Dan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku.
- Oh Sehun.
Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir.
- Kim Jongin.
BxB! Ati ati salah lapak hyung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sehun, bangun." Jongin mengoyang-goyangkan badan Sehun yang masih diatas kasur sambil menutup matanya.
"Hmh, 5 menit lagi sayang." Jawab Sehun masih dengan mata tertutup.
"Sekarang, Sehun. Hari ini kita akan pergi ke wisuda Mark dan Haechan, kau lupa?"
"Hmh, sedikit lagi."
Jongin menghembuskan napasnya pasrah. Keluar kamar dan pergi ke kamar sebelahnya yang penuh nuansa langit.
"Jisung, tolong bangunkan Daddy ya.. terserah mau Jisung apain Daddynya. Pokoknya sampai bangun, Ok?" Ucap Jongin pada anaknya yang masih berumur 3 tahun.
"Ok, Papa!" Jawab Jisung kegirangan.
Jongin menurunkan Jisung ke kasurnya dan Sehun. Jisung mulai melompat lompat diatas kasur dan mendarat diatas tubuh Sehun.
"Aak! Oh Jisung..." pekik Sehun dengan suara seraknya.
"Ayo Dad! Bangun!!" Ucap Jisung menekan nekan perut rata Sehun.
"Papa!! Dad gigit icung!!" Teriak Jisung saat Sehun mengigit pelan tangannya.
Alhasil, Jisung menangis keras karena ulah Sehun. Dan Sehun, mendapat muka asam Jongin pagi ini.
"Icung kan gamau mandi sama Dad!" Protes Jisung setelah masuk ke kamar mandi bersama Appa dan Daddynya.
"Oh gitu? Kalo gitu Dad bilang paman Baekhyun, air mancur coklatnya gak jadi ya?" Ancam Sehun dengan air mancur coklat impian Jisung yang Sehun titip pada Baekhyun.
"Dad~ ini sikat giginya Dad!" Jisung tiba-tiba memberi Sehun sikat giginya dengan senyum manis.