happy Reading🍒
.
.
.

Jangan takut memulai sesuatu yang baru, setiap waktu yang bertambah dan jiwa yang berbeda memiliki kisahnya sendiri.


~Ika Puspita



Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Namun keempat gadis cantik itu masih betah berada di dalam kelas. Ada saja topik obrolan yang mereka angkat dan menjadi percakapan yang sangat panjang.

"Ayo pulang", ajak Cheryl sambil menggendong tasnya.

"Yang udah punya pacar mah beda, buru-buru pengen ketemu", ucap Raya menyindir.

"Iya, kita yang jomblo kayak remahan peyek mah bisa apa", ucap Naya pura-pura sedih.

"Sirik aja lo berdua", ucap Alika sambil memutar bola matanya malas.

"Weitss jangan salah Nay! Jomblo-jomblo gini kita bisa nikung", ucap Raya bangga.

"Lo kira balapan? Nikung-nikung segala", ucap Naya sambil mendengus geli.

"Nggak level lah nikung", ucap Alika sambil mengibaskan tangannya.

"Nah bener, yang masih sendiri aja banyak mau-maunya sama bekasan orang", ucap Naya sambil tertawa.

"Iya sih, lagian cowok kayak gitu pasti nggak baik. Kalo baik pasti dia tetep setia sama ceweknya walaupun ada cewek yang lebih wah deketin dia", ucap Raya.

"Jadi salah cewe yang nikung apa cowo yang mau-maunya diambil paksa?", tanya Alika sambil mengetuk dagunya dengan jari telunjuk.

"Dua-duanya lah", jawab Naya membuat mereka tertawa kecuali Cheryl.

"Kalian suka sama kak Rey?", tanya Cheryl  tiba-tiba membuat yang lain terdiam.

"Ya siapa coba yang nggak suka sama kak Rey? Gue rasa semua cewek normal suka kali sama dia", jawab Naya enteng.

"Ganteng, body goals, pinter akademik maupun non akademik, ada akhlak, yah walaupun dingin. Tapi dingin-dingin menghanyutkan", ucap Raya dengan mata yang menerawang jauh.

"Lo muji cowok orang di depan pacarnya sendiri", ucap Alika.

"Cheryl perlu mundur?", tanya Cheryl sambil menunduk.

"Ha? Maksud lo?", tanya Raya bingung.

"Kalian suka kan sama kak Rey? Apa Cheryl perlu mundur buat nglepasin kak Rey?", tanya Cheryl masih menunduk.

"Kok lo ngomong gitu sih Cher?", tanya Naya semakin bingung.

"Cheryl nggak mau kita berantem gara-gara rebutan cowok. Mending Cheryl berhenti sekarang sebelum Cheryl jatuh terlalu dalam", ucap Cheryl sendu.

Pernyataan Cheryl membuat ketiga temannya tertawa lepas. Bahkan Raya sampai memegangi perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Yaampun Cheryl sayangku kok lo mikirnya sampe situ sih?", tanya Naya sambil mengusap cairan bening di sudut matanya.

"Gini ya Cher kita itu bilang suka sama kak Rey bukan yang menjurus ke sayang tapi kagum. Kita kagum sama apa yang dimilikin sama kak Rey. Itu rasa yang beda banget Cher", ucap Raya memberi pengertian.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang