Setelah pertemuan dengan Jongin, Sehun menjadi rindu berkali-kali lipat dari sebelumnya. Namun, lamunan rindu itu seketika buyar mengingat Jonginnya dicium Chanyeol tepat di depan matanya.
Sehun lihat. Dia melihat semua interaksi yang pasangan Jongin-Chanyeol lakukan akhir-akhir ini. Karena Sehun mengirim orangnya untuk memata-matai kedua orang tersebut. Terutama Chanyeol.
Sudah seminggu sejak Sehun memata-matai Chanyeol. Tidak ada hal mencurigakan. Hanya bekerja, pulang dan berkencan.
'Apa dia sudah yakin dengan Jongin sehingga tidak mencari yang lain?' Pikir Sehun.
Tapi entah kepercayaan darimana, Sehun merasa bukan. Jongin bukan ditakdirkan bersama Chanyeol. Jika memang iya mereka berdua ditakdirkan untuk bersama, kenapa Sehun terjebak ke dalam bayang-bayang Jongin setiap harinya?, pikir Sehun.
Bukankah itu 'kode' tuhan jika Jongin memang diciptakan untuknya?
"Mingyu. Aku ingin kau mencurigai setiap pria yang ditemui Chanyeol. Ah wanita juga. Pastikan Jonginku tidak terluka karena pria Park itu."
"Baik Tuan."
Sehun menyamankan dirinya di atas kasur dan memejamkan matanya bersiap untuk tidur. Seharusnya dia melanjutkan pekerjaannya, tapi dia sudah tidak peduli lagi karena isi kepalanya sekarang hanya Kim Jongin.
30 menit di posisinya, Sehun belum juga mengantuk. Dia beralih pada handphone yang tertera nama 'Kim Jongin' di layarnya.
Sehun mendapat nomor Jongin dari Sejeong, tanpa sepengetahuan Jongin. Tadinya, Sehun berniat untuk menelpon Jongin tapi-
-🎶
Sehun langsung mengangkat panggilannya saat Mingyu tiba-tiba menelpon.
"Saya melihat Park Chanyeol dengan seseorang keluar dari Club XX, sambil bergandengan. Dan sepertinya orang itu salah satu koki di restorannya."
"Sambungkan rekamannya padaku sekarang. Dan terus awasi Park itu."
'Sepertinya Park Chanyeol sudah memilih cara kematiannya.'
---
Ditengah – tengah ramainya sebuah Club, ada 2 orang pria yang duduk bersebelahan sambil membicarakan pembicaraan serius.
"Kau harus mengakhiri hubunganmu dengan Jongin Chan. Aku tidak ingin menahannya lebih lama lagi, bagaimana jika kau malah benar-benar jatuh kepada Jongin nantinya?" Tanya pria yang lebih kecil menatap lawan bicaranya.
"Kenapa mengkhawatirkan sesuatu yang sudah pasti? Aku memang mencintai kalian berdua, tapi aku lebih serius denganmu. Bukankah sudah kukatakan berulang kali?" Pria yang lebih tinggi menjawab sambil menyesap minuman yang dipesannya.
"Apa kau tidak memikirkan perasaanku saat kau dan Jongin bermesraan di restoran? Disitu ada aku dan kau sepertinya tidak memikirkanku sama sekali."
"Kenapa kau terlalu banyak menuntut akhir akhir ini soo? Apa perhatianku kurang?,"
"Baiklah, maafkan aku jika kau merasa aku kurang memperhatikanmu. Aku akan meperbaiki semuanya dari awal, secepatnya." Final pria tinggi yang diketahui adalah Chanyeol sembari memeluk Kyungsoo, pria kecil dihadapannya.
"Kau benar-benar Chan." ucap Kyungsoo tak tahan menahan air matanya dipelukan Chanyeol.
Chanyeol melepas pelukannya dengan Kyungsoo, dan menempelkan bibirnya ke bibir tebal Kyungsoo untuk menenangkannya.
"Sepertinya kau terlalu khawatir Kyung. Ayo pulang dan kita jernihkan pikiranmu." Ajak Chanyeol sambil menarik Kyungsoo keluar.
Sepertinya mereka tidak menyadari banyak mata yang mengawasi. Sehun benar – benar memerintahkan bawahannya untuk berbuat senatural mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)
FanficDan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir. - Kim Jongin. BxB! Ati ati salah lapak hyung