"Tyaa, bangun dong. Cepat kamu siap-siap," teriak Alina dari luar kamar Chintya.
Chintya menggeliat lalu terduduk di atas kasur dengan keadaan yang masih setengah sadar dan mata masih terpejam.
Ia terkejut yang ada di depan matanya sekarang, Chintya mengerjapkan matanya berkali-kali. Chintya melihat dress berwarna abu-abu yang terpampang dengan anggun.
"Belum siap-siap juga kamu sayang?" Alina menyembulkan kepalanya balik pintu.
"Ini apa Ma? Kok ada dress segala?" tanya Chintya heran.
"Kamu pakai itu ya, kan kamu mau ikut ke acara teman Mama."
"Yahh tapi kenapa pakai baju seperti itu? Yang biasa aja Ma." jawab Chintya.
"Sayangg, ini acara teman Mama. Jangan malu-maluin deh kalau udah disana."
Chintya dengan langkah yang malas langsung memasuki kamar mandi.
Setelah berlama-lama di kamar mandi, Chintya pun memakai dress abu-abu dan ternyata sangat pas di badannya yang mungil itu.
Ia langsung duduk di depan meja rias menampilkan wajahnya yang baby face. Chintya mulai mendadani wajahnya dengan sendiri.
Setelah selesai mendadani dirinya sendiri, ia keluar dari kamar dan turun ke bawah menyusul Mamanya yang udah nunggu di ruang tamu.
"Mau kemana Ma?" tanya Bagas.
"Ada acara teman Mama."
"Terus Chintya tumben mau ikut?"
Chintya melirik Bagas dengan datar.
"Mama yang ngajak dia supaya ikut, daripada di rumah aja."
"Pffft, ohh gituu."
"Kamu mau ikut juga?" Alina menawarkan ajakan pada Bagas.
"I-itu anu Ma, Bagas nanti mau pergi juga. Nah iya mau pergi." Bagas mencari alasan.
"Udahlah Ma, Bagas pulaan mana mau dia." sambung Chintya.
"Halah, bilang aja lo ikut karena terpaksa nya."
"Mulut lo itu, mau gue taroh sambal hah?" ancam Chintya.
"Kok pada berantam sih. ayo tya kita pergi sekarang, Pak Ujang udah nunggu daritadi." ujar Alina.
🐣
Alina dan Chintya udah sampai di sebuah acara di rumah yang mewah. Pantesan aja Mamanya menyuruh Chintya memakai dress.
"Ma, Tya ke kamar mandi dulu ya." ujar Chintya.
"Iyaa sayang, jangan lama-lama ya. Mama nyusul ke teman Mama dulu,"
Chintya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia menatap dirinya di cermin yang terpampang di hadapannya.
"Kalau bukan karena Mama, gue malas banget kayak gini." Chintya bermonolog dengan dirinya sendiri.
Setelah selesai dari kamar mandi, Chintya ingin menyusul ke Mamanya. Tiba-tiba aja, ia menabrak seseorang yang tidak di kenal.
Brukk.
"Kalau jalan hati-hati dong," ujar Chintya datar.
Cowok tersebut mendongakkan kepalanya dan sebentar menatap Chintya.
"Hello?" Chintya melambaikan tangannya pada cowok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINTYA & SAMUDRA [ TAMAT ]
Ficção AdolescenteBertemu dengan orang yang dulunya pernah mengisi hati kalian dulu atau bisa disebut dengan mantan? Apalagi sikapnya yang sangat flat dan sok cool. Mereka berada dalam satu sekolah tepat di Bandung. Awalnya, Samudra pergi dengan alasan yang klasik d...