Bab 18

12.4K 1.5K 279
                                    

Bab 18
Tahu kenyataannya

Usia kandungan Haru sudah mencapai bulan ke tujuh, sekolah sudah memberikan cuti untuk Haru walau dengan berat hati Haru melakukannya. Haru sangat menyayangi muridnya, membayangkan beberapa bulan tanpa melihat muridnya Haru merasa hampa. Namun disisi lain, Haru sadar akan kondisinya. Dokter mengatakan bahwa kandungannya sangat mengkhawatirkan, karena dimasalalu ia sering sakit dan terlalu terlambat untuk menyelesaikan masa heatnya dengan tepat hal ini sangat berpengaruh pada kehamilannya.

Daisuke menjadi seorang alpha yang sangat bertanggungjawab, ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Memenuhi setiap permintaan anehnya dan melayaninya sebaik mungkin. Meski sulit mengakuinya, Haru merasa tersentuh dengan perhatian Daisuke. Sejenak, ia lupa pada kecurigaan akan sosok bernama Haruka. Haru ingin fokus pada anaknya dan keluarga barunya, ia tidak mau kecurigaan ini merusak segalanya. Berusaha menenangkan dirinya sendiri, jangan sampai kecurigaan yang ia utarakan malah membuat semuanya runyam.

Haru memasuki ruang kamar yang dihiasi segala hal berbau benda luar angkasa. Kamar yang didekorasi langsung olehnya dibantu keluarga Kambe, kamar yang akan ditempati anaknya beberapa bulan lagi.

Pria berambut abu-abu meletakkan topi mungil berwarna biru yang berhasil dirajutnya, Haru awalnya tidak punya keahlian apapun soal ini namun Yumeko Kambe mengajarinya merajut. Ia sudah membuat sepatu, topi, jaket untuk anaknya. Haru merasa sangat puas dengan hasil rajutannya sendiri, membayangkan anaknya akan memakai semua ini. Pasti akan sangat lucu.

"Ternyata disini." Pintu kamar bercat biru terbuka, Daisuke masuk membawa segelas susu yang sudah Haru hapal. Wajah Haru memucat, ia benar-benar tidak suka  minum susu yang rasanya sangat aneh itu. "Minum."

"Rasanya tidak enak, tidak mau!" Haru menolak mentah-mentah, Daisuke menggeleng kecil.

"Minum sedikit, ibu akan marah nanti."

"Setengah!" Haru memberi penawaran, Daisuke menghela napas.

"Ya." Daisuke menyodorkan susu itu, Haru mengambil gelas itu dan meminum isinya dengan raut wajah tersiksa. Daisuke menatap Haru dalam diam, menurutnya Haru yang sedang berbadan dua sangat luar biasa. Ia memang sering mengejek Haru seperti pinguin emperor gendut karena Haru benar-benar... bulat. Berakhir Haru yang akan melemparinya dengan bantal dan mengamuk layaknya gorilla pungung perak yang tidak suka wilayahnya diusik oleh musuh.

Ia sudah tidak pernah bertemu dengan Haruka lagi, sejak hari itu. Daisuke juga tidak mau terlalu memikirkannya, ia hanya berusaha fokus pada Haru. Mengabaikan kata-kata Haruka yang sedikit membuatnya terusik. Bagi Daisuke, Haruka adalah bagian dari masalalunya. Ia tidak akan pernah melupakan betapa menyedihkannya ketika Haruka meninggalkannya begitu saja. Sulit baginya untuk menerima Haruka lagi dalam hidupnya, ia sudah melewati segala hal pahit karena Haruka. Daisuke hanya ingin fokus pada keluarga barunya.

"Minum." Haru menyodorkan susu yang sudah setengahnya berhasil diminum olehnya.

Daisuke mengerutkan dahinya dalam. "Aku?"

Haru mengangguk. "Agar kau merasakan apa yang kurasakan! Jadi kau tidak bisa meledekku seperti pinguin emperor lagi!"

Daisuke mengambil gelas itu, memandang isinya dengan sangsi. Haru menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum miring, Daisuke mulai meminum susu yang benar-benar tidak enak. Wajah putihnya nyaris menghijau seperti dipaksa meneguk racun, Haru tergelak ramai. Merasa sangat puas dan berbangga hati karena membuat Daisuke Kambe si alpha dominan tunduk padanya yang hanya omega biasa. Seharusnya Haru memotret ini dan menyebarkannya, ini akan menjadi skandal terbesar diabad ini.

Petal On The Wind [Daisuke x Haru]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang