Es

976 119 14
                                    

"Haechan, lebih baik kabari Yuri eomma lebih dahulu. Aku takut eomma khawatir nanti." Ucap Mark.

Haechan langsung mengirim pesan pada eommanya yang mungkin sedang bersama appanya juga. Sementara Sehun terus berada di samping Jongin yang belum siuman.

"Sehun hyung, handphonemu terus berdering. Mungkin penting." Kata Mark memberikan handphone Sehun yang ada disampingnya.

Melihat siapa yang meneleponnya, Sehun langsung menutup panggilannya dan mematikan daya ponselnya.

Ruang inap Jongin sudah mulai tenang dengan matinya ponsel Sehun. Tapi sekarang, handphone Haechan yang berdering.

"Eomma? Jongin hyung ada di kamar VIP. Di lantai atas."

"Bagaimana bisa Jongin di kamar VIP?" Tanya Yuri heran.

"Kami ke rumah sakit dengan Sehun hyung. Lalu Sehun hyung menyuruh para dokter untuk membawa Jongin hyung ke kamar VIP." Jawab Haechan dengan suara pelan.

"Sehun? Siapa?" Tanya Seunghyun appa yang mendengar percakapan Haechan dan eommanya.

"Teman Jongin," ucap Yuri eomma.

"Baiklah. Eomma tutup."

Setelah menutup panggilan, Yuri dan Seunghyun melanjutkan perjalanan mereka ke kamar Jongin tanpa menyadari ada seseorang yang mengikuti.

"Hei, apa yang kau tangisi? Eomma appa mu akan datang sebentar lagi," ucap Sehun lembut sambil menyeka air mata Jongin.

Kriet

Pintu kamar Jongin terbuka dan kedua orang tua Jongin masuk ke kamar inap Jongin.

"Appa?!" Kaget Haechan langsung memeluk appanya.

"Yak, appa kira kau setinggi yang ada di foto." Ledek Seunghyun sambil mengelus rambut putra keduanya.

"Setidaknya tinggiku naik," kata Haechan sambil memajukan bibirnya.

"Kenapa appa tidak bilang kalau mau pulang?" Tanya Haechan.

"Appa mu ingin membuat surprise, Haechan. Tapi malah mendapat surprise dari hyungmu." Jawab Yuri yang sudah berada disamping Jongin.

"Kenapa tidak bilang eomma dulu tadi?" Tanya Yuri.

"Aku terlalu panik eomma.. aku juga reflek menelepon Sehun hyung karena-"

Tok tok tok

Semua orang yang sedang mendengar Haechan memalingkan pandangan mereka ke pintu. Mark membuka pintu dan,

"Apa ada Sehun disini?"

"Sehun hyung, ada yang mencarimu." Panggil Mark.

Sehun menghela napas seolah tau siapa yang mencarinya. Melepas genggamannya pada Jongin, Sehun keluar dan segera menemui Luhan. Menghindari Luhan membuat keramaian di rumah sakit. Jika dia tidak langsung menemuinya.

"Kita harus kembali ke Seoul sekarang, Sehun."

"Hyung, kembali ke Seoul sendiri saja. Aku akan kembali sampai Jongin pulih."

"Dia punya keluarga yang bisa mengurusnya Sehun. Sedangkan perusahaanmu butuh kau disana."

"Perusahaanku yang butuh aku? Atau Hyung yang ingin aku terus bersama hyung saja?" Tanya Sehun datar.

"Selama aku disini, Baekhyun hyung baik-baik saja. Appa juga tidak protes apa-apa tentang perusahaan." Lanjutnya.

"Tapi Sehun,"

Melanjutkan perdebatan mereka, Haechan melanjutkan ceritanya sendiri di dalam ruangan Jongin.

"Jadi kenapa kau menelepon Sehun lebih dulu, Haechan?" Tanya Yuri.

𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang