PART 2

286K 10.8K 598
                                    

Jangan lupa vote yaa gais, klik tanda bintang kalian. Timakacii. Luvluv💕.

~♥~

Setelah acara resepsi selesai, Ayyara dan Gavin menginap di salah satu kamar hotel yang sudah dipersiapkan keluarga mereka.

Saat ini Ayyara sedang menghapus makeupnya dan melepas segala atribut di badannya yang dibantu oleh penata riasnya. Sedangkan Gavin masih menemui rekan kerjanya.

Setelah selesai mandi, ayyara menuju balkon kamar untuk menenangkan fikirannya. Bagi Ayy semua ini begitu mendadak.

Ayy tidak habis pikir oleh kakaknya yang kabur menjelang ijab kabul. Ayy benar-benar kecewa dengan kakaknya yang selama ini dijadikan panutan bagi Ayyara.

Setelah dirasa cukup tenang, ayy pun masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di ranjang sambil menikmati acara siaran tv.

Cklek

Pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Gavin dengan wajah datarnya yang memasuki kamar.

"Kakak udah selesai?" tanya Ayyara mencoba mencairkan suasana

Gavin melirik Ayyara sejenak dan mengangguk, setelah itu berlalu memasuki kamar mandi.

Ayyara hanya menghela nafasnya melihat sikap dingin Gavin. Ayy tidak tau apa salahnya, bukankah disini Ayy yang menjadi korban tetapi kenapa Gavin yang bersikap begitu pada Ayyara.

Tidak mau memikirkan terlalu jauh, Ayy pun menutuskan untuk tidur.

----

Gavin keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di bagian bawahnya. Jika melihat Ayyara, lagi-lagi dia teringat kepada Nadira, wanita yang sangat ia cintai tetapi memelih pergi meninggalkannya demi karir.

Yang membuatnya harus menikah dengan calon adik iparnya itu. Gavin menghampiri Ayyara yang sudah tertidur dan menindihnya.

Gavin mengecup semua bagian wajah Ayyara dan melumat bibirnya kasar.

"Erghh" ayyara yang merasa terganggu pun terbangun dan kaget mendapati Gavin menindih tubuhnya.

"Kak, lepas. Apa yang kakak lakukan?" tanya Ayyara mencoba mendorong tubuh Gavin.

"Tentu melakukan tugasku sebagai suami, meminta hakku kepada istriku. Bukankah ini malam pertama kita heum?" Kata Gavin yang berkabut gairah dan mengecupi leher Ayy meninggalkan banyak bercak disana.

"Ta..pi kak, ahh lepas kak ayy belum siap hiks"

"Aku tidak peduli ayy, bukankah sekarang kau sudah menjadi istriku menggantikan kakakmu yang kabur itu heum" kata Gavin dan melepas semua pakaian Ayyara.

"Hiks..kak"

Gavin tidak peduli dengan tangisan Ayyara, dia terus menjamah tubuh Ayyara dengan kasar melampiaskan rasa kecewanya pada Nadira.

Gavin mengecup leher Ayyara dan turun ke dada Ayy. Mengecup dan menyesap dada Ayyara dengan buas. Tangan Gavin bahkan meremas dada Ayyara dengan kasar yang membuat Ayyara kesakitan.

"Kak, jangan hiks"

"Kau harus memuaskanku ayy, menggantikan kakakmu itu" kata Gavin sambil melepas celananya.

"Kak hiks, ayy mohon jangan kak. Hiks."

Tanpa mendengar tangisan Ayyara, Gavin memasukkan miliknya ke dalam inti Ayyara dan merobek selaput dara Ayyara.

"Awhh sakit. Hiks."

Gavin menggoyangkan tubuhnya dengan kasar tanpa memperdulikan rasa sakit Ayyara.

"Ahh.. mphhhh.. kau sangat nikmat Nadira sayang" kata Gavin

Ayyara semakin menangis mendengar itu, karena Gavin menganggap dia sedang bercinta dengan Nadira.

"Ahh.. ahh.. mphhh.. kau sangat sempit sayang" lanjut Gavin.

Ayyara pun hanya bisa menangis dan pasrah dengan yang dilakukan Gavin kepadanya, membiarkan Gavin memuaskan nafsunya dengan menyebut nama Nadira.

Setelah Gavin puas, dia melepas miliknya dari tubuh Ayyara dan tidur di samping Ayyara.

Ayyara hanya bisa menangis sepanjang malam memikirkan nasibnya yang begitu buruk.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang