"Emm...Sumire-chan!"
Kata Boruto sambil menatap dalam gadis yang duduk di depannya itu."Hmm...ada apa senpai!"
Jawab Sumire datar sambil melihat ke arah bawah bianglala yang posisinya sudah semakin tinggi.Mendengar jawaban Sumire itu, Boruto sontak bertanya-tanya dalam benaknya.
"Kenapa Sumire memanggilku senpai lagi yah? kelihatannya dia memikirkan sesuatu?!" Gumam Boruto sambil masih memerhatikan tingkah Sumire.
Setelah hening kembali beberapa saat, Borutopun kembali mengeluarkan suaranya.
"Sumire-chan ! Apa kau lapar? " Kata Boruto yang kini pindah tempat duduk di dekat Sumire.
Karna tadi posisi mereka berhadapan, jadi Boruto berniat mendekati Sumire untuk memeriksa keadaannya. Memang sedari tadi ekspresi Sumire terlihat tidak seperti biasanya.
Sumire nampak memikirkan sesuatu yang serius.
"Aku tidak lapar senpai!" Balas Sumire yang masih tidak melihat sang lawan bicaranya.
Tatapan Sumire terlihat sendu dan tak dapat diartikan sekarang.
Boruto makin bingung di buatnya."Apa yang difikirkan Sumire sih? Kenapa dia tiba-tiba seperti ini?"
Gumam Boruto sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu."Ohh...atau kau mau aku belikan permen gulali yang tadi kau lihat di bawah yah Sumire-chan!" Kata Boruto yang berusaha mengambil perhatian Sumire itu.
Mendengar tawaran Boruto itu, Sumire langsung membalikkan tatapannya tertuju ke senpainya.
Mata Sumire tiba-tiba saja berkaca-kaca sambil menatap dalam mata sebiru laut milik pemuda bermarga Uzumaki itu.
Kini Boruto semakin heran di buatnya. Ia bertanya-tanya, apa yang salah dari ucapannya barusan. Sehingga Sumire terlihat sedih dan ingin menangis di buatnya.
Melihat ekspresi sedih Sumire itu, Borutopun langsung mengeluarkan suaranya untuk kesekian kalinya.
"Kau kena...." Belum sempat ucapannya betlanjut, Boruto langsung membulatkan matanya heran.
Pasalnya Sumire menatapnya sambil meneteskan air mata yang tak henti-hentinya jatuh sehingga membasahi pipi mulusnya itu.
"Hiks....hiks...." Tangis Sumire yang kini mulai menutupi mukanya dengan kedua tangannya dan menangis terseduh-seduh.
Tak kuasa melihat tangisan Sumire yang semakin dalam, Boruto langsung membawa sang gadis bersurai ungu itupun kedalam dekapan hangatnya.
"Kau.....jangan bersedih!" Kata Boruto sambil sesekali membelai lembut surai sang gadis itu.
Mendapat perlakuan seperti itu, Sumire langsung menenggelamkan wajahnya di dada Boruto dan masih menangis di dada bidang itu yang sepertinya telah basah akibat air matanya itu.
Ingin sekali rasanya Boruto bertanya apa yang membuat Sumire jadi seperti ini, namun sepertinya belum tepat. Karna Sumire masih nampak menangis di dalam dekapannya itu.
"Apa jangan-jangan Sumire sudah tidak tahan dengan statusnya sebagai pacar pura-puraku yah? Tapi akukan juga tidak menekannya ?" Gumam Boruto sambil masih mempertahankan posisinya.
Beberapa saat berlalu, Sumire sudah nampak berhenti menangis. Namun, jejak-jejak air mata masih terlihat jelas di wajah cantiknya.
Dan ada juga beberapa helaian rambut yang menempel di wajahnya akibat air matanya yang masih di wajahnya.
Sumirepun mulai menetralkan perasaannya, iapun juga perlahan-lahan memperbaiki posisi duduknya dan terlepas dari dekapan hangat Boruto itu.
Merasa mood Sumire sudah agak baikan, Borutopun langsung menanyakan hal yang membuatnya bersedih seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senpai to kanojo
Teen Fiction"Apa jadinya sih klo di hari pertama kita sekolah dan bertemu dengan kakak-kakak kelas yang cogan-cogan tapi judesnya minta ampun!?". Yahhh...begitula situasi yang akan dihadapi oleh gadis cantik nan lugu yaitu Sumire shigaraki.Yang akan menjalani h...