Hari kedua mereka ujian, ujian mata pelajaran yang sangat menghantui pikiran semua murid. Yaps, ujian matematika. Yang dimana harus teliti ngerjainnya, kalau salah hitung aja bisa ribet dalam hasilnya.
Bel masuk berbunyi, Guru Bk yang hari ini menjadi pengawas di kelas XI IPS 2. Kelas yang ditempati oleh Samudra.
"Woi woi, guru Bk mau kemari." ucap anak kelas XI yang daritadi kerjaannya ngintip ke luar kelas.
Suasana menjadi tegang, karena guru Bk atau biasanya di panggil Bu Husna. Bu Husna orangnya friendly terhadap murid, agak judes sedikit, cerewet, tapi baik hati banget aslinya.
Bu Husna langsung membagikan lembar soal dan lembar jawabannya. Samudra melihat soalnya dan ada beberapa yang ia pelajari semalam bersama Chintya. Bu Husna berkeliling agar semua muridnya dipastikan tidak ada yang mencontek.
Samudra mengerjakannya pun dengan sangat tenang. Ia berpikir ada satu soal yang susah untuk di jawab, ia mencoba untuk menjawab soal tersebut. Salah atau benar belakangan.
1 jam pun berlalu, mereka mengumpulkan lembar soal dan lembar jawabannya ke Bu Husna.
Kringgg... Kringg...
"Akhirnya istirahat juga." ucap Samudra.
Samudra keluar dari kelasnya sambil menunggu teman-temannya.
"Heyyo broo!!" sapa Raffa menghampiri Samudra.
"Gimana bisa kagak ujiannya?" tanya Rio.
"Lumayan lah." jawab Samudra.
"Ayo lah ke kantin," ajak Vino.
🐣
Kini Chintya dkk berjalan menuju gerbang sekolah. 15 menit yang lalu Bel pulang berbunyi.
"Lo balikan lagi sama Samudra?" tanya Ghea ke Chintya.
"Nggak."
"Terus yang semalam, lo kok pulang bareng sama dia?"
"Ada something, kepo banget lo." jawab Chintya.
"Emang gue kepo, makanya gue nanya ke lo maemunah." ujar Ghea.
"Eh, gue duluan ya udah di jemput." ucap Rain.
"Gue juga, udah di tungguin sama Rio di parkiran." sambung Fany.
"Gojek gue udah sampai, duluan ya Tya.
Chintya hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.
"Ekhem."
Terdengar suara deheman seseorang di belakang Chintya membuat gadis itu menoleh ke belakang.
"Apa?" tanya Chintya datar.
"Ikut gue,"
"Kemana?"
Bukannya menjawab, Samudra malah pergi gitu aja.
"Ck, ribet banget." gerutu Chintya kesal.
Tiba lah mereka berdua di rumah Samudra yang cukup luas, Chintya turun dari motor Samudra.
"Tumben bawa gue ke rumah lo?" tanya Chintya.
"Bosen kalau di rumah lo," jawab Samudra datar.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan mengucapkan salam. "Assalamu'alaikum,"
"Waalaikumsalam," jawab wanita paruh baya menghampiri mereka berdua.
"Eh ada Chintya, ayo masuk." ucap Diana, mamanya Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINTYA & SAMUDRA [ TAMAT ]
أدب المراهقينBertemu dengan orang yang dulunya pernah mengisi hati kalian dulu atau bisa disebut dengan mantan? Apalagi sikapnya yang sangat flat dan sok cool. Mereka berada dalam satu sekolah tepat di Bandung. Awalnya, Samudra pergi dengan alasan yang klasik d...