"Junghwun-yaa..." panggil jennie.
Anak berusia satu tahun itupun hanya tersenyum lebar melihat jennie yang batu saja pulang.
"Uuuu,Unnie merindukan mu!." kata jennie langsung mencubit pelan pipi Tembem Junghwun.
"Kamu baru pulang kerja apa baru kencan?." goda suhyun yang menyipitkan matanya.
Jennie melirik kakak iparnya sesaat.
"Kerja lah.Untuk apa aku berkencan.""Heee,Ada apa dengan jari manis mu!." sahut irene yang melihat jari manis jennie.
Jennie tersenyum.
"Apa ada yang melamarmu?." tanya jinan tepat berada disamping jennie.
"Uumm,Bgitulah.." jawabnya yang membuat semuanya tersenyum.
"Nuguya?." tanya jinan heboh.
"Mino Oppa pasti mengetahui nya!." ujar jennie.
Mino yang tengah sibuk bermain dengan anak laki lakinya pun beralih menatap jennie bingung.
"Hehh, kenapa aku?." tanya mino heran.
"Dia pernah bertemu dengan mu sebelumnya dan menanyakan alamat rumah padamu, apa oppa lupa?." kata jennie.
"Ooohhh,Jaewon kah?!." tanya Mino memastikan.
Jennie tersenyum lalu mengangguk.
"Jinjja?!." kata Mino.
"Nee...Dia melamarku tadi." ucap jennie senang.
"Kenapa dia mau denganmu?." celetuk jinan.
"yakk, jinani." sentak suhyun melototi jinan.
"Apa oppa ada masalah denganku? Mari kita selesaikan ditempat yang lebih luas! Aku akan menghajarmu dengan tanganku sendiri." celoteh jennie merasa kesal.
"Aigo! Aku hanya bercanda. Jangan kamu masukin ke hati." kata jinan yang memasang wajah malasnya.
"Unnie-yaa....Kenapa kamu menikahi lelaki seperti jinan oppa?." Rengek Jennie.
Suhyun terdiam sambil berpikir.
"Mmm,Akupun tidak tau... Kenapa aku menikahinya?.""Yaakk! Kamu ingin aku marah?. " ujar jinan berusaha melotot.
"Aniyo." jawab Suhyun yang lebih memilih fokus menyuapi Junghwun biskuit.
"Kenapa kalian selalu berantem jika sudah berkumpul? Bisakah kalian membuat suasana nyaman?." kata irene berusaha melerai.
"Bagaimana unnie bisa menikahi pria seperti Mino hyung?." celetuk jinan membuat Mino naik pitam.
"Jennie-yaa....Uri kajja!" teriak Mino yang memberikan kode pada jennie agar menghahar jinan bersamaan.
"Nee...Aku sangat ingin menghajar nya!." sahut jennie melempar Cardy nya ke asal tempat.
Baru saja jennie dan Mino akan menangkap tubuh jinan tiba tiba...
"STOP!" teriak Irene melengking.
"Bisakah kalian diam sejenak! Apa perlu aku yang menghajar kalian?! Silahkan pilih ingin dihajar menggunakan apa? Ini apa ini?. " tungkas Irene yang memperlihatkan kepalan tangan nya dan juga sapu lantai.
Mino jennie dan jinan pun terdiam sambil duduk bersama di sofa, lengkap dengan pandangan yang tertuju pada layar televisi.
Mereka sungguh takut untuk hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
We Broke Up ✔
Historia CortaWARNING!! INI TULISAN PERTAMA KINA YANG MENGANDUNG KEJAMETAN. LEBIH BAIK TIDAK USAH DI BACA༎ຶ‿༎ຶ INI GAK KINA HAPUS KARENA APA? KARENA SAYANG ಥ‿ಥ