Bab 12

14.4K 1.8K 119
                                    

Bab 12
Hilang kendali

Warning R-18+

"Ya! Lepaskan aku!"

Mita tidak perduli, pria berbadan gempal itu tetap menyeret Hoshino menuju ruang kerja Kamei. Tadi, ia menangkap basah Hoshino sedang membicarakan soal Daisuke Kambe, fakta lain yang ia dapatkan adalah kakak dari Hoshino ingin bertemu lagi dengan Daisuke. Ini bukan berita yang bagus, Daisuke sudah menikah dan dalam pernikahan itu tidak perlu ada drama orang ketiga. Apalagi, Hoshino adalah orang yang diam-diam mengorek info soal Daisuke dan mengatakan seluruhnya pada kakaknya. Semua harus dibasmi dari akar terlebih dahulu, sebelum masalah yang serius benar-benar terjadi layaknya rumput liar yang sulit ditangani.

"Kali ini kau tidak akan selamat!"

"Kau salah paham!" Hoshino mencoba berkelit, tapi Mita terlalu malas mendengar sanggahan pemuda berusia dua puluh dua tahun itu. Pintu ruanga Kamei dibuka, terlihat pria berambut pirang sedang membaca sesuatu yang serius dari laptopnya.

"Boss, ternyata dia memang mencari info soal Tuan Daisuke dan bekerjasama dengan kakaknya." Mita langsung melaporkan apa yang ia dengar pada sang boss.

Kamei mengalihkan pandangan dari layar laptop, raut wajah Kamei sangat gelap dan membuat Mita gentar. Ia langsung pamit undur diri dan menutup pintu rapat-rapat, menyisakan Hoshino dan Kamei yang melempar tatapan dengan arti yang berbeda. Kamei melirik kembali lampiran email dari anak buah kepercayaan keluarganya, lantas menutup aplikasi surat elektronik.

"Kau adik Haruka Sato?"

Hoshino bungkam, ini adalah pertanyaan retorik. Kamei sudah pasti tahu identitas yang sesungguhnya.

"Benar, ibumu menikah berulangkali dan menghasilkan anak dengan nama depan yang berbeda-beda. Benar-benar jalang." Desis Kamei tajam.

Tetap tidak ada sanggahan, sebab Hoshino tahu apa yang Kamei ucapkan adalah kebenaran yang tidak bisa disangkal. Kenyataan bahwa ibunya menikah empat kali dan semua berakhir dengan perceraian, menghasilkan dua anak dengan nama depan yang berbeda adalah kenyataan pahit yang diterima Hoshino juga Haruka.

"Bahkan sikap jalangnya menurun pada kakakmu."

Baru setelah itu Hoshino memberang, ia biasa saja ketika ibunya dihina karena wanita itu memang tidak pernah mengurusnya dengan benar sejak kecil. Hanya sibuk berpesta dan mengencani pria manapun yang ia suka, melupakan dua anaknya yang hidup kesulitan dan kehilangan sosok yang seharusnya menjaga mereka. Penghinaan Kamei tidak bisa Hoshino terima. "Tolong jaga perkataan anda." Ucapnya tegas.

Kamei mendengus. "Untuk apa? Apa yang kukatakan benar." Kamei bangkit dari kursi kerjanya, beralih menyenderkan dirinya pada jendela dan melipat kedua tangannya didepan dada. "Kakakmu masih hidup? Padahal aku dan Suzue sudah mengutuknya mati dengan cara paling mengenaskan, tapi ternyata dia masih bernapas dan mencoba mendekati Daisuke lagi. Dia wanita yang tidak tahu diri, seperti ibumu."

Hoshino mengepalkan kedua tangannya.

"Jika ibumu mencoba menggoda kakekku dan membuat hubungan keluargaku tidak harmonis sampai detik ini, maka kakakmu hanya mempermaikan Daisuke dan mencampakkannya ketika bosan."

"Ini berbeda dengan kenyataan yang anda ketahui!"

"Membela jalang itu sampai akhir? Jangan-jangan kau sama jalangnya dengan kakakmu, hm? Berapa yang harus kubayar agar kau membuka selangkanganmu?"

Petal On The Wind [Daisuke x Haru]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang