Kenapa aku tidak bisa menulis cerita dengan serius?
Bacanya pelan pelan hyung! 💚
---"Jadi, bagaimana sekarang? Kau akan melakukan apa?" Tanya Baekhyun yang sedang berhadapan dengan Sehun di meja cafe.
Sehun hanya bersandar pada kursi cafe dan melamun melihat ke luar jendela yang memberikan pemandangan ombak laut.
"Apa lagi? Memberi perhatian lebih pada Jongin tentunya. Ayah mertua sendiri yang bilang." Jawab Sehun menanggapi Baekhyun tanpa menoleh sedikitpun.
--
"Maksudku datang tiba-tiba kesini, karena ingin melamar Jongin, Paman." Ucap Sehun yang baru mendudukkan dirinya di sofa rumah Jongin.
Jongin yang mengantar minum untuk Sehun terperanjat kaget dan hampir menumpahkan minuman yang dibawanya.
Sedangkan Seunghyun hanya diam setelah mendengar pernyataan Sehun. Mencari-cari jawaban yang tepat untuk menanggapinya.
Jongin tak henti-hentinya menatap Sehun dan Appanya. Berusaha mencerna keadaan yang agak serius ini.
"Hm," akhirnya Seunghyun mengeluarkan suara setelah beberapa menit terdiam.
"Sebelumnya aku berterimakasih untuk perhatianmu pada Jongin kemarin. Untuk biaya rumah sakit dan mobilnya." Lanjutnya.
Tidak ada satu orangpun yang bergeming mendengar ucapan Seunghyun karena nada bicaranya yang terlalu serius.
"Tapi, itu semua hanya materi kan? Apa kau melamar karena Jongin merasa puas dengan materimu? Maaf jika bicaraku terdengar kasar, tapi.. aku mengharapkan perhatianmu untuk Jongin. Bukan semata-mata memenuhi kebutuhannya."
Baekhyun yang mendengar ucapan Seunghyun hanya menganga. Karena Baekhyun sangat tau jika atasannya itu selalu memperhatikan Jongin. (Walaupun lewat Mingyu).
---
"Jadi? Kau tetap disini?" Tanya Baekhyun.
Sehun menyedot kopinya. "Tentu." Jawab Sehun.
"Lalu, kau menyuruhku mengurus perusahaan sedangkan kau--"
"Mengurus masa depan," potong Sehun.
"Tenang saja hyung, ini berbeda dengan urusan kemarin. Sekarang aku hanya tinggal membuktikan sedikit lagi. Aku tetap bekerja tenang saja." Lanjut Sehun.
Baekhyun hanya menopang kepalanya yang memberat. 'Mengundur jadwal kencan buta, lagi.' Batin Baekhyun.
"Sepertinya aku bisa menjadi anak angkat." Ucap Baekhyun pelan.
"Apa hyung?"
"Tidak." Jawab Baekhyun membuang wajahnya dari Sehun.
---
Dan sekarang, hari pertama Sehun membuktikan dirinya pada ayah mertuanya. Sekarang, Sehun sudah bangun sebelum matahari terbit untuk mengantar Jonginnya ke pasar.
"Selamat pagi, Kim Jongin. Butuh tumpangan ke pasar?" Sapa Sehun yang tiba-tiba muncul di hadapan Jongin.
Jongin tersenyum manis menanggapi perhatian Sehun sambil sesekali melirik Seunghyun yang sedang menyiram tanaman.
---
Hari ke-2
"Aw! Ssh," pekik Jongin saat tangannya sedikit teriris.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)
FanfictionDan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir. - Kim Jongin. BxB! Ati ati salah lapak hyung