Bro and bro back

100 23 0
                                        

Ternyata mereka pergi untuk kembali

[]

"Mon lo tau gak bedanya lo sama monyet?" Tanya Kevin ingin ngegombal.

"Enggak," Monik malu-malu.

"Dih Monik malu-malu anjing!" Teriak Lea dengan suara cemprengnya.

"Gue lagi ngegombal gausah ganggu anjir," balas Kevin.

"Next bang hahah," ucap Lea terkekeh.

"Ganti ah, lupa gue mau jawab apa," Kevin cengar-cengir tanpa dosa.

"Dasar cowok gila!" Sorak Zeline.

"Gila-gila lo suka kan," goda Kevin menaik turunkan alisnya centil.

"Geli gue anjing," balas Zeline jijik.

"Gapapa gue anjing, asal lo yang jadi babinya HAHAHAHAHAHA," tawa Kevin pecah seketika membuat seisi kelas ikut tertawa, padahal garing.

Zeline tampak kesal dan pergi keluar kelas.

"ZELINEEE MAU KEMANA SAYANG!" Teriak Kevin cowok gila+centil.

"Gue rasa-" Tamara menggantungkan ucapannya melihat Davin mendekat.

"Gue rasa lo gak bakal bisa bales perasaan gue," sambung Davin yang mendengar ucapan Tamara karena nadanya sedikit keras.

"Hah?" Tamara mengernyit bingung.

"EKHEM!" Galuh berdehem sengaja ketika melihat Davin dan Tamara sudah mulai bertegur sapa.

"Jadi gimana?" Tanya Davin kembali melihat Tamara yang tadi tatapannya beralih kearah Galuh.

"Zeline cemburu tuh hahah," balas Tamara tertawa hambar.

'Gue, emang selalu ada diposisi gak gue inginkan.'

Jauh diluar sana ternyata seorang Zeline masih bisa melihat kearah kelas, dimana matanya tertuju pada pandangan yang sangat dia benci. Ketika seseorang yang dia inginkan mendekat malah berbalik mendekati orang lain.

Baru saja Zeline ingin melangkahkan kakinya ke kantin, Miss Ana sudah ada di depan kelasnya membuat Zeline mengurungkan niat untuk mengisi perutnya.

"Ah shit!" Umpatnya.

Baru beberapa detik duduk di bangku, Zeline sudah mendapatkan pemandangan neraka dari luar kelas yang bisa dia lihat dari jendela.

Dika, Gema. Mereka berdua berjalan menuju kelas dengan tas hitam di seret-seretnya.

"HOW ARE YOU TODAY!?"

"I AM BACK. BENTANG REDVELVETNYA FOR ME SANG RAJA!"

Toa kelas kembali lagi, padahal baru satu hari mereka berdua di pindahkan ke kelas ujung, tapi? Takdir berkata lain.

"Astaga setan kenapa balik lagi!"

"Aish sial!"

"Sianjing kambek"

"YO WASAPP BROO!"

"SOAP DIK SOAP!"

"WOE ANJER INGET DOSA!"

"Ya Allah lindungi hamba-Mu ini ya Allah."

"Buk Gendis kenapa balikin mereka lagi sih?"

"Yaampyun dede atut bwang."

"DIKA GEMA LO NGAPA BALIK DAH?"

"Gatau abang dek."

"Please, balikin mereka ke kelas ujung lagi!"

"Miss Ana kenapa gak jadi masuk?"

"DIKA LO NGAPA BALEK?!"

"GEMA TAMBAH GANTENG ANJIR."

Mulai dari bisikan, sorakan, teriakan, sampai lempar-lemparan buku kembali lagi saat kelas berlian mendapatkan sua murid kesayangannya kembali lagi.

"Etdah, haram banget buat mereka nginjek lantai kelas ini," gumam Zeline.

Gema mendekat kearah Zeline yang sedang merutuki kedatangan mereka berdua lagi.

"Eh sayang," goda Gema menampakkan deretan giginya yang rapi.

"Anjir lo ngapain disini," Zeline sedikit menjaga jarak dari Gema.

"Gapapa," balasnya, "DIK!" Panggil Gema dengan kode, Dika yang mengerti langsung berjalan mendekat.

"Anjing mau ngapain," batin Zeline takut. Sedangkan Tamara yang duduk disampingnya hanya bersantai-santai.

"Mau refreshing otak, ya gak bro!" Dika mengangguk, keduanya mengeluarkan senyum jahat.

"Nah dapet!" Ucap Gema menarik tas Zeline tiba-tiba. Sudah tau apa yang mereka lakukan? Pastinya, membuang jauh-jauh tas itu hingga keluar kelas.

"Sebelumnya, gue gak pernah sesabar ini," Zeline tersenyum ramah bahkan sangat ramah sekali dengan kesabarannya yang hari ini terlihat sangat tulus. Dengan malas, Zeline keluar untuk mengambil tasnya.

"Dik gue mau nanya," tahan Tamara ketika Dika ingin pergi dari tempatnya.

Dika pun merespon Tamara dengan sangat baik kali ini.

"Lo kok bisa balik kesini lagi?" Tanya Tamara hati-hati.

"Gema buat ulah, 5 orang di kelas ujung pindah karena dia," balasnya dan langsung pergi sebelum Tamara merespon.

"Padahal mereka dulu gak senakal ini," gumam Tamara.

Mungkin hanya siswa-siswi di kelas ini yang tahan dengan kehadiran Dika dan Gema. Walaupun sudah ada beberapa siswi yang pindah ke kelas lain.

###

Gilasihh tu bocah gak ada tobat-tobatnya 😢.

Kesian author liat penghuni kelas berkurang mulu.


ClassmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang