PART 7

218K 8.9K 192
                                    

Jangan lupa vote yaa luv, klik tanda bintangnyaaa. Timakacii.💕

~♥~

1 bulan kemudian

Hari ini adalah tepat satu bulan pernikahan Ayyara dan Gavin. Satu bulan ini Ayyara merasa tingkah laku Gavin semakin aneh.

Gavin hampir setiap hari meminta haknya kepada Ayyara setelah pulang kerja sampai larut.

Gavin sering menerima telfon dan menjauh dari Ayyara.

Gavin juga berubah menjadi lebih pendiam dari biasanya dia hanya berbicara saat akan meminta haknya saja, tetapi Ayyara tidak memusingkan hal itu. Mungkin Gavin sedang ada masalah di perusahaannya. Pikir Ayyara.

Saat ini pukul 1 dini hari, Ayyara terbangun dari tidurnya karena merasa haus. Dia berniat untuk turun ke dapur tapi diurungkan saat mendengar Gavin berbicara dengan seseorang.

"Iya sayang besok aku kesana"

"..."

"Iya janji"

"..."

"Iyaa, love you too"

Degggg!!!!!

Ayyara merasa ada sebuah benda tajam yang menghantam tepat di hatinya.

Ayyara tau dia dan Gavin menikah karena terpaksa, tapi tidak seharusnya Gavin menghianatinya. Karena menurut Ayyara pernikahan adalah suatu hal suci dan sakral.

"Ayy" panggil Gavin yang kaget melihat Ayyara terbangun

"Eh kak"

"Kamu kok bangun?" tanya Gavin gelagapan

"Ayy haus kak, ayy mau ambil minum dulu"

Ayyara pun turun ke dapur untuk mengambil minum. Ayyara tidak mau gegabah mengambil sikap, dia harus mencari tahu terlebih dulu siapa selingkuhan suaminya itu.

----

Pagi-pagi sekali Gavin sudah siap dengan pakaian kantornya. Tak biasanya Gavin berangkat sepagi ini. Dan Ayyara pun teringat saat Gavin menelfon seseorang tadi malam. Mungkin mau menemuinya. Batin Ayyara.

"Kak, pagi banget berangkatnya. Tumben" tanya Ayyara sambil menyiapkan sarapan Gavin

"Aku ada meeting" jawab Gavin datar sambil memakan sarapannya.

Ayyara hanya beroh ria mendengar jawaban Gavin. Selesai sarapan seperti biasa Ayy akan menyalimi Gavin dan Gavin mengecup kening Ayyara.

Setelah mobil Gavin keluar dari rumah, Ayyara menuju mobilnya dan mengikuti mobil Gavin dari belakang.

----

Mobil Gavin berhenti di kawasan apartemen elit, Ayyara memarkirkan mobilnya agak jauh dari mobil Gavin.

Dia mengikuti Gavin dan berhenti di sebuah lorong apartemen, Ayy melihat Gavin menekan bel dari sebuah kamar bernomor 105.

Tak lama seorang wanita keluar dengan hanya menggunakan baju tidur satin yang sangat tipis. Tetapi betapa terkejutnya Ayy setelah sadar jika wanita itu adalah Nadira, kakak kandungnya.

Ayy melihat Nadira yang memeluk Gavin dan dibalas oleh Gavin. Nadira merangkulkan tangannya ke leher Gavin dan langsung melumat bibir Gavin dengan ganasnya.

Gavin pun membalas ciuman Nadira tak kalah ganas, dan mendorong tubuh Nadira masuk ke apartemen.

Ayyara sudah tak kuat melihat kelakuan mereka, dia berlari meninggalkan apartemen dengan air mata yang bercucuran.

Ayyara melajukam mobilnya dengan sangat kencang dan pulang kerumah mengunci diri di dalam kamar.

----

Gavin dan Nadira masih berciuman diatas sofa dengan tubuh Gavin yang menindih Nadira. Gavin terus melumat bibir Nadira dan turun ke lehernya, meninggalkan kissmark disana.

Tangan Nadia meremas rambut Gavin dan bibirnya mendesah nikmat. Tangan Gavin membuka piyama yang digunakan Nadira dan terpampanglah bukit kembar Nadira.

Gavin tau Nadira sengaja menggodanya dengan hanya menggunakan baju satin tipis dan sengaja tak menggunakan bra.

Gavin langsung menyambar dada Nadira. Dia mengecup dan menyesap dada Nadira, dia meninggalkan banyak kissmark disana. Tangannya tak tinggal diam meremas dada Nadira yang lain.

"Ahhh.. sayanggg" desah Nadira

Tangan Gavin turun menyusuri setiap lekuk tubuh Nadira. Dan dia menggoda inti Nadira dengan tangannya.

"Mphhh sayangg.. eghhh" desah Nadira tak karuan

Gavin melepaskan tangannya dan kembali meremas dada Nadira. Bibir Gavin beralih melumat bibir Nadira dengan ganas.

"Sayang i want you" kata Nadira sambil membuka kemeja Gavin.

Gavin menahan tangan Nadira yang berniat membuka kancing kemejanya.

"Aku ada meeting penting pagi ini sayang, lain kali ya" kata Gavin dan Nadira hanya menghela nafasnya.

Selalu begitu, Gavin tidak pernah menyelesaikan permainannya sampai ke inti bersama Nadira. Selama ini dia dan Nadira hanya sekedar bercumbu.

Sudah berkali-kali Nadira memancing Gavin untuk sampai ke inti permainan, tetapi entah mengapa Gavin tidak bisa melakukannya. Dia selalu teringat dengan Ayyara.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang