Happy Reading hyung 🙇🏻♂️
---Restoran kecil Jongin perlahan mulai ditinggalkan pelanggan-pelanggan yang diundangnya. Menyisakan 3 pria yang datang jauh-jauh dari Seoul.
2 diantara pria itu sedang saling tatap menatap. Bukan tatapan romantis, tapi tatapan bersitegang dari keduanya.
"Apa kalian bisa menghentikan tatapan aneh kalian? Aku muak menontonnya." Kata Pria terkecil diantara mereka mengeluh.
"Lagipula kita datang untuk mendukung Jongin membuka restorannya. Bukan memperebutkan Jongin." Lanjutnya.
Kedua pria yang sedang saling menatap itu mengalihkan pandangan mereka menatap Baekhyun yang mengoceh tadi.
"Apa?" Tanya Baekhyun mengernyit.
Di sisi lain restoran kecil Jongin, Haechan dan Mark yang sedang membantu Jongin bersih-bersih teralihkan pekerjaannya karena menonton adegan di atas.
"Kenapa Chanyeol hyung ada disini?" Tanya Mark kepada Haechan.
"Coba kau tanya orang yang sedang mencuci piring disana." Jawab Haechan menunjuk Jongin yang sedang membilas piring cuciannya.
"Hyung, kenapa Chanyeol hyung disini? Bukankah hyung sudah tidak ada hubungan dengannya?" kata Mark agak berbisik ke arah Jongin.
Jongin menoleh ke arah adik-adiknya itu hendak menjawab. Tapi melihat tatapan kecewa Haechan padanya membuat Jongin urung untuk menjawab Mark.
"Lebih baik hyung menjelaskan langsung kepada orang-orang disana," Haechan melirik tamu yang tersisa di meja panjang.
Jongin menuruti kemauan adiknya dan berjalan ke meja panjang. Jongin duduk diantara Sehun dan Chanyeol.
Sehun hanya membuang wajahnya saat Jongin datang. Sedangkan Chanyeol mengunci pandangannya pada Jongin.
"Jadi kenapa orang brengsek ini ada di hadapanku, Kim Jongin?" Sehun membuka percakapan.
"Siapa yang kau sebut brengsek?"
"Wah, lihat orang ini. Kau tidak pernah mengoreksi dirimu sendiri ya. Haha," Baekhyun tersenyum miring melihat Chanyeol.
"Sudahlah hyung, akukan memang mengundang kalian untuk merayakan pembukaan restoranku." Kata Jongin sambil menahan bahu Chanyeol.
"Aku dan Chanyeol hyung belum putus, Sehun."
Kata-kata sederhana Jongin barusan, membuat semua tatapan di restoran tertuju pada Jongin. Termasuk Haechan dan Mark yang diam-diam menguping.
"Kenapa?!" Teriak Haechan dari belakang, mewakili pertanyaan setiap orang kecuali Chanyeol.
"Perasaanku pada Chanyeol hyung belum ada yang berubah dan-"
"Mana mungkin perasaanmu tidak berubah saat kau diduakan hyung!" Haechan memotong ucapan Jongin dengan kembali berteriak.
"Jongin hyung belum selesai bicara, dengarkan dulu hyuk," Mark menenangkan Haechan.
Sehun hanya menyimak obrolan yang sedang berlangsung disini. Lagipula menurut Sehun, pertanyaannya sudah terwakilkan dengan teriakan Haechan.
"Silahkan lanjutkan ucapanmu tadi Jongin." Ucap Sehun sambil menyeruput kopi yang dipegangnya.
"Dan aku tidak akan melepas Chanyeol hyung sebelum Chanyeol hyung yang melepasnya sendiri." Jelas Jongin.
"Pftt. Jongin? Alasan aneh apa yang kau buat itu?" Baekhyun tertawa mendengar alasan Jongin.
"Ada yang salah hyung?"
"Yak! Park Chanyeol! Putuskan saja hubunganmu dengan hyungku sekarang! Percuma saja kau-" Haechan keluar dari belakang diikuti Mark yang menahannya.
