Bab 33 (Kegilaan Selia)

2.7K 192 6
                                    

"Jadi lu yang nyulik Tae!! Dasar iblis sialan. Muka aja cantik dalemnya busuk."

"Tenang dulu Awan. Jangan langsung marah kayak gitu dong. Kalau si Tae idiot ini gak ngusik kehidupan gue, mana mungkin gue ngelakuin ini. Ya, inilah konsekuensinya kalau macem-macem sama Selia."

"Wah gak waras lu. Lu sampe niat bayar preman kayak begini buat nyiksa Tae? Otak lu dimana?" ucap Awan sembari menunjuk dengkulnya.

"Gue gak bakal nyiksa dia kok. Tapi bakal gue bunuh. Hahaha."

Selia tertawa kegirangan. Wanita dihadapannya kini memperlihatkan sifat aslinya, psikopath. Dendam yang tertanam dihatinya sangatlah besar, sampai ia berani berbuat sejauh itu.

"Gue bunuh lu cewek jalang!!!" teriak Awan yang tak kuasa menahan amarahnya.

"Eh gundul! Ngapain diem aja. Iket dia juga." suruh Selia pada salah satu preman berkepala pelontos.

pria pelontos itu pun langsung berjalan menuju Awan, ia mencoba mengikatnya. Awan terus memberontak, namun mustahil bisa terlepas dari pria bebadan besar seperti itu.

"Lepasin gue botak!!!"

"DIAM!!"

pria itu mendorong Awan yang sudah terikat ke arah Tae yang tergeletak.

"Tae!! Bangun Tae!! Jangan tiduran di sini oii!! Nyawa lu dalam bahaya. Bangun kampret!"

"Ayo terus bangunin dia, biar gue cepet ngebunuhnya."

"Sialan. Iblis emang gak punya hati ya."

"Jangan banyak ngomong kalau lu gak mau mati juga. Hari ini gue lagi berbaik hati, jadi lu bakal gue biarin hidup dan jadi penonton kematian temen idiot lu itu."

"SELIA!!!!!!"

"Apa hah? Udah diem aja di situ, duduk yang manis dulu sampai temen lu bangun. Gak mungkin kan gue ngebunuh dia dalam keadaan pingsan begitu." ucap Selia sambil memainkan senapan ditangannya.

Setengah jam telah berlalu. Namun Tae belum tersadar juga. Awan terus menunggu disampingnya, berharap ia bangun dan seseorang segera datang.

"Bangun Tae. Ayo kita kabur bareng. Lu belum mati kan?" bisiknya sambil memperhatikan sekitar. "Gue mohon bangun. Mumpung si jahanam gak ada di sini."

"Dia belum bangun juga?!" tanya selia yang tiba-tiba datang. "Sial. Lama banget sih. Capek gue nunggunya."

Awan tak menanggapi, ia langsung berbaring di samping Tae dan memejamkan matanya.

"Tidur yang nyenyak, sekalian jangan bangun lagi."

"Diem lu!! Gue gak bisa fokus merem."

***

Jalanan terlihat ramai. Kendaraan mengular sampai ke ujung jalan. Beberapa kali Tarran membunyikan kelaksonnya. Wajahnya terlihat kesal, mobilnya tak bisa bergerak sama sekali. Terlintas dibenaknya Tae yang sedang dalam masalah. Namun tak ada yang bisa ia lakukan.
Tanpa pikir panjang ia keluar dari mobil dan berlari pergi. Mobil tanpa pengemudi ia tinggal begitu saja di tengah jalan.

My Idiot Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang