Enjoy Reading, pereading
---Sehun terlihat seperti biasa setelah perpisahannya dengan Jongin. Tapi Sehun selalu tersenyum lebar jika dia menyalakan handphonenya. Karena, Sehun tidak kehilangan kontak dengan Jongin kali ini.
Memasang foto Jongin yang diambilnya diam-diam sebagai wallpaper handphonenya, bertukar kabar setiap hari, dan tidak jarang video call bersama Jongin di waktu-waktu luang.
Jongin juga tidak keberatan dengan perlakuan Sehun kepadanya.
Walaupun sebenarnya Jongin tidak mengetahui jika Sehun memasang fotonya.
Jongin baru saja membangun restorannya. Bukan membangun. Merombak rumahnya selama beberapa hari, agar bisa membuka bisnisnya.
Rumah Jongin terletak di dekat laut, tempat para nelayan menurunkan tangkapan mereka. Jadi bisa dibilang tempat yang lumayan strategis.
"Hyung mau beri nama apa restoran ini?" tanya Haechan pada Jongin yang sedang melihat restoran mereka dari depan.
"Bagaimana kalau markhyuck resto?" saran Haechan, dan dibalas toyoran kecil dari Jongin.
"Jangan ngadi-ngadi bucin!" ledek Jongin.
-🎶
"Chanyeol? Aku kira waktu itu akhir dari hubungan hyungnya dengannya." Haechan menggernyit melihat nama Chanyeol di handphone Jongin.
"Halo hyung? Ada apa?"
"um, Nini ak-."
"Pft- Nini? Kau memanggil hyungku dengan sebutan itu lagi?" cibir Haechan yang tidak sengaja mendengar Chanyeol memanggil Jongin dengan sebutan Nini.
"Aish!" umpat Jongin dan menjauh dari adik satu-satunya itu.
"Maaf hyung. Hyung mau bilang apa tadi?" tanya Jongin.
"uhm, tidak. Aku hanya ingin bilang jika sisa gajimu baru saja aku transfer." Jawab Chanyeol.
Jongin hanya tersenyum miris mendengar ucapan Chanyeol. Bukan kalimat itu yang ingin Jongin dengar dari mulut Chanyeol seminggu ini. Jongin hanya ingin kepastian hubungannya dengan mantan bosnya itu.
Jongin sendiri belum siap untuk melepas, jika tidak dilepas. Dan Jongin juga tidak mengerti alasan Chanyeol tidak 'mengakhiri' salah satu dari hubungannya itu.
"Nini?" panggilan Chanyeol mengembalikan pikiran dan hati Jongin yang berkecamuk.
"Ah. Iya hyung. Aku akan memeriksanya nanti. Terimakasih banyak hyung~."
"Ya. Jaga kesehatanmu disana ya. Salam untuk eomma dan nenek."
"Apa? Ah. Iya hyung akan aku sampaikan." Jongin tidak bisa menyembunyikan senyumannya setelah menutup panggilan dari Chanyeol.
---
"Tuan Oh, ini untuk rapat terakhir hari ini." Ucap Baekhyun memberikan map pada Sehun.
"Bukankah seharusnya sore nanti ada rapat dengan perusahaan paman Changmin?"
"Tuan Shim ada urusan mendadak ke Paris. Jadi beliau membatalkan pertemuan hari ini."
Sehun tersenyum mendengarnya. Karena dia bisa melanjutkan sisa pekerjaannya di rumah sambil mengobrol dengan Jongin lewat handphonenya.
"Baiklah. Ayo kita berangkat sekarang." Ajak Sehun kepada Baekhyun sambil mengenakan jas hitamnya.
---
-🎶
"Sehun? Tumben masih sore kau sudah menelepon." Tanya Jongin meletakkan handphonenya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)
FanfictionDan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir. - Kim Jongin. BxB! Ati ati salah lapak hyung