16.

89 12 4
                                    

^Mizuki Itagaki (ex. M!LK)
DoB : 25th October 2000.
____________________________________

Loh? Dia kan yang menemukan boneka pandaku waktu itu.

"Kau baik-baik saja?"

Si gadis mengangguk kecil lalu sedikit menyingkir.

"Baguslah. Apa yang kau lakukan diatas sana?"

"Ah. Sepatuku!"

Laki-laki itu mengernyit, "sepatu yang kau gunakan untuk melempariku tadi?"

Mau tidak mau gadis itu mengangguk pelan, "maaf."

Tiba-tiba laki-laki itu berdiri dan berjalan.

Dia marah?

"Ini kan?" Sepasang sepatu tiba-tiba terulur didepan si gadis.

"Eh?" Gadis itu menatap si laki-laki dan begitupun sebaliknya, "terimakasih."

Laki-laki itu tersenyum saat si gadis mengambil sepatunya. Tangan kanannya masih terulur berniat membantunya berdiri, "jadi? Siapa namamu?"

"Eunbi. Hwang Eunbi," Sinb masih hanya menatap tangan yang terulur didepannya. Berjaga-jaga kalau si pemiliknya mengurungkan niatnya.

"Oh, kau mau berdiri tidak?"

Nyatanya itu tidak membuat laki-laki didepannya menarik kembali tangannya. Hal itu membuat Sinb menerima uluran tangan itu dan berdiri.

"Lalu? Siapa namamu?"

Laki-laki itu tampak sedikit terkejut karena pertanyaan yang Sinb ucapkan. Rasanya di sekolah ini tidak ada yang tidak mengenalnya.

"Baiklah. Itu aneh karena kau tidak mengenalku. Aku Jyutaro. Yamanaka Jyutaro."

Sebenarnya bukannya Sinb tidak mengenalnya. Hanya saja ia lupa.

"Ah, ya. Maaf. Tentang yang tadi juga. Maaf."

Lagi-lagi Jyutaro tersenyum, "bukan masalah. Pertanyaanku yang tadi belum kau jawab, apa yang kau lakukan diatas pohon?"

Sinb menunduk, "aku mengambil sepatuku."

"Sepatu? Kenapa bisa sampai diatas pohon?"

"Kurasa kau tahu sebabnya."

Jyutaro mengernyit, "ada yang melemparkan itu keatas sana?"

"Begitulah," detik itu juga Sinb mendongak menatap Jyutaro, "terimakasih banyak, ya."

Sinb kemudian lari meninggalkan Jyutaro sebelum suara Jyutaro kembali menghentikannya, "kau bisa melaporkan pada guru kalau ada kasus pembullyan."

✂✂✂

"Hayato!" Teriak Tsuyoshi ketika Diamond kembali membawa Hayato ke dalam ruangannya.

Walau disebut ruangan, itu lebih terlihat seperti sel. Hanya dibatasi oleh besi yang tersusun jarang keatas dengan satu pintu. Kecuali sisi yang berbatasan dengan kurungan di sebelahnya, sisi itu dibatasi dengan besi yang menutup seluruh sisi.

"Kenapa?" Tanya Diamond tidak peduli sambil membaringkan Hayato.

"Kau," Jinto berdiri, "apa aku mengenalmu?"

Dari balik topengnya, Diamond menatap Jinto khawatir, "tidak," tapi mulutnya bisa mengatakan hal yang bertentangan dengan kenyataan.

Dark Psycho Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang