Sepupu

56 12 0
                                    


Pagi hari yang cerah, Dika bangun meliukkan badannya karena lelah habis tidur. Dia merasakan sesuatu disampingnya. Seperti ada seseorang yang tidur bersamanya. Dika pun menoleh, dia terkejut dan refleks teriak.

"AAAAAA!!" Teriak Dika.

"AAAAAAA!!" Orang yang berada di samping Dika pun ikut teriak.

"Heh!" Dika langsung terdiam.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Dika.

"Tante yang nyuruh gue tinggal di sini." Jawab Gema.

"Sejak kapan lo datang?"

"Jam sebelasan lah, lo udah molor. Pintu ga dikunci lagi, gue kira ada maling eh rupanya emang lo yang teledor." Ucap Gema.

"Bagus deh lo datang, gak perlu gue jemput lagi." Sahut Dika.

"Lagian Tante kenapa ya nyuruh kita tinggal di sini?"

Dika hanya menaik turunkan bahunya dia juga tidak mengerti kenapa.

"Bibi mana? Kok pas gue datang kesini, gak ada orang." Tanya Gema.

"Ikut mereka buat nemenin Tamara."

"Oo gitu, untung gue bawa Bi Opa," ucap Gema. "Eh lagian kenapa lo sih yang duluan disuruh tinggal di sini? Kan sepupu sahnya Tamara gue," celutuk Gema.

"Heh! Lo pikir gue sepupu sirihnya apa? Masih syukur juga lo disuruh ke sini." Balas Dika sinis, dia kesal dengan sepupunya satu ini.

Dika memang sepupu Tamara, tapi tidak ada satu teman mereka pun yang tahu kalau mereka bertiga sebenarnya sepupu. Alasannya Dika tidak mau ada yang tahu. Mungkin setelah ini akan banyak yang tahu.

"Eh iya, motornya Tamara yang baru sama mobil bang Dera masih ada. Nyokap gue bilang itu boleh kita pakai kata Tante waktu ke rumah gue semalam. Gila sih baik banget!" Ucap Gema.

"Iya gue juga heran sama mereka, baiknya ga ketulungan, tapi bagus deh sepupu gue orang baik gitu." Sahut Dika.

"Gue rasa diantara kita yang sepupuan ini cuma kita yang paling nakal nauzubillah." Ucap Gema sadar seketika.

"Iya," balas Dika.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

"Eh, kita? Ogah! Lo aja gue enggak!" Tukas Dika.

Gema hanya terkekeh. "Nih kuncinya." Gema memberikan dua buah kunci yang berbeda.

"Taruh aja di meja belajarnya Tamara." Balas Dika, "lo gak bawa barang?" Tanyanya.

"Bawa, masih di mobil." Ucap Gema.

Dika mengangguk, mungkin bawaan Gema banyak jadi dia memilih untuk tidak mengeluarkannya saat malam itu.

"Gue mau ambil barang sekalian mandi." Ucap Gema.

"Yaudah, gue mandi duluan."

Gema mengangguk, dia pun langsung keluar untuk mengambil barang-barangnya di dalam mobil.

Gema membawa dua koper dan dua tas sandang dengan gitar kesayangannya.

***

"Bi, Gema belum selesai mandi?" Tanya Dika yang baru saja keluar dari kamar.

"Belum kayaknya, Den." Jawab Bi Opa.

Dika mengangguk dan langsung menuju meja makan. Menyantap roti bakar yang baru saja dibuat oleh Bi Opa.

"Gue tidur dikamar bang Dera." Ucap Gema keluar dari kamar Dera.

ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang