19.

71 8 6
                                    

^Shunta Sono (M!LK)
DoB : 3rd May 2002.
.hehe

____________________________________

"Tsuyoshi-kun, kenapa kau hanya menarikku? Kenapa bukan Hayato-kun atau Jinto-kun saja?" Tanya Koki yang masih terharu karena Tsuyoshi lebih memilih membantunya keluar.

"Karena kau yang membawa pisaunya. Aku sudah lelah berkelahi, jadi aku butuh pisaumu," jawab Tsuyoshi yang tentu kembali menjatuhkan Koki dari awan yang tinggi.

"Sialan."

Bohong. Padahal itu memang karena Tsuyoshi tahu kalau Koki sudah sampai pada batasnya. Mana mungkin Tsuyoshi setega itu melihat wajah Koki yang semakin memucat?

Tapi dia tidak perlu tahu.

Sowon berjongkok ketika sampai disamping gedung. Ia menyenderkan punggungnya ke dinding pagar.

"Kita tunggu disini dulu sampai mereka keluar," ujar Sowon.

Tsuyoshi mengangguk lalu ikut berjongkok, "kau siapa?"

"Aku? Aku sebenarnya adalah salah satu pekerja disini."

"Pekerja?" Tanya Koki.

Sowon mengangguk, "harusnya aku ikut menyerang kalian tadi."

"Eh?"

"Tapi tidak. Aku tidak berada di pihak mereka," tambah Sowon.

"Lalu?"

"Aku disini agar memudahkan temanku untuk mendapat informasi. Bisa dibilang kalau aku ini-"

"Seorang mata-mataku," potong seseorang yang baru saja datang bersama dua orang laki-laki.

"Hei, Tsuyoshi. Kenapa kau tidak menunggu kami?" Protes Hayato.

Tsuyoshi berdecak lalu berdiri, "aku tidak mungkin membiarkan Koki semakin pucat didalam sana dan-"

Tsuyoshi berhenti berbicara saat ia menyadari kalau ia sudah keceplosan. Dan anak laki-laki disampingnya sudah menatapnya dengan tatapan terharu.

"Ah, tidak tidak tidak. Maksudku-"

"Aaa, Tsundere-kun ternyata baik hati," ujar Koki sambil mencoba memeluk Tsuyoshi.

"Sudahlah kalian. Ayo pulang. Biar kuantar," ujar si gadis, "oh ya, Sowon, terimakasih lencanamu. Kukembalikan."

Sowon mengambil sebuah lencana yang diulurkan didepannya, "anytime. Kau 'kan memang selalu merepotkanku."

"Omong-omong, kalian berhasil mengalahkan semua orang itu?" Tanya Koki.

"Tidak. Tadi dia menyemprotkan sesuatu dan membuat mereka pingsan," jawab Jinto sambil menunjuk si gadis.

"Baiklah baiklah. Ayo pulang. Aku lelah. Sowon, aku pulang dulu, ya."

Hayato, Jinto, Tsuyoshi, dan Koki mengikuti langkah gadis itu. Ternyata gadis itu melangkah kearah dimana sebuah mobil hitam terparkir.

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang