-10-

1.7K 153 5
                                    

Happy reading

***

Ini hari minggu. Hari yang sangat disukai oleh Bintang. Dia sudah berlari kecil ke kamar Aksa, ditangannya terdapat sebuah kertas yang berisi kegiatan bersama-sama. Bintang sudah merencanakan banyak hal di kepalanya, dia menulis semua ide itu di selembar kertas. Dia takut jika ide itu terhapus diingatannya.

Aksa bangun pagi sekali, ketika Bintang ke kamarnya, Aksa baru saja ke luar dari kamar mandi. Handuk masih melilit di pinggangnya, tanpa atasan. Dada Aksa menonjol dengan perut yang sedikit terbentuk, ototnya masih belum jelas.

“Bintang!” Aksa menjerit, menutupi bagian atasnya dengan tangan.

“Abang….” Bintang mendekat, dia memperlihatkan kertas yang sejak tadi dibawanya. “Bintang mau ini.”

Di kertas itu terdapat banyak kegiatan. Diantaranya membersihkan rumah, jalan-jalan, bermain, dan sebagainya. Satu hari itu penuh dengan kegiatan Bintang bersama Aksa.

“Bersih rumah, kita bersih rumah.” Bintang berucap semangat, dia melompat kecil.

“Kita bersihin rumah?”

“Rumput cabut, sampah buang, sapu rumah juga.”

“Iya, iya. Tapi kamu tunggu di luar, aku mau ganti baju, nih.”

“Bintang mau di sini.”

Aksa spontan mundur selangkah, tangannya masih menutupi dadanya. Aksa agak malu memperlihatkan badannya kepada Bintang, adik angkatnya itu bisa saja bertanya hal yang aneh-aneh. Aksa belum sanggup menjawab segala pertanyaan Bintang yang konyol.

“Kamu ke luar dulu….”

Bintang menggeleng kencang. “Abang kabur nanti.”

“Nggak akan. Emang mau kabur lewat mana? Hah?”

“Jendela.”

Aksa meneguk ludah gugup. Bintang masih ingat rupanya. Aksa pernah kabur melalui jendela kamar untuk menghindari Bintang. Kala itu Aksa ingin menemui Sita, kencan seperti anak muda yang lainnya. Sayangnya Aksa harus kembali ke rumah karena Bu Mala sudah mengomel.

“Kamu ke luar dulu, ya?” Suara Aksa melembut.

“Nggak mau!”

“Kenapa nggak mau?”

Bintang mencebik. “Kenapa Bintang ke luar?”

Aksa menggerutu, dia berbalik arah. Tidak ada gunanya seperti itu, Bintang berdiri dengan segala peraturan yang dibuatnya sendiri. Tidak ada yang bisa mengalahkan Bintang dalam berdebat. Bintang keras kepala.

“Abang….”

“Apa lagi, sih?” jawab Aksa keki.

“Bintang mau nonton….”

“Tadi katanya mau bersihin rumah? Kok jadi nonton?”

“Bintang mau nonton film….”

Aksa mengangguk pasrah, lebih baik dia tidak banyak protes lagi. Lagian Aksa juga malas untuk bersih-bersih. Baginya, hari libur tempatnya untuk bersantai, bukannya melakukan aktifitas yang berat. Di rumah juga ada asisten rumah tangga, asisten yang kerjanya hanya membersihkan rumah. Jika memasak, Bu Mala yang sering melakukannya.

“Kamu mau nonton apa?” Aksa sudah duduk di atas kasur, memakai kaos oblong berwarna hitam dengan celana pendek rumahan. Bintang ikut duduk di sisinya, memperhatikan dengan teliti.

“Bintang bosan nonton lama.”

Aksa mengerti. Bintang sudah jenu dengan film yang sering ditontonnya–film yang cocok dengan semua jenis umur, bertema komedi. Mungkin sudah saatnya Aksa memperkenalkan film yang baru kepada Bintang.

Little Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang