Di sebuah apartemen yang cukup luas untuk ukuran orang yang hanya tinggal berdua saja dan terbilang agak mewah itu,terdapat seorang gadis yang sibuk dengan alat masaknya.
Ia adalah Sumire shigaraki,ia tengah mempersiapkan makan siang untuknya dan juga ayahnya yang pulang untuk makan siang.
Tidak biasanya ayahnya pulang untuk makan siang di rumah,biasanya ayahnya makan siang di luar atau di tempak kerjanya yang lumayan berada di pinggir desa,namun sebenarnya ayahnya pulang hanya ingin menyampaikan sesuatu padanya.
Setelah menghidangkan makanan di meja,Sumire lantas memanggil ayahnya
"Tou-san....ayo makan siang!".
panggil Sumire yang masih merapikan meja makan."Nee...".kata seorang paruh baya tersebut.
Saat makan siang berlangsung,hanya keheningan yang terjadi,karena Sumire dan ayahnya memang jarang mengobrol karna ayahnya yang selalu bekerja di luar.
Tak jarang ayahnya tidak pulang ke rumah karena alasan pekerjaan."Sumire...ayah mungkin beberapa bulan ini akan jarang di rumah".Kata ayah Sumire yang memecahkan keheningan tersebut.
"Selalu saja seperti ini,apakah ayah tidak punya waktu untukku!? Apakah pekerjaan lebih penting!?". Balas Sumire dengan wajah yang ditekuk.
Sumire merasa ia tidak di perhatikan,terlebih setelah ibunya meninggal,dulu sebelum ibunya meninggal ia memang sering di tinggal sang ayah,namun tak apa karna masih ada ibunya bersamanya.
Namun sekarang ia kehilangan ibunya,dan juga harus selalu di tinggal ayahnya,entah itu ke luar kota atau sekedar lembur saja.
"Bukan begitu nak,ayah baru mendapat proyek di sini, dan itu proyek yang sangat bagus karena proyek tersebut adalah pembuatan bangunan game senter cabang ke dua yang akan di bangun di desa ini! Dan pemiliknya ingin segera menyelesaikannya,jadi ayah harus sering lembur,bahkan mungkin ayah akan menginap di tempat yang di siapkan oleh perusahaan".Jelas ayah Sumire panjang lebar(sampai-sampai author capek ngetik:v)
Sumire yang hanya mendengarkannya hanya menunduk dan melanjutkan makannya.
Di tempat lain.
"Tadaima...".Sahut sang pemuda yang mirip dengan Naruto itu.
"Oh! Okaerinasai oni-chan". Kata Himawari yang berjalan ke arahnya.
"Hima-chan! Di mana kaa-chan !?". Tanya Boruto kepada adik tersayangnya.
"Kaa-chan ada di meja makan,menyiapkan makan siang untuk kita semua".Kata Himawari dengan imutnya.
Hinata yang dari tadi memang sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan makan siangnya langsung memanggil Boruto dan Himawari anaknya.
"Boruto! Himawari! ....ayo makan! Makanan sudah siap".Teriak Hinata dari arah ruang makan.
Saat Boruto dan Himawari memasuki ruang makan tiba-tiba....
"tou-chan! Kenapa kau ada di sini". Kata Boruto terkejut.Karna tidak biasanya ayahnya makan siang dirumah,jangankan makan siang,ayahnya bahkan kadang jarang pulang ke rumah karna alasan pekerjaan.
Ditambah lagi ia akan membangun sebuah game senter cabang keduanya yang membuatnya super duper sibuk,dan akan jarang sekali pulang ke rumah.
"Memangnya aku tidak boleh ada di sini!? Inikan juga rumahku Boruto". Jawab Naruto sambil membaca koran.
"Sudahlah...ayo duduk Boruto,Himawari! Segeralah makan!". Kata hinata dengan lembut sambil memberikan Naruto makanan.
Skip makan siang
KAMU SEDANG MEMBACA
Senpai to kanojo
Teen Fiction"Apa jadinya sih klo di hari pertama kita sekolah dan bertemu dengan kakak-kakak kelas yang cogan-cogan tapi judesnya minta ampun!?". Yahhh...begitula situasi yang akan dihadapi oleh gadis cantik nan lugu yaitu Sumire shigaraki.Yang akan menjalani h...