"Tyaaa, makan malam dulu." teriak Bagas dari luar kamar Chintya.
Gadis yang di dalam kamar itu, masih nyaman dalam posisi rebahannya sambil mendengarkan lagu. Tidak mendengar kalau abangnya memanggil dirinya daritadi.
Ceklek.
Bagas membuka pintu kamar Chintya, "gue udah teriak berkali-kali, lo nya malah makai earphone. Adek Jahannam lo,"
Chintya bangkit dari rebahannya dan sembari melepaskan earphone di telinganya.
"Ya maap, lagi santai-santai juga." jawab Chintya datar.
"Ayo turun kebawah, makan malam dulu. Mama sama Papa udah nungguin," ujar Bagas.
"Iya iya bawel."
Bagas dan Chintya keluar dari kamar Chintya dan turun ke bawah menuju ruang makan, terlihat Mama dan Papa nya udah menunggu.
"Kok lama sih bang manggil adiknya?" tanya Alina sembari mengambil piring untuk anak-anak nya.
"Ini manggil si Tya lama Ma," jawab Bagas.
Chintya menghempaskan bokongnya ke kursi makan, "ya maap kalau lama."
Ting! Tong!
"Ada tamu, coba kamu temuin dulu bang." ucap Alina pada Bagas.
Saat Bagas ingin membukakan pintu, Bagas dicegah oleh Chintya.
"Biar Tya aja yang temuin, lo makan aja bang." ujar Chintya seraya bangkit dari duduk nya.
Chintya melangkahkan kakinya menuju depan pintu. Saat pintu rumahnya terbuka, ada seorang cowok yang udah berdiri di depan pintu daritadi.
"Kunci mobil lo," Samudra mengasihkan kunci mobil milik Chintya.
"Udah beres semua?"
"Udah."
"Makasih udah bantuin gue tadi," ujar Chintya.
"Santai aja."
"Yaudah, pulang lo sana." Chintya menyuruh Samudra pulang.
"Lo ngusir gue?"
"Hm,"
"Gue pulang." pamit Samudra.
Samudra memakai kembali helmnya lalu menghidupkan mesin motornya dan pergi dari rumah Chintya. Gadis itu masuk ke dalam rumah nya dan menutup pintu nya kembali.
"Siapa yang datang sayang?" tanya Alina pada Chintya.
"Teman Ma, nganterin mobil Tya dari bengkel." jawab Chintya.
Alina hanya mengganggukkan kepala nya, Chintya duduk kembali di kursi makan dan melanjutkan aktivitas makannya.
"Tya, Bagas. Papa mau ngasih tau kalian sesuatu," kata Ari.
"Apa itu Pa?" tanya Bagas.
"Ngasih tau sesuatu apa Pa?"
"Papa sama Mama akan ke luar kota besok pagi selama empat hari karena Papa ada kerjaan disana, jadi kalian jaga diri baik-baik ya." ujar Ari pada anak-anak nya.
"Kok mendadak Pa,"
"Udah ketentuannya," jawab Ari.
"Tya ikut anterin Papa sama Mama ke bandara ya," ujar Chintya memohon.
"Nggak usah sayang, kamu berangkat ke sekolah aja besok dan Bagas kamu tetap kuliah ya." jawab Ari.
"Yahhh, nggak seru."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINTYA & SAMUDRA [ TAMAT ]
Novela JuvenilBertemu dengan orang yang dulunya pernah mengisi hati kalian dulu atau bisa disebut dengan mantan? Apalagi sikapnya yang sangat flat dan sok cool. Mereka berada dalam satu sekolah tepat di Bandung. Awalnya, Samudra pergi dengan alasan yang klasik d...