"Jongin~? Sepertinya ada yang terlambat datang ke perayaanmu~." Eomma Jongin datang dengan pria kecil disampingnya.
"Kyungsoo hyung?"
"Kyungsoo?"
"Kau menyusul kemari?" Tanya Chanyeol yang langsung menghampiri Kyungsoo.
"Jongin, mari luruskan semuanya. Aku lelah dengan kelabilan pria konyol ini." Kyungsoo melirik ke arah Chanyeol dengan tatapan mematikan.
"Sehun, kita harus memesan americano lagi. Ini akan seru. Mark aku mau amerikano 2 ya," Baekhyun berbisik pada Mark agar tidak menganggu suasana restoran sekarang.
"Hyung, aku mulai muak dengan drama ini. Lebih baik kita ke hotel." Sehun yang hendak berdiri ditahan bajunya oleh Baekhyun.
"Yak, ini adalah ending. Kita harus menontonnya. Entah ini akan berakhir sad ending atau happy ending, kita tetap harus menikmatinya, Oh Sehun."
Baekhyun menyeruput kopinya yang baru datang.
"Jadi Park Chanyeol, hatimu sebenarnya untuk siapa?" Tanya Kyungsoo langsung pada intinya.
Chanyeol melihat Kyungsoo lalu menoleh untuk melihat Jongin di belakangnya. Ia kebingungan sendiri mencari jawaban yang ada di hatinya.
Sehun hanya menyenderkan punggungnya ke kursi melihat Chanyeol yang berpikir terlalu lama menurutnya.
"Apa sesulit itu menentukan pilihan yang sudah jelas pilihannya?" Sehun berbicara sendiri, tapi berharap Chanyeol mendengar ucapannya.
"Sebenarnya apa sedang terjadi disini?" Tanya eomma Jongin yang memang belum kembali dari tadi.
"Maaf, bibi. Terjadi kesalahpahaman antar kami bertiga. Dan kita harus menyelesaikannya sekarang." Kyungsoo menjawab pertanyaan eomma Jongin.
"Ah~ baiklah. Jongin, selalu gunakan kepala dingin ya~" Eomma Jongin menasehati anaknya dan keluar dari set drama itu.
"Uhm,"
"Yak, Park Chanyeol. Kyungsoo hyung hamil anakmu. Bagaimana bisa kau berlama-lama berpikir seperti ini?" Sehun melirik ke arah Chanyeol sambil tersenyum remeh.
Sesaat, semua mulut di restoran Jongin tertutup rapat.
"Kyungsoo hyung mengandung?" Tanya Jongin memecah keheningan sesaat tadi.
Jongin bertanya kepada siapapun yang bisa menjawab pertanyaannya, tapi Chanyeol maupun Kyungsoo tidak ada yang membuka mulut.
"Ya, sudah sekitar 2 minggu. Betul bukan, Kyungsoo hyung?" Sehun membuka mulut.
Kyungsoo hanya diam menatap Chanyeol. Menunggu Chanyeol membuka mulutnya, dan sadar apa yang harus dipilihnya.
Tiba-tiba saja, Chanyeol tersenyum lebar. Menghampiri Kyungsoo dan memeluknya.
"Kau mengandung soo?" Tanya Chanyeol mengelus lembut perut Kyungsoo yang masih rata.
"Kau masih bertanya setelah 5 ronde itu menggempurku?! Sialan kau Park,"
"Karena kau sudah ada disini, ayo kita bulan madu di Jeju!"
Chanyeol terlalu senang(?) sampai sampai dia lupa apa yang sedang terjadi dan siapa yang sedang menontonnya sekarang.
"Yak! Park-bodoh-Chanyeol! Minta maaf dulu dengan Jongin! Kau sudah menyakiti calon adik iparku heh." Baekhyun mengingatkan.
"Selamat atas kehamilanmu Kyungsoo hyung," ucap Jongin dengan senyum tulusnya.
---
Terimakasi 🙇🏻♂️
Maapin baru bisa up 😭👍🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)
ФанфикDan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir. - Kim Jongin. BxB! Ati ati salah lapak hyung