11.

80 12 2
                                    

^Jinto Yoshida (M!LK)
DoB : 15th December 1999.

________________________________

Ryubi mengacak rambutnya frustasi. Hari ini Koki tidak masuk sekolah, dan itu berarti si guardian itu tidak berhasil melindunginya.

Bagaimana bisa ia selalu mengirimkan nama-nama tidak bersalah itu pada orang yang jahat?

"Aku tidak boleh membalas pesannya nanti malam," tekad Ryubi.

Tapi apa yang akan terjadi kalau ia tidak membalasnya? Apakah tidak ada korban? Atau justru keduanya akan jadi korban?

Ryubi semakin mengacak rambutnya dan membenamkan kepalanya di meja. Ia tidak lagi ingin mendengarkan gurunya yang sedang mengoceh didepan kelas.

"Ryubi! Angkat wajahmu dan pergi cuci muka ke kamar mandi!" Bentak gurunya yang membuat Ryubi sedikit terlonjak.

Ia lalu berjalan pelan keluar kelas menuju kamar mandi. Sampai di kamar mandi ia langsung membasuh wajahnya dengan air sampai sedikit membasahi rambut depannya.

"Aku harus membicarakan ini dengan yang lainnya nanti."

Ryubi mengangkat wajahnya dan melihat pantulan dirinya di cermin, "ah, bahaya, aku membuat rambutku basah."

Ryubi mengibaskan kepalanya dan membuat cermin terkena percikan air dari rambutnya.

"Gawat, sebaiknya aku pergi saja," ujar Ryubi lalu keluar dari kamar mandi dan kembali ke kelasnya.

✂✂✂

Koki mengerjapkan matanya pelan. Ia sadar kalau sedang barada di lantai, dan seseorang terlihat sedang duduk bersila membelakanginya.

Tunggu.

Koki beringsut duduk dan merangkak mendekati orang itu.

"Koki? Kau sudah sadar, ya?" Orang itu berbalik dan membuat Koki berhenti.

"Tsuyoshi-kun?"

Tsuyoshi mengangguk lalu memberikan satu plastik kecil pada Koki, "makan saja dulu."

"Apa ini?" Koki menerima plastik itu dan membukanya, "onigiri?"

"Aku tidak menyangka," bukannya menjawab pertanyaan Koki, Tsuyoshi justru kembali membelakangi Koki.

"Apanya?"

"Orang itu ternyata tidak sebaik wajahnya. Dia sangat menipu," jawab Tsuyoshi.

"Orang itu? Siapa yang kau maksud? Omong-omong kita sedang dimana?"

"Kita sedang disekap, tahu. Jadi mana aku tahu kita sekarang dimana," ujar Tsuyoshi sedikit jengkel.

Kenapa di saat seperti ini dia harus terjebak dengan Koki? Tidak bisakah kalau ia memilih Hayate, Raku atau Reo yang mungkin bisa sedikit membantu?

Koki membuka bungkusan onigiri dan memakannya, "rasanya lumayan, ini jam berapa, ya?"

Tsuyoshi memejamkan matanya sebentar untuk meredakan keinginannya membuat Koki kembali pingsan, "apa kau tidak sadar posisi kita sekarang, huh? Kenapa kau malah menanyakan hal yang tidak penting?"

Kali ini Koki menunduk, "aku takut. Aku hanya takut sampai-sampai aku harus terus berbicara agar aku melupakan rasa takutku."

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang