PART 18

247K 8.9K 1.1K
                                    

Tuh kan aku up lagi😁 benar-benar gabut😂

Jangan lupa vote dan comment ya gais, klik tanda bintang. Luvluv. 💕

~♥~

Mereka pun memasuki kamar inap Gavin, dan melihat Gavin yang sedang bersandar di ranjangnya dan tersenyum lemah ke arah mereka.

"Ayy" kata Gavin lemah dan mengulurkan tangannya

Ayyara yang mengertipun mendekat dan menghambur memeluk Gavin.

"Hiks.. hiks.. kakak jelek sekali ayy gasuka" kata Ayyara yang membuat Gavin terkekeh

"Maaf sayang, nanti kakak pasti ganteng lagi seperti dulu. Asalkan ayy tetap di samping kakak heum" jawab Gavin mengelus punggung Ayyara yang bergetar

Ayyara pun hanya mengangguk dan melepaskan pelukannya.

"Ini anak kita kan ayy? Mereka kembar kan?" Tanya Gavin mengelus perut buncit Ayyara

"Kok kakak tahu?" tanya Ayyara bingung

"Kakak denger semuanya Ayy, dan awas jangan coba-coba nikah sama orang lain heum" kata Gavin yang membuat semua orang di ruang inapnya tertawa.

"Tapi sekarang kakak kurus kering, ayy tetap mau cari suami baru" kata Ayyara

"Sayangggg" rengek Gavin manja yang dibalas Ayyara dengan pelukan erat.

"Engga engga, ayy bercanda" kata Ayy di dalam pelukan Gavin.

"Udah-udah ayah juga mau peluk Gavin kali ayy" kata Herman yang membuat Ayyara melepas pelukannya dan pipinya merona karena malu.

"Dihh malu dia" kata Agung dan mereka pun tertawa.

"Ayah, bunda. Maafin Gavin, Gavin telah mengecewakan kalian. Gavin telah menyakiti Ayyara begitu dalam. Gavin menyesal, maafkan Gavin. Hiks." kata Gavin menangis dan menunduk menggenggam tangan Herman

"Sudahlah nak, mungkin ini memang sudah takdir dalam rumah tangga kalian. Jadikan masalah ini sebagai pelajaran untuk menguatkan cinta kalian" itu suara Resti sambil mengelus punggung lemah Gavin

"Dan ingat, jangan kecewakan Ayah lagi. Jika kamu sampai menyakiti Ayy lagi, ayah benar-benar akan membuat Ayy menghilang dari kehidupanmu" kata Herman tegas

Gavin pun menegang mendengar ancaman sang mertua, dia langsung mengangguk mematuhinya. Dia tidak bisa membayangkan jika hidup tanpa Ayyara.

----

Saat ini Gavin sedang makan dengan di suapi Ayyara. Gavin terus memandang wajah Ayyara yang semakin chubby tetapi tetap terlihat cantik dan menggemaskan.

Para orangtua sudah pamit pulang sejak tadi, mereka akan beristirahat dirumah dan memberikan waktu berdua untuk Gavin dan Ayyara.

"Apasih liat-liat" tegur Ayyara dengan nada judesnya

"Biarin, kakak masih ga nyangka aja kamu maafin kesalahan kakak semudah itu"

"Ck, siapa juga yang udah maafin kakak. Ayy tadi hanya pura-pura didepan para orangtua" kata Ayy sambil menyuapkan bubur ke mulut Gavin.

"Ayyyy" rengek Gavin dengan mulut dipenuhi bubur

"Apa?" jawab Ayy sambil melotot dan meletakkan mangkuk yang di pegangnya

"Kamu bener belum maafin kakak ayy?" tanya Gavin berkaca-kaca

"Kakak masih cinta sama kak Nadira?" tanya Ayyara dengan wajah serius

"Ayyy..."

"Jawab"

"Engga ayy, kakak cuma cinta sama kamu. Mungkin kamu nggak akan percaya sama kakak, tapi kakak bener-bener cinta sama kamu Ayy dan sama anak-anak kita" jawab Gavin dan mengelus perut Ayyara

Ayyara pun mencoba mencari kebohongan di mata Gavin, tapi hanya kejujuran yang Ayyara dapatkan dari mata sayu itu.

"Oