21.

65 7 6
                                    

^Koki Tanaka (SuperDragon)
DoB : 27th February 2003.

____________________________________


Tsuyoshi memutuskan untuk pulang tanpa menjelaskan apapun pada teman-temannya.

Ia berjalan pelan sambil menunggu agar bulan semakin tinggi. Tidak ada alasan khusus. Ia hanya sedang malas bertemu siapapun.

Tapi apa boleh buat, jarak rumahnya dari rumah Hayate tidak terlalu jauh, jadi dia tidak bisa membuang banyak waktu untuk berjalan.

Tanpa sekedar mengucapkan 'tadaima' kepada keluarganya, Tsuyoshi langsung berjalan menuju kamarnya.

Baru saja ia meletakkan tasnya dan membaringkan tubuhnya di kasur, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Datang ke sekolahan malam ini pukul 10, atau nyawa seseorang akan hilang.

Tsuyoshi langsung saja melempar ponselnya ke kasur dan mundur beberapa langkah.

Apa lagi ini? Apa kali ini dia benar-benar akan menghilangkan nyawa seseorang?

Kedua bola matanya membulat mengingat bisa saja teman-temannya yang akan menjadi korban.

Tapi ia tidak mungkin menghubungi mereka semua, kan?

Bagaimana caranya aku bisa menyelamatkannya.

Masih ada waktu sekitar setengah jam sampai jam dindingnya menunjukkan pukul sepuluh malam.

Ia segera meraih senter dan ponselnya lalu meraih jaketnya sebelum akhirnya kembali keluar kamar. Bahkan ia tidak sempat mengganti seragamnya.

"Tsuyoshi? Mau kemana lagi?" Tanya ibunya yang melihat Tsuyoshi.

"Pergi sebentar. Ada sesuatu yang ketinggalan."

Ibunya sontak langsung meraih tangan Tsuyoshi, "jangan pergi. Kalau ada yang ketinggalan, ambil besok saja."

"Mama, aku akan baik-baik saja. Aku harus pergi, dan aku janji tidak akan membuatmu khawatir," ujar Tsuyoshi yang langsung berjalan cepat keluar rumah.

"Tsuyoshi ..."

✂✂✂

Yerin sedang berjalan pelan menyusuri lorong gelap sekolahannya saat ini.

Sekitar satu jam yang lalu, ia mendapat sebuah pesan yang menyuruhnya kesini.

Memangnya ada apa, sih?

Senter di tangannya bahkan tidak ia hidupkan. Jadi ia hanya mendapat bantuan cahaya dari bulan melalui kaca-kaca transparan yang ada.

Tidak ada yang mengikutinya. Ia tahu itu. Tapi ia tidak sendirian di gedung sekolahan ini.

Yerin terus saja berjalan sampai kakinya mulai terasa pegal. Ia kemudian melihat jam tangannya yang sekarang menunjukkan hampir pukul sebelas.

Karena lelah, ia kemudian memilih untuk berjalan menuju lapangan utama yang terletak di belakang gedung sekolah.

"Apa kita dibohongi?"

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang