46.

60 10 6
                                    

"Aku mendeklarasikan kebencianku terhadap anakmu yang itu," ujar Diamond sambil menunjuk Sinb di layar monitor.

"Aku sudah bilang kalau mereka itu cerdas. Apa kau lupa?" sahut Gold.

Diamond duduk dan menyandarkan punggungnya di kursi besar tanpa berniat menangkap mereka. "Aku baru sadar kalau jumlah anak buahku berkurang. Ternyata aku  cukup ceroboh."

"Lalu kau ingin merekrut anggota baru?"

"Memangnya aku bodoh? Bisa saja justru ada yang menyamar menjadi anak buahku."

Gold tersenyum miring karena kenyataannya hal yang ditakutkan Diamond memang ada. "Kapan kau akan melepaskanku?"

"Ketika aku sudah harus menguburmu. Saat itu pasti akan terjadi."

"Sebenarnya aku tidak sudi dikuburkan olehmu. Dan memangnya kau tidak berniat untuk mencegah mereka keluar dari sini?"

"Tidak masalah kalau mereka ingin melarikan diri. Aku sudah memiliki ruangan khusus untuk mereka nanti."

✂✂✂

Hanya Sowon yang masih ada di rumah sakit untuk menunggu Tsuyoshi saat ini. Mau bagaimana lagi kalau semua keluarganya sedang diculik dan tidak ada yang menungguinya.

Sebenarnya Sowon yakin kalau banyak yang mengkhawatirkan laki-laki itu, tapi tetap saja keberadaannya di rumah sakit harus dirahasiakan.

"Nasibmu malang sekali. Aku jadi teringat seseorang," gumam Sowon bermonolog karena Tsuyoshi belum kembalo sadar.

Sowon menatap laki-laki yang lebih muda sekitar dua tahun darinya itu dengan tatapan miris. Ia teringat dengan satu-satunya laki-laki yang diangkat sebagai anak oleh Gold. Sayangnya ia meninggalkan Gold lebih dulu sebelum Sowon dan Eunha.

Mengapa Sowon teringat saudaranya itu? Karena ia juga sering masuk ke rumah sakit dan Sowon-lah yang sering menunggunya.

"Ah, sebenarnya kau dimana?"

Sementara itu ada sidang mendadak di rumah para gadis. Meski tetap saja tidak ada Sinb diantara mereka.

"Jadi Sinb ada di pihak mana? Kau pasti tahu hal itu kan?" tanya Umji.

"Jangan menutupi apapun dari kami. Kalau dia memang ada di pihak lawan, katakan saja," tambah Yuju.

Yerin mendengus kesal. Kalau mereka tadi bertemu langsung dengan Sinb, kenapa tidak bertanya langsung?

"Dia di pihak baik. Harusnya aku yang bertanya pada kalian, apa urusan kalian pergi ke tempat itu?"

"Dia pasti tahu kalau Mr. Gold ada disana, kan?" tandas Yuju.

"Mr. Gold?" ulang Yerin dan diangguki oleh Umji dan Yuju. "Dia tidak pernah bilang padaku."

"Sudah kubilang, dia pasti menyembunyikan sesuatu darimu juga," ujar Umji.

Yerin menyatukan alisnya. Keterlaluan kalau Sinb memang mengetahui hal itu lalu menyembunyikannya dari Yerin. Ia berdiri lalu berjalan ke kamarnya tanpa lagi mengucapkan apapun pada Yuju dan Umji.

Sedangkan di apartemennya, Sinb sibuk membalut lengannya dengan perban yang sempat ia beli tadi. Sepertinya luka itu tidak terlalu dalam.

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang