Ar

1K 121 10
                                    

"Ngh. Dimana ini?" Lenguh Haechan.

"Hyung? Kau sudah bangun?" Tanya Jeongin yang berada disebelah Haechan dengan keadaan terikat.

"Jeongin? Kenapa kita diikat?" Tanya Haechan ketika sadar dia juga terikat.

"Aku tidak tau. Tapi tadi ada paman yang datang dan suruh kita untuk menunggu."

"Paman? Menunggu apa? Apa organ kita akan diambil lalu dijual dengan ilegal? Eomma!! Aku tidak mau mati muda!!" Teriak Haechan.

"Tenanglah hyung, kita pasti akan baik baik saja." Ucap Jeongin menenangkan.

Cklek

Badan mereka seketika membeku mendengar suara pintu dibuka.

"Mark, aku mencintaimu." Kata Haechan sambil memejamkan matanya.

"Yak! Young jae hyung! Young K hyung! Kenapa mereka diikat?!" Teriak seseorang yang masuk ke kamar tempat Haechan dan Jeongin disekap.

Haechan dan Jeongin langsung saling melempar tatapan lega setelah mendengar seseorang yang sepertinya membela mereka.

"Dan. Kenapa kalian membawa Haechan?!" Tanya Mingyu heran kepada dua hyungnya.

"Eh? Bagaimana dia mengenalku?" Bisik Haechan pelan pada Jeongin.

"Bukannya dia orang yang selalu ke restoran itu, hyung?" Bisik Jeongin menanggapi Haechan.

Haechan hanya mengangguk-angguk mendengar kata-kata Jeongin.

"Eh?! Tapi bagaimana jika dia setiap hari ke restoran karena menargetkan kita?!" Bisik Haechan lagi pada Jeongin.

Jeongin langsung menegakkan badannya. Takut jika perkataan Haechan ada benarnya.

"Aku bisa mendengar kalian," timpa Mingyu.

"Aku akan memperkenalkan diriku nanti. Setelah hyung hyung ini menyadari kesalahan mereka." Lanjut Mingyu sambil membuka ikatan Haechan dan Jeongin.

"Yak, kami tidak tau mana yang benar-benar Yang Jeongin. Karena mereka sedang berdua, kita bawa saja mereka sekaligus. Jadi kau bisa memilih." Jawab Young K sambil mempersilahkan Mingyu untuk memilih.

"Kalian ingin dibunuh tuan Hyunjin dan tuan Sehun?!" Ancam Mingyu.

"Kenapa kau membawa-bawa Sehun?"

"Haechan itu calon adik ipar Tuan Oh."

"Apa?! Astaga." Ucap Youngjae dan YoungK bersamaan.

"Ah, aku belum memperkenalkan diri. Padahal sering bertemu kalian di restoran. Aku Kim Mingyu. Tangan kanan kedua Oh Sehun." Ucap Mingyu.

"Jadi?" Tanya Jeongin.

"Uhm, sebenarnya aku hanya menyuruh hyung hyung tadi menjemput Jeongin. Tapi mereka malah menculik kau dan Haechan. Aku minta maaf."

"Memangnya Jeongin kenapa?" Tanya Haechan.

"Ada masalah yang harus kami selesaikan dengan Jeongin."

"Memangnya Jeongin salah apa? Jangan sakiti adikku!" Kata Haechan langsung memeluk Jeongin.

"Jeongin harus bertemu tuan Hwang Hyunjin, Haechan. Mereka-"

"Tidak! Tidak perlu, Mingyu hyung. Aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan Hyunjin hyung. J-jadi Hyunjin hyung bisa bersama yang lain tanpa masalah."

"Hwang. Hyunjin...? Anak tunggal tuan Hwang yang di Jeju itu?! Astaga! Aku merinding."

"Tapi Hyunjin tidak bisa meninggalkanmu Jeongin. Maka dari itu kau terus dikejar oleh Hyunjin dan orang-orangnya, bukan?"

𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang