Jey

1.3K 163 19
                                    

Happy Reading Hyung! ❤
---

"Ini bukan jadwal konsultasimu. Ada apa?" Tanya Minseok, psikolog Sehun.

Sehun hanya membuang nafasnya dan duduk di sofa Minseok. Minseok ikut duduk di sofa, dan Sehun menceritakan kejadian yang mengganggu pikirannya belakangan ini.

"Bukannya aku juga bilang untuk berteman dengannya lebih dulu? Karena kita tidak tau perasaannya padamu." Balas Minseok kepada cerita Sehun.

"Jangan mulai kehilangan kontrol emosimu lagi Sehun."

"Apa dengan mengungkapkan perasaanku pada Jongin semuanya menjadi buruk?"

Minseok membuang nafasnya. Mengatur emosinya sambil berpikir bagaimana cara menjelaskan ini kepada Sehun lagi.

"hm, Sehun. Kau perlu belajar untuk melihat suatu peristiwa dari sudut pandang orang lain. Kau terlalu masa bodo tentang itu. Intinya. Berteman dulu dengan Jongin. Buat dia nyaman dengan kehadiranmu."

"LaIu? Aku bisa menikah dengannya?"

"Kita lihat. Apa kau bisa membuat Jongin nyaman lalu jatuh cinta padamu? Kau harus lebih dewasa dalam mengahadapi soal cinta Oh Sehun."

---

Jongin melepas apron dan topinya sambil membuang nafasnya kasar. Pekerjaannya hari ini baru saja selesai. Sebenarnya tidak ada masalah dalam pekerjaannya hari ini.

Tapi Jongin sering mengingat kembali pembicaraannya seminggu yang lalu dengan Haechan.

Jongin sudah melihat videonya. Haechan juga sudah menjelaskan semuanya kepada Jongin jika video itu dikirim oleh Sehun.

Tapi Jongin hanya menepis apa yang dia lihat dan bilang jika itu hanya akal-akalan Sehun untuk merusak hubungannya dengan Chanyeol.

"Jongin. Kau dipanggil Chanyeol di ruangannya." Jongin tersenyum saat mengetahui jika dia dipanggil oleh Chanyeol. Tapi senyumnya memudar saat Jongin lihat yang menyuruhnya adalah Kyungsoo.

"Ah. Apa hyung habis dari sana?" tanya Jongin. Kyungsoo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jongin.

Jongin jarang mengunjungi ruangan Chanyeol akhir-akhir ini. Chanyeol juga tidak memanggil Jongin ke ruangannya. Baru hari ini, Chanyeol kembali memanggil Jongin.

"Jongin, aku merindukanmu." Chanyeol memeluk Jongin yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Hm. Aku juga." Balas Jongin dengan membalas sebentar pelukan Chanyeol, lalu melepasnya.

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" tanya Chanyeol sambil memeriksa suhu tubuh Jongin dengan punggung tangannya.

"Hiks. Kau jahat Chanyeol hyung." Jongin tiba-tiba menangis di depan Chanyeol.

"Aku? Kenapa?" Chanyeol bertanya sambil menuntun Jongin untuk duduk di sofa.

"Kenapa hyung bertanya padaku? Tanya diri hyung sendiri." Jongin mengelap air matanya.

Chanyeol mulai berpikir apa Jongin sudah tau hubungannya dengan Kyungsoo? Tapi tidak mungkin, pikir Chanyeol. Karena mereka berdua selalu pergi di belakang Jongin.

"Hyung! Aku ini kekasih hyungkan? Kemarin-kemarin hyung lupa dengan Nini. Aku pikir hyung butuh waktu untuk mengembalikkan mood hyung. Jadi aku memberi hyung sedikit waktu untuk menenangkan pikiran hyung. Tapi hyung malah menikmati hari tanpaku."

"Apa kau merindukan hyung? Maaf. Hari ini ayo kita menonton film." Chanyeol menjawab sambil memeluk Jongin.

"Tapi Nini lelah. Ayo kencan di rumah hyung saja. Kita menonton dirumah Chanyeol hyung."

𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang