9.

95 14 14
                                    

^Hayato Sano (M!LK)
DoB : 23rd March 1998.

_______________________________

Hari pertama dimulai.

Coba tebak siapa yang masih menganggap hal ini sebagai lelucon.

Bermain werewolf tanpa tahu siapa saja yang ikut bermain, dan larangan untuk bekerja sama. Apa-apaan itu?

Dari diri mereka masing-masing, ke-delapan orang tersebut terlihat bimbang, ragu dan penasaran secara bersamaan. Kalau memang orang ini hanya gabut, kenapa ancamannya terdengar menakutkan?

Di siang hari mereka tidak dapat melakukan apapun. Yang berhak untuk menebak hanyalah Seer, dan yang lainnya hanya perlu menunggu.

"Ada yang aneh?" Ujar Sinb karena sejak mereka berkumpul untuk makan siang, tidak ada yang memulai percakapan.

"Banyak," jawab Yerin.

"Aku yakin kalian bertiga juga mendapat email semalam," ujar Yuju.

Ketiganya kompak mengangguk.

"Boleh kan kalau hanya kita berempat bekerja sama?" Tanya Yerin.

"Kurasa, sebaiknya tidak perlu. Lagipula kita tidak ada yang dirugikan, kan?" Ujar Umji acuh.

"Kau ini kenapa?" Tanya Yerin, "jangan bilang kalau kau berpihak padanya."

Umji hanya mengedikkan bahu sambil mulai memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Kalau memang dia tidak mau diajak kerjasama, kita bertiga saja yang bekerjasama," ujar Yuju.

Mendengar itu, Umji kembali membereskan bekal makan siangnya lalu berdiri, "kalau begitu, aku pasti mengganggu. Jadi aku pergi saja, ya."

"Lihat. Pasti ada yang disembunyikannya tentang permainan ini," ujar Yerin.

Dia tidak terlihat menyembunyikan apapun. Lagipula aku tidak bisa membaca pikirannya, batin salah satu dari mereka.

"Biarkan saja dulu. Dia memang selalu seperti itu, kan? Tidak bisa ditebak isi kepalanya dan bersifat kekanakan," ujar Sinb.

.

Umji sedang berjalan sambil menenteng bekalnya mencari tempat yang sepi untuk makan siang.

Disana. Dibawah sebuah pohon besar ada sebuah bangku panjang yang hanya diduduki oleh satu orang. Dan Umji memutuskan untuk mendekatinya.

"Halo, kau yang waktu itu, kan?" Sapa Umji.

Orang itu menoleh, "ah, kau? Kau sekolah disini juga? Untuk yang waktu itu maaf, ya."

Umji ikut duduk disebelah orang itu, "bukan masalah. Di dalam kameraku tidak ada foto penting."

"Omong-omong, siapa namamu?"

"Aku Kim Yewon. Senang bertemu denganmu. Namamu?"

"Ryubi. Kau ... berasal dari Korea, ya?"

Disaat-saat seperti ini, Umji harus pintar akting agar tidak terlihat mencurigakan, "aku tau, kau pasti menuduhki sebagai kelompok pembunuh dari Korea itu, kan?" Ujar Umji pelan sambil menunduk.

"Ah, bukan seperti itu. Maaf kalau aku menyinggungmu," ujar Ryubi.

"Tak apa. Aku sering dituduh seperti itu."

"Aku benar-benar minta maaf, aku tidak berniat menuduhmu."

Umji tersenyum simpul, "sudahlah, lupakan. Kenapa kau disini sendirian?"

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang