Happy Reading:*
***
Siswa siswi SMA Garuda sudah banyak yang berdatangan di gedung Perwira. Hari ini adalah hari terakhir bagi anak-anak kelas 12 baik yang IPA maupun IPS. Hari ini adalah hari perpisahan, yang mungkin banyak ditunggu-tunggu oleh sebagian siswa siswi.
"Gue gak sabar, pasti nanti Lea cantik," ucap Fiki sejak tadi menunggu pacarnya yang belum datang itu.
"Gue mah apa atuh yang gak ada pacar," Zeline menghela nafas sabar dengan sekelilingnya yang rata-rata adalah alumni jomblo. Tapi mungkin sebentar lagi juga putus.
"Zel, dicariin Galuh di depan," ucap Rio yang baru saja duduk di sebelah Zeline.
"Oke gue ke sana, makasih ya." Ucap Zeline lalu menuju ke tempat Galuh.
Di sana ada Davin dan beberapa teman lainnya.
"Apaan?" Tanya Zeline.
"Tamara mana?" Tanya Davin.
"Gue juga daritadi nungguin dia Vin, emang lo pada belum liat dia datang?"
"Kalo gue lihat gak mungkin nanya lah Zel," Davin mendengus kesal.
"Lah kok Tamara belum datang?" Seseorang yang tidak jauh dari mereka mendengar percakapannya. Orang itu Alvin, dia yang selama ini memperhatikan Tamara yang teman-temannya itu.
"Coba lo telfon Vin," ujar Galuh menyuruh Davin mengabari Tamara.
"Gu-"
Belum sempat Davin melanjutkan bicaranya, Zeline lebih dulu mengeluarkan ponsel.
"Gue tau lo gak ada pulsa," ucap Zeline cepat, Davin hanya cengar-cengir.
***
Drttt drttt
"Tam,angkat dulu telfonnya," suruh Mamanya yang melihat ada panggilan masuk.
"Iya ma," jawab Tamara langsung mengangkat telfonnya.
"Lo dateng kan?!"
Belum sempat Tamara buka suara, suara Davin sudah duluan membuat telinganya hampir budeg.
"Gila jangan teriak-teriak juga sih, iya gue datang kok. Tapi gue mau pergi dulu"
'Lama gak?'
"Buat lo sih lama hahaha."
"Ish serius lah, bentar lagi mau dimulai."
"Yaudah, mulai aja dulu yang punya sekolah nenek gue. Tenang aja"
''Gue gak lagi bercanda Tamara."
"Gue juga gak lagi serius Davin."
"Gue tanya sekali lagi, lo kapan mau berangkat?"
"Iya ini gue mau berangkat, udah itu gue mau ke rumah sakit dulu."
"Ngapain?"