Bab 3

14.3K 2.1K 308
                                    

Bab 3
Lelaki yang menakjubkan.

Suasana hati Haru hari ini benar-benar mendung, perkelahiannya dengan ibunya semalam mau tidak mau membuat Haru merasa sangat terbebani. Tidak pernah Haru berkelahi sehebat ini dengan ibunya dan akhirnya Haru mengerti perasaan ibunya selama ini. Meski selalu terlihat tangguh dihadapannya dan Yoko, ibunya benar-benar rapuh.

Haru merapikan mainan anak didiknya yang berserakan diatas lantai, jam pembelajaran sudah selesai. Hanya tertinggal Nobu yang ada diruang kelas, sebagai single parent mama Nobu memang sering terlambat untuk menjemput bocah ceria itu.

"Sensei, okay?" Nobu berjalan mendekati Haru, ia menyentuh tangan Haru dan menggengamnya erat. Wajah Nobu tampak sedih, sepertinya bocah itu sadar bahwa Haru sedang dalam suasana hati tidak baik saat ini.

Haru menatap Nobu lekat, senyum tipisnya berkembang. Bagaimana bisa ia memasang wajah seperti ini? Sampai anak didiknya saja sadar ada yang salah darinya dan berusaha menghiburnya. Guru macam apa ia ini?

"Sensei, okay. Terima kasih sudah mengkhawatirkan sensei, Nobu-chan." Haru berjongkok dihadapan Nobu, mengelus surai cokelat bocah berpipi tembam itu. Nobu tersenyum riang, senang karena senseinya ternyata baik-baik saja.

"Kata mama, saat sedih kita harus selalu mengingat apa saja yang membuat kita bahagia. Waktu itu ikan Nobu mati, Nobu sedih sekali. Tapi kemudian mama menyuruh Nobu memikirkan saat Nobu dibelikan sepeda, Nobu jadi tidak sedih lagi sensei!" Nobu bercerita, kemudian napasnya terengah-engah karena terlalu banyak bicara. Haru tergelak mendengar cerita Nobu, ia memeluk bocah itu dengan gemas.

"Arigatou ne, Nobu-chan." Gumam Haru.

Pelukan dilepaskan, mama Nobu ternyata sudah berdiri didekat pintu ia tersenyum lembut melihat interaksi Haru dan Nobu.

"Mama!" Nobu berlari mendekati mamanya dan memeluknya erat.

Haru membawakan tas Nobu dan mendekati pasangan ibu dan anak itu. "Em, Tuan Sakamoto bisa kita bicara sebentar?" Haru bertanya dengan canggung.

Sakamoto memiringkan sedikit kepalanya, kemudian mengangguk kecil.

"Tentu saja." Jawabnya disertai senyum ramah.

.
Matahari mulai kembali keperaduan, Haru cukup lama bercerita perihal masalahnya pada Sakamoto. Perkelahiannya dengan ibunya membuat Haru benar-benar merasa tak nyaman didalam hatinya, tapi ia juga tidak mau menerima perjodohan ini. Haru tidak akan menyerahkan hidupnya pada seorang alpha.

Sakamoto mendengarkan cerita Haru dengan seksama, sesekali tangannya mengelus punggung Nobu karena putranya itu mulai terlelap.

"Anda tahu Haru-sensei? Saya dulu juga sangat membenci alpha. Saya adalah siswa yang lemah semasa sekolah, kemudian ayah Nobu datang melindungi saya. Kami menikah diusia muda, bekerja sembari menikah bukan perkara mudah. Cara pandang kami sangat berbeda, dia alpha dan saya omega. Tapi begitulah, saya mencintainya. Saat Nobu lahir, saya merasa saya sangat bersyukur karena saya adalah omega. Ketika dia pergipun saya selalu berharap dia kembali lagi, bagaimanapun keadaannya saya akan menerimanya. Sampai detik ini saya terus berpikir, andai saya beta dan dia pergi begitu saja tanpa meninggalkan apapun pasti saya akan sangat kesepian. Karena saya omega, dia meninggalkan Nobu untuk saya dan saya bahagia."

Bahkan apa yang dirasakan Sakamoto sama seperti yang dirasakan oleh ibunya. Karena ibunya perempuan, maka ia bisa hamil dan Sakamoto adalah laki-laki beta. Dia tetap menerima kondisinya sebagai seorang omega.

"Orang bilang, jangan mencintai seseorang terlalu dalam jika akhirnya akan terluka. Tapi saya tidak perduli, saya ingin mencintai orang dengan sungguh-sungguh sepanjang hidup saya dan mati saat bahagia karena saya berhasil mencintai seseorang sedalam itu." Sakamoto tersenyum tipis pada Haru, ia tidak tahu ceritanya ini bisa mengubah cara pandang Haru ataukah tidak. Namun menurutnya, Haru tidak akan mengubah cara pandangnya hanya karena satu orang. Tapi biarlah, ia bercerita pada Haru tentang ini. Perasaannya sedikit lega.

Petal On The Wind [Daisuke x Haru]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang