Dan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku.
- Oh Sehun.
Ahh, jadi ini yang dinamakan takdir.
- Kim Jongin.
BxB! Ati ati salah lapak hyung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jisung, dengarkan apa kata Dad nanti ya," pesan Jongin pada Jisung yang akan dia tinggalkan beberapa hari untuk pdkt dengan Sehun.
"Eung!" Angguk Jisung.
"Jongin, apa ini perlu? Aku harus bekerja," keluh Sehun.
"Kau akan tinggal dengannya sampai dia dewasa, Sehun. Apa kata orang kalau hubungan ayah dan anak canggung?" Ucap Jongin.
"Aku bekerja, Jongin. Bahkan hari ini ada rapat dengan direktur keuangan." Lanjut keluh Sehun.
"Kalau begitu, bawa saja Jisungnya, Sehun. Semuanya pasti luluh karena wajahnya yang lucu.." jawab Jongin mengunyel-unyel pipi Jisung.
"Iya kan? Oh Jisung?" Tanya Jongin yang sekali lagi mendapat persetujuan dari Jisung.
"Ai--"
"Dan tidak boleh ada umpatan yang masuk ke telinga Jisung," potong Jongin yang mendengar Sehun akan mengumpat.
"Lagipula kau tidak sendirikan di kantor? Ada Baekhyun hyung, Mingyu dan seribu karyawanmu. Tidak mungkin mereka mengabaikan Jisung yang seperti mochi berjalan ini, iyakan Jisung?"
"Eung!"
"Bagaiman--" ucapan Sehun terpotong dengan jari Jongin yang mendarat di bibirnya.
"Jangan banyak alasan lagi, semua keperluan Jisung sudah aku letakkan di dalam tas ayamnya. Dan ini, kiat-kiat jika kau kesulitan." Jongin memberikan Sehun kertas yang berisi kebutuhan Jisung dalam sehari.
"Oke, bersenang-senang dengan Dad hari ini ya Jisung!" Jongin melambaikan tangannya pada Jisung dan Sehun yang akan berangkat.
"Ne! Jisung tidak akan nakal!" Jawab Jisung dari mobil.
"Oke Jisung, kita berangkat. Daddy percaya padamu jika hari ini kau tidak akan nakal, Oke?" Ucap Sehun mengajak Jisung tos-an.
---
"Selamat pagi, Tuan Oh." Sapaan ini yang selalu Sehun dengar tiap pagi. Tapi sekarang, ada kalimat tanya di akhir sapaan itu.
"Selamat pagi, Tuan Oh. Eh? Apa kau Jisung? Lucunya~."
"Annyeonghaseyo, namaku Oh Jisung. Umurku 3 tahun. Tapi Papa bilang, 2 bulan lagi aku 4 tahun." Ucap Jisung yang dikelilingi karyawan Sehun. Membungkuk lalu memperkenalkan dirinya dengan lucu. Ditambah tas ayam dibelakang punggungnya yang jenggernya bergoyang goyang saat Jisung membungkukkan badannya.
"Aigoo, lucunya~ aku ingin membawanya pulang," ucap salah satu karyawan Sehun.
"Dad," Jisung memeluk kaki Sehun. Takut benar-benar diculik oleh karyawan Sehun yang tadi bilang ingin membawanya pulang.