Si

1.9K 220 28
                                    

---

Minggu siang

Sesuai rencananya minggu kemarin, Sehun akan menemui si manis aka Jongin. Sehun pergi bersama Suho diantar sopir pribadi mereka.

Sesampainya di restoran tujuan sesuai arahan navigasi, Sehun terkejut dengan apa yang dilihatnya. Karena tempat bersejarahnya itu telah hangus terbakar bersama 6 toko lainnya.

"Hyung apa ini?"

"Sepertinya kita terlambat"

"Lalu bagaimana hyung?"

"Sehuna, cinta pertamamu mungkin tidak seindah itu. Ayo kembali ke rumah dan kubur dalam-dalam cinta pertamamu itu."

Sehun merasa sesak.

'Kenapa semenyakitkan ini? Apa semua orang yang kehilangan cintanya merasakan hal yang sama? Aku tidak berani jatuh cinta lagi jika semenyakitkan ini.'

Sehun pun pulang dengan langkah gontai dan langsung memasuki kamar.

'kenapa aku menangis?'

Diusapnya air mata yang perlahan turun dari matanya.

"Ya! Oh Sehun. Apa kau mendengarku?"

"Apa?"

"Kau ini! Kenapa penyakit melumunmu semakin parah?"

"Aku tidak melamun, Baekhyun hyung"

"iki tidik milimin bikyin hying. Apa kau sudah membaca file ini? Mereka meminta kepastiannya hari ini kau tau."

"Kenapa mereka sangat terburu-buru?"

'KAU YANG MENUNDANYA SEHUN' batin baekhyun.

Sebelum amarah Baekhyun memuncak, Sehun segera menandatangani file tadi dan memberikannya pada Baekhyun.

Sudah terhitung 13 tahun sejak dia berusaha melupakan cinta pertamanya. Namun nihil. Sehun tidak bisa melupakan si manis yang membuat makanan terenak itu. Sudah banyak kencan buta yang dilakukan Sehun bersama laki-laki atau wanita 7 tahun terakhir. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang nyangkut di hati Sehun.

Suho yang sering menjadwalkannya kencan buta. Hyungnya itu selalu menjodohkannya dengan setiap orang.

-🎶

"Jangan lupa. Pukul 9 malam di restoran To Yeol."

"Hyung, kenapa kau selalu memaksaku kencan buta? Padahal kau akan tau sendiri hasilnya nanti."

"Restoran To yeol, jam 9 malam Sehun" tegas Suho dan langsung menutup telponnya.

Sehun menekan tombol 1 di telpon kantornya.

"Apa ada jadwal jam 9 malam nanti?"

"Seharusnya ada makan malam dengan keluarga Jung tuan. Tapi Tuan Suho baru saja menghubungi untuk mengosongkan jadwal malam ini."

"Baiklah" Akhir Sehun menutup panggilan.

"Kenapa aku sangat menurut pada hyung? Aish sepertinya aku mulai gila." gerutu Sehun mengacak-acak rambutnya.

Pukul 9 malam. Sehun benar-benar datang ke tempat yang diperintahkan hyungnya. Malam ini, Sehun akan berkencan dengan seorang wanita yang merupakan seorang artis cantik.

"Kim Sejeong" wanita itu mengangkat tangannya bermaksud berkenalan dengan Sehun.

"Oh Sehun" balas Sehun dingin sambil membalas tangan wanita di depannya.

Setelah berkenalan mereka memilih menu yang mereka ingin makan. To Yeol ini restoran masakan Korea. Bukan restoran Italia yang memiliki beragam menu pasta. Sejeong memesan deonjang jigae, makanan andalan di restoran ini. Sedangkan Sehun hanya memesan semangkuk miyeok guk.

Sebelum pesanan datang, mereka mengobrol ringan seperti orang kencan buta pada biasanya.

"Satu deonjang jigae dan satu miyeok guk." ucap pelayan yang mengantarkan makanan.

"Terimakasih."

"Kau tau Sehun? Sepupuku bekerja disini sebagai koki. Dan apapun makanan yang dibuatnya pasti enak. Jadi jangan bandingkan restoran ini dengan restoran yang lain." tawa sejeong di akhir kalimatnya.

Mereka menghentikan sebentar pembicaraan mereka dan memakan makanan yang telah mereka pesan.

Sehun baru saja memasukkan satu sendok miyeok guk ke dalam mulutnya. Dia merasakan sesuatu dalam miyeok guknya. Bukan karena rasanya yang tak enak, Sehun tidak bisa mendeskripsikan rasa miyeok guk ini.

"Ada yang salah?" Tanya Sejeong yang melihat Sehun kurang nyaman.

"Ti-tidak"

"Ada apa dengan wajahmu? Apa miyeok guk ini mengingatkanmu akan sesuatu?"

"Ya, mungkin semacam itu." jawab Sehun sambil berpikir.

"Masakkan Jongin oppa memang selalu mengingatkan sesuatu seperti biasanya." Monolog Sejeong mengangguk-angguk.

"Apa sepupumu yang memasak ini?"

"Mungkin, karena Jongin oppa merupakan kepala koki disini, jadi dia harus tau apa yang  digunakan dalam masakan yang akan dihidangkan." Balas Sejeong yang hanya diberi anggukan oleh Sehun.

Mereka melanjutkan makanan mereka tanpa adanya perbincangan lagi.

'Aku harus apa dengan pria es ini?' Kata Sejeong dalam hati karena Sehun hanya bengong menatap mangkuk bekas miyeok guknya.

"Sehun sepertinya kau memikirkan rasa miyeok guk itu. Mungkin kau mau coba bertemu dengan sepupuku?"

"Ya? Itu tidak perlu Sejeong."

"Ayolah, aku tau kau penasaran. Lagipula Jongin oppa sangat ramah." Jelas Sejeong.

Perbincangan mereka menjadi berlanjut karena sejeong membicarakan Jongin. Yang akhirnya membuat Sehun penasaran dan ingin bertemu dengan sepupu Sejeong itu.

---

'aku menemukanmu' Batin Sehun setelah melihat sepupu Sejeong.

Sehun dan Jongin sedang duduk berhadapan sekarang. Jongin bingung karena pria di depannya ini terus memerhatikannya.

"Apa ada yang salah dengan wajahku? Kenapa daritadi kau hanya diam?"

"Ah ya. Hm, Perkenalkan namaku Oh Sehun."

"Aku tau itu. Bukannya tadi Sejeong sudah memperkenalkanmu?"

"Ah ya. Namamu, Kim Jongin?"

"Ya"

'Ada apa denganku?' Bingung Sehun dalam hati karena merasakan sesuatu yang tidak biasanya dia rasakan. Bahkan saat kencan buta.

Sehun berdeham untuk menetralkan situasi canggung.

"Aku hanya memastikan, takut salah dengar. Apa kau merasa agak fam-"

"Nini ya!"

Ucapan Sehun berhenti karena ada seseorang menyapa Jongin dengan memanggil nama nini.

"Sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu di resto Hyung."

"Aku lupa sayang." ucap pria yang menyapa jongin sambil memeluk jongin dari belakang.

"Ada Sehun, Chanyeol. Sehun, ini Park Chanyeol kekasihku." Ucap Jongin memperkenalkan pria di sebelah kirinya.

---

Tolong kritik dan sarannya hyung!

Terimakasi^^

𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang