Bab 5
Ciuman kupu-kupu"Aku hauss! Aku haus!" Haru terus merengek didalam mobil, konsentrasi Daisuke terpecah menjadi dua. Antara memperhatikan Haru yang tidak bisa diam sejak tadi dan juga fokus kejalanan, memang jalanan sudah agak sepi tapi tetap saja ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Kepala Daisuke berdenyut sakit, tidak pernah dalam hidupnya ia menemui orang mabuk seberisik ini. Teman-teman alpha dan betanya kebanyakan selalu bertindak kalem saat mabuk, tentu saja teman-temannya berasal dari keluarga kaya dan tahu cara mengendalikan diri.
"Aku haus!" Haru berteriak, mulai agresif memukul-mukul kaca jendela. Kakinya dihentakkan kuat meski dalam posisi duduk, bibirnya yang basah mengerucut kesal. Daisuke tidak punya pilihan lain, ia menghentikan mobilnya didepan minimarket.
Sembari melepas sabuk pengaman, ia memberi pesan pada Haru. "Jangan kemana-mana!" Ia memperingatkan, kemudian keluar dari dalam mobil mewah itu. Daisuke memasuki minimarket dan disambut seorang pegawai perempuan yang kini wajahnya memerah padam melihat ketampanan Daisuke. Pria Kambe melangkah lebar menuju lemari pendingin dan membeli sebotol airmineral, kemudian ia ingat bahwa Haru sedikit terluka. Daisuke kemudian mengambil sebungkus plester luka, ia beharap Haru mendengar perkataannya dan duduk diam didalam mobil.
Daisuke keluar dari dalam minimarket setelah membayar, wajahnya mengeras ketika Haru sudah tidak ada didalam mobil. Selain berisik, Haru juga sangat merepotkan baik saat sadar atau mabuk! Daisuke bergegas mencari Haru, menurutnya pria itu pasti belum pergi terlalu jauh.
Angin malam berdesir lembut membuatnya sedikit kedinginan, Daisuke terus mencari hingga ia tiba ditaman kota. Lampu-lampu taman berbentuk bundar bersinar lembut, membuat suasana taman tampak tenang dan jauh dari kata menyeramkan. Mata Daisuke menyipit melihat seseorang tengah bermain diayunan. Berdecak kesal, itu rupanya Haru! Daisuke segera mendekati Haru.
"Sudah kubilang jangan pergi kemanapun!" Daisuke menggeram kesal. Haru berhenti mengayunkan kakinya, ia mendongak menatap Daisuke yang berdiri dihadapannya. Iris cokelat berkilat karena cahaya lampu, Haru kemudian melengkungkan bibirnya dan kekehan singkat mencelos. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Daisuke.
Haru menggeleng. "Memang aku tidak boleh tertawa?"
Daisuke menghela napas, ia menyentuh rambut abu-abu Haru yang sudah mencuat kesana kemari. Beberapa daun kering menghiasi rambut yang kala Daisuke sentuh itu sangat halus, Daisuke membersihkan rambut Haru dari dedaunan. Berusaha membuatnya sedikit lebih baik. Haru tidak banyak bicara, ia hanya terus memandangi wajah Daisuke.
"Kenapa kau menyukaiku?" Jari Daisuke berhenti bergerak, ia menatap wajah Haru lekat. "Kau bilang kau menyukaiku."
Daisuke tidak langsung menjawab, ia mengambil sebuah plester bergambar dinosaurus berwarna biru. Menempelkan plester itu ke kening Haru yang terluka. Daisuke memasukkan sisa plester kejaket yang kini Haru kenakan.
"Jawab!" Haru merengek lagi.
Daisuke menghela napas. "Aku suka mata dan rambutmu."
Haru mengerutkan dahi, terlihat menimbang-nimbang perkataan Daisuke barusan. Kemudian ia mengangguk kecil. "Aku lelah, gendong aku!" Tanpa tahu malu, Haru meloncat kearah Daisuke layaknya kelinci. Untungnya Daisuke memiliki fisik yang kuat meski ia lebih pendek dari Haru, kedua lengannya melingkar dipinggang Haru. Menahan posisinya agar tidak terjungkal kebelakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/225968225-288-k70388.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Petal On The Wind [Daisuke x Haru]✔
FanficHaru adalah seorang omega dan dia membenci fakta itu. Daisuke adalah seorang alpha yang senang mempermainkan oranglain. Mereka bertolak belakang, namun bagaimana jika sebuah pernikahan harus mengikat mereka untuk tetap bersama? Nb : Yaoi, bxb, Daisu...