Happy Reading!!
---
Di suatu tempat makan di pinggir seoul yang ramai, terlihat seorang anak berumur 12 tahunan yang sibuk membantu eommanya melayani pelanggan. Anak berkulit tan itu dengan senang hati membantu ibunya untuk melayani para pelanggan yang datang untuk makan siang.
"Jongin, tolong ambilkan es batu di rumah bibi Luna yaa. Es batu disini tinggal sedikit." Tolong Yuri pada Jongin.
"Oke eomma. Tunggu sebentar." Sahut jongin sambil meninggalkan restoran dan melaju menggunakan sepedanya.
Rumah bibi jongin memang tidak jauh dari rumah makan, hanya sekitar 1,5 km jauhnya. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil es yang diperintahkan eommanya.
Saat jongin memakirkan sepedanya di depan rumah makan, jongin melihat seorang anak berkulit putih pucat kurus melihat ke arah rumah makan ibunya sambil memegang perut seperti orang kelaparan.
"Kenapa kau tidak masuk?" tanya Jongin kepada anak kulit pucat tersebut karena baju yang dipakai, bukan baju khas seorang gelandangan dan anak berkulit pucat itu juga terlihat bersih.
"A-aku, ah tidak hanya melihat saja." jawab si anak pucat sambil berjalan gontai pergi meninggalkan rumah makan jongin.
Jongin yang melihat anak yang seumuran dengannya itu tertawa dan menarik tangannya.
Si anak pucat tersentak kaget karena jongin menarik tubuhnya untuk masuk ke dalam rumah makan.
"H-hey, K-kenapa menarikku?"
"Kau kira aku akan membiarkan seorang anak seumuranku kelaparan? Aku bahkan tidak kuat menahan lapar selama setengah jam!" jawab jongin sambil tertawa kecil.
'manis' kata Sehun dalam hati.
"Nah sekarang duduk. Aku akan masakkan sesuatu untukmu." ucap jongin sambil menarik kursi di depannya.
"Tapi aku tidak membawa uang."
"Apa aku menyuruhmu membayar?"
"Duduklah. Tunggu disini, dan aku akan membuatkanmu makanan terenak yang akan masuk ke perutmu." telak jongin sambil berjalan ke dapur.
"Eomma! Ini es nya."
"Kenapa kau lama sekali?? Tapi untunglah kau sudah kembali." eomma jongin menjawab sambil sibuk memasak dan melayani pelanggan.
Jongin hanya tertawa dan bersiap untuk memasak makanan untuk teman baru pucatnya.
Jongin menghidangkan makanan yang dimasaknya seperti bibimbap, miyeok guk, kal guksu dan beberapa ban chan (hidangan sampingan) diatas meja yang ditempati si pucat yang sedang memperhatikan sesuatu di depan rumah makan Jongin.
"Ya! Cepat makan makanan ini, kalau sudah dingin nanti akan bukan makanan terenak lagi namanya." ucap jongin sambil memberikan senyum tulusnya.
"T-terimakasih makanannya. Maaf aku tidak bisa membayar hari ini. Tapi aku pasti akan bayar." Tekadnya.
Jongin mengangguk dan si pucat mulai makan dengan lahap dan tanpa sadar jika jongin sedari tadi memperhatikannya.
'Katanya tadi gak laper' batin jongin.
Uhuk uhuk
"Hey!! Pelan-pelan saja. Aku tidak akan merebutnya jika kau khawatir. Aku sampai lupa mengambilkan air saking kagetnya melihatmu makan." ucap jongin sambil berjalan untuk mengambil air.
"Sehun. Oh sehun." Ucap si pucat saat jongin ingin mengambilkan air.
Karena Jongin yang sudah buru – buru mau mengambilkan air untuk teman barunya, jongin lupa untuk memberi tau namanya kepada si puc- sehun. Namun, saat jongin kembali sehun sudah menghilang dari tempatnya dengan makanan yang tersaji sudah habis bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)
FanfictionDan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir. - Kim Jongin. BxB! Ati ati salah lapak hyung