Bab 21

12.5K 1.5K 114
                                    

Bab 21
Haru dan Haruka

"Wangi~" Haru memakaikan sepatu rajut dikaki mungil Sara, mata beriris hitam kebiruan milik Sara berbinar senang ia mengangkat tangan berusaha meraih wajah Haru tapi bayi itu harus menelan kekecewaan karena tangannya masih terlalu pendek.

Sara sudah mandi, tubuhnya wangi bedak bayi yang sangat khas. Sara bangun lebih awal pagi ini, ia terlihat lega karena Maa-nya sudah pulang. Bayi itu seolah mengerti apa yang terjadi disekitarnya.

Pintu ruang kamar diketuk, Haru menggendong Sara dan membukakan pintu. Terlihat Hana tersenyum sumringah, perasaan Haru menjadi tidak nyaman padahal ia punya mertua sebaik ini dan selalu mendukungnya. Tapi Haru malah berulangkali mencoba kabur dan membuat masalah.

"Kau sudah mandi?" Tanya Hana.

Haru menggeleng. "Belum, Sara sepertinya tidak bisa ditinggal."

"Hmm? Biar kubawa berjemur cucuku ini kau mandilah."

"Tidak apa-apa?"

"Santai saja! Ayo Sara!" Haru memindahkan Sara ke gendongan Hana, Sara tidak menangis atau memberontak. Ia benar-benar tenang membuat Haru lega, Hana membawa Sara menuju halaman berkumpul bersama Rei dan Suzue yang sedang meminum teh dipagi hari. Wajar saja, ini adalah akhir pekan jadi mereka menghabiskan waktu bersama keluarga.

Haru menutup pintu kamar, meregangkan ototnya yang terasa kaku. Jujur, memiliki seorang anak bukanlah hal yang mudah. Tengah malam ia sering bangun entah karena Sara mengompol atau haus, saat mengantuk Haru tidak bisa tidur leluasa karena Sara selalu ingin dihibur. Tapi untungnya, Daisuke mau membantunya mengurus Sara setidaknya Daisuke tidak lepas tangan.

Daisuke masih tidur, mungkin kelelahan atas insiden semalam. Haru memandang lekat wajah tenang Daisuke, rasanya sangat lucu padahal dulu ia benci setengah mati pada alpha terlebih lagi Daisuke. Namun kini? Rasanya membayangkan Daisuke berpaling darinya membuat Hatu marah. Dunia benar-benar gila, Haru menutup kedua wajahnya yang memerah padam seperti tomat masak.

"Ah!" Haru tersentak ketika Daisuke menarik tangannya dan membuatnya jatuh diatas ranjang, Daisuke memeluk Haru erat. Pria itu terbiasa tidur dengan tubuh bagian atas terbuka, jadi rasanya kini Haru menyentuh kulit Daisuke yang sangat lembut dan putih.

"Kenapa wajahmu memerah?" Daisuke menaikkan salah satu alisnya heran, Haru berusaha mengalihkan perhatian.

"Minggir, sesak tahu!" Haru mendorong Daisuke tapi pria itu sudah mengunci tubuhnya erat membuat Haru tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mendengus kasar.

"Dimana Sara?"

"Berjemur bersama mama." Jawab Haru.

"Aku ingin menciummu." Daisuke berucap blak-blakan dengan wajah sangat datar, Haru membulatkan matanya dan menarik bibir tipis Daisuke dengan gemas.

"Kau belum mandi, bau."

"Tidak, aku selalu wangi. Mau buktikan?" Daisuke semakin mendekatkan wajah dan refleks Haru menutup bibir dengan tangannya, Daisuke tidak kehabisan akal dia menciumi kening dan seluruh wajah Haru yang tidak tertutup telapak tangan. Haru menggeliat, mencoba lepas dari Daisuke. "Kau benar-benar tidak mau kucium? Rasakan hukumanmu!"

Petal On The Wind [Daisuke x Haru]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang