38.

53 9 2
                                    

Pagi ini memang beberapa dari mereka memutuskan membolos untuk pergi ke taman Kawarashi, tempat terakhir yang Tsuyoshi katakan pada Jinto.

Tentu saja beberapa yang dimaksud itu hanya tiga orang terpilih yang cukup bisa diandalkan.

Hayate, Jinto, Reo. Mereka memang sengaja membolos demi mencari keberadaan Tsuyoshi yang lagi-lagi menghilang dengan meninggalkan sesuatu yang janggal. Meski Hayate tidak pernah mau membolos, tapi demi Tsuyoshi ia tidak mempedulikan absennya.

"Umm ... Jinto-kun, Reo-kun, kira-kira siapa yang mengambil foto Tsuyoshi-kun itu ya?" tanya Hayate sambil melihat-lihat postingan terakhir Tsuyoshi.

Keduanya bahkan baru menyadari hal itu. Tsuyoshi tidak mengatakan pada Jinto tentang ia pergi kesini bersama siapa.

Mereka sudah mengelilingi taman Kawarashi sekitar satu jam dan tidak menemukan apapun yang menunjukkan keberadaan Tsuyoshi.

"Caption-nya juga aneh. Maksudnya apa?" tanya Hayate lagi.

"Kenapa dia menggunakan kata yang membuat bingung begini ya," timpal Reo.

"Ano ... taman ini dekat dengan sungai, kan?" tanya Jinto.

"Kenapa tiba-tiba tanya begitu? Tidak mungkin, kan, kalau Tsuyoshi--"

"Tidak ada salahnya kita cek kesana," potong Hayate.

"Entahlah, aku punya firasat untuk pergi kesana," gumam Jinto berusaha agar Reo dan Hayate tidak mendengarnya.

"Ayo kesana," ajak Hayate.

Sebenarnya bisa dibilang kalau sungai yang Jinto maksud memang tidak terlalu jauh dari taman tersebut.

"Umm ... mustahil," gumam Hayate sambil melihat kearah sungai deras itu.


"Malam itu Tsuyoshi pakai baju apa?" tanya Jinto.

"Kenapa memangnya?"

Jinto mengangkat sesobek kain berwarna lavender yang baru saja ia temukan kearah mereka berdua. "Seperti ini bukan?"

"Tunggu!" Reo kembali membuka ponselnya untuk melihat lagi postingan instagram Tsuyoshi.

"Bohong! Pasti bukan!" Hayate merebut kain yang dibawa Jinto lalu mendekatkannya ke ponsel Reo yang sedang menunjukkan foto terakhir Tsuyoshi.

"Lebih baik kita lapor polisi."

✂✂✂

Umji sama sekali tidak menaruh atensi pada guru sejarah yang sedang ada di depan kelasnya sekarang.

Pikirannya sedang tertuju sepenuhnya pada ucapan Yuju semalam yang secara tiba-tiba membahas kembali masalah Mr. Gold.

Dia menyembunyikan sesuatu.

Pasti. Yuju pasti memiliki alasan untuk berubah pikiran secepat itu. Dan masalahnya ia tidak mungkin mau menceritakan alasan apapun itu.

Ia mencoba untuk tidak memikirkan alasan Yuju itu dan mencoba untuk melihat apa yang dilakukan Mr. Gold saat ini.

Beberapa kali ia melirik ke depan untuk memastikan dirinya tidak akan menarik perhatian gurunya.

Setelah ia yakin kalau gurunya tidak akan memergokinya, Umji mulai menutup kedua matanya dan mengingat-ingat visual Mr. Gold.

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang