Di suasana tenang, Chintya duduk di taman belakang rumah Samudra. Seraya memerlukan waktu untuk sendiri, tiba-tiba ada seseorang memegang pundak Chintya dari belakang.
"Udah, lo jangan sedih lagi Tya." ucap Aldy, adiknya Samudra.
Chintya tidak menjawab, ia memilih diam.
"Samudra udah tenang disana, kita tinggal tunggu laporan dari pihak kepolisian penyebab Samudra kecelakaan itu." ujar Aldy.
"Gue masih nggak nyangka aja hari ini al," ucap Chintya dengan nada suara yang lemas.
"Udah takdir Tya, mau gimana lagi."
"Hm."
"Ayo ikut gue." Aldy mengajak Chintya pergi.
"Kemana?" tanya Chintya.
"Ngumpul sama anak-anak di depan."
"Yaudah, gue ke kamar mandi bentar."
Aldy menunggu Chintya yang lagi berada di kamar mandi. Setelah Chintya selesai, mereka berdua menuju ke ruangan depan menyusul ke teman-temannya. Mereka mengobrol-ngobrol seperti biasanya dan berusaha menghibur Chintya lagi.
Sedang tengah asik mengobrol, tiba-tiba kepolisian datang ke rumah Samudra. Mereka langsung menghentikan obrolan itu dan Aldy langsung menghampiri polisi tersebut.
"Selamat siang, " ucap polisi tersebut.
"Iya siang Pak, ada apa ya?" tanya Aldy ke polisi.
"Saya ingin memberitahu kan informasi tentang jenazahnya Samudra yang kecelakaan beruntun tersebut." ujar polisi.
Mereka semua ingin mendengarkan informasi tersebut dan segera mendekati Aldy dan polisi.
"Jadi gimana pak?" sambung Rio.
"Penyebab dari kecelakaan yang di alami Samudra karena ada kerusakan mesin pada motornya dan kami udah selidiki sidik jari dari pelaku tersebut, orangnya itu Alvin." ucap polisi.
Chintya mendengarnya itu sedikit terkejut dengan nama yang di sebutin oleh polisi tersebut.
Alvin? Kenapa dia ngelakuin ini semua? batin Chintya.
"Baiklah Pak, terima kasih informasinya." Aldy berterima kasih pada polisi yang telah membantu dalam kasus ini.
"Baiklah, saya pamit." ucap polisi.
"Kalian semua bantuin gue cari dia, gue tau orangnya." ucap Chintya dengan serius.
"Lo seriusan tau Tya?" Fany menanyakan ke Chintya.
Chintya menjawab dengan anggukan kepalanya.
🐣
Kimi Chintya dkk sedang berada di taman dekat rumahnya, biasanya cowok itu berjalan santai disini dan mana tau bertemu dengannya.Ghea membisikkan sesuatu ke Chintya. "Itu bukan orangnya?"
Chintya melihat arah tujuan yang dilihat oleh Ghea.
"Iya." Chintya langsung menghampiri cowok itu.
Dengan menepukkan pundak cowok tersebut dan membuatnya menoleh kearah Chintya.
"Tya?"
"Gue mau nanya sama lo," ucap Chintya.
"Ma–mau nanya apa?" jawab Alvin dengan terbata-bata.
Chintya udah sangat curiga dari gaya bicaranya Alvin.
"Kenapa lo lakuin ini semua ke Samudra? Kenapaa?" bentak Chintya ke Alvin.
"Mak–maksudnya lo gimana? Gue nggak ngerti," Alvin mengelak.
"Nggak usah pura-pura nggak tau lo." sambung Vino mendekati Alvin.
"Gu–gue minta maaf." Alvin menundukkan kepalanya.
Semuanya bungkam. Chintya terlihat menahan amarah dengan tangannya yang terkepal kuat serta wajahnya yang memerah, begitu pula dengan Aldy.
"Lo ada dendam apa sama abang gue hah?" Aldy menarik kerah baju Alvin.
"Gue nggak suka sama abang lo kalau dia dekat sama Chintya." Alvin langsung to the point.
"Karena gue suka dan sayang sama Chintya." lanjutnya.
"Gilaa lo yaa!!" Aldy memukul tepat di sudut bibirnya Alvin.
Bughh!! Bughh!!
"Cara lo salah kalau kayak gini!" Raffa memukul Alvin lagi dan lagi.
"Nggak nyangka gue, lo udah ngelakuin hal yang jahat. Yang sebelumnya gue kira lo itu baik ternyata nggak." ucap Chintya.
"Kalau lo suka sama gue, sayang sama gue. Nggak kayak gini caranya al, lo udah bikin orang yang gue sayang pergi selamanya." lanjutnya.
Rain menenangkan Chintya.
"Gue minta maaf Tya, gue menyesal atas semuanya. Maaf udah bikin kalian sedih karena kesalahan gue ini, gue mohon maaf." ulang Alvin dengan terus mengucapkan kata maaf ke mereka.
Terasa berat, namun tidak ada lagi waktu untuk berdebat. Karena semuanya udah terjadi, perkelahian tidak akan membuat orang yang tiada akan kembali. Jadi, percuma aja.
"Gue maafin lo al, tapi gue benci sama lo." ucap Chintya.
🐣
Jangan lupa vomment yaa.
Happy reading all :))
Follow ig @dittaayaa nanti bakalan di follback kok.
Chintya & Samudra pamit, byeee :*
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINTYA & SAMUDRA [ TAMAT ]
Teen FictionBertemu dengan orang yang dulunya pernah mengisi hati kalian dulu atau bisa disebut dengan mantan? Apalagi sikapnya yang sangat flat dan sok cool. Mereka berada dalam satu sekolah tepat di Bandung. Awalnya, Samudra pergi dengan alasan yang klasik d...