Ti

1K 124 15
                                    

Bacanya pelan pelan aja hyung
---

"Mark, Haechan." Panggil Yuri pada Mark dan Haechan yang sedang duduk diluar ruangan Jongin.

"Kalian kembali saja ke rumah dulu, kalau lapar, ada makanan di kulkas. Sekarang eomma dan appa yang menjaga hyungmu,"

"Kenapa kalian diluar? Bagaimana jika Jongin but-" Seunghyun yang berjalan ke pintu tiba-tiba dihadang Mark dan Haechan.

Seunghyun mengernyit kebingungan melihat jalannya dihadang.

"Sebelum pulang, aku mau corndog di kantin! Appa yang belikan." Kata Haechan sambil merangkul tangan appa dan eommanya. Menyeret mereka ke kantin.

"Mirk kiw lihit kiidiin didilim." Mark yang paham langsung masuk ke dalam kamar Jongin dan membangunkan Sehun pelan agar Jongin tidak ikut terbangun.

"Kau bilang apa?" Tanya Yuri.

"Aku bilang, mari kita makan corndog!" Girang Haechan yang berbohong.

"Hyungmu sedang sakit. Bisa-bisanya kau,"

"Untuk sakit yang kali ini, Jongin hyung punya obatnya sendiri eomma.." jawab Haechan.

Yuri dan Seunghyun hanya diam-diam berpikir ucapan anak bungsunya itu.

---

"Sehun hyung," panggil Mark pelan sambil menepuk-nepuk Sehun.

"Ngh. Mark? Ah, maaf." Sehun yang merasa terlalu dekat dengan Jongin, perlahan melepas pelukan Jongin.

"Tidak masalah hyung. Aku mengerti," ucap Mark nyengir.

"Tapi paman dan bibi datang tadi, Haechan sedang mengalihkan mereka.. jadi maaf mengganggu." Lanjut Mark tidak enak.

"Ah, tidak apa apa Mark. Aku akan cuci muka dulu,"

Mark hanya mengangguk menanggapi Sehun dan duduk di sofa sambil mengecek handphonenya.

"Uh."

"Jongin hyung? Sudah bangun? Apa hyung butuh sesuatu?" Reflek Mark yang mendengar Jongin.

'Ah, mataku panas. Aku tidak bisa membuka mata,' batin Jongin.

"Tidak Mark. Aku akan melanjutkan tidurku," jawab Jongin serak dan kembali menyelimuti tubuhnya.

Sehun keluar dari kamar mandi setelah Jongin kembali tidur. Kemudian duduk di sofa bersama Mark dan mengecek handphonenya juga.

"Mark," panggil Sehun pelan.

"Aku ada urusan sebentar. Paman dan bibi sudah datangkan? Kalau begitu tolong sampaikan pada Jongin nanti ya," lanjut Sehun.

"Ah, oke hyung. Aku akan bilang yang lain nanti."

Sruk.

Jongin membuka selimutnya dengan cepat. Tetap di ranjangnya karena tidak bisa berdiri atau membuka mata.

"Aku sudah bangun jadi kau bisa izin sendiri." Ucap Jongin yang tetap menutup matanya.

Mark Sehun hanya bengong melihat Jongin. Tidak lama untuk mengerti, Sehun segera menghampiri Jongin dengan jas di tangannya.

"Aku mau pergi sebentar, Jongin. Tapi kenapa menutup matamu?" Tanya Sehun sambil mengelus kepala Jongin.

"Mataku panas, aku tidak bisa membukanya." Jawab Jongin tapi membetangkan tangannya.

Sehun segera memeluk Jongin dan mencium mata Jongin yang panas. Jongin kaget ketika Sehun mencium matanya.

"Aku akan cepat kembali."

𝐈𝐭'𝐬 𝐘𝐨𝐮, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐨𝐧𝐠𝐢𝐧. (끝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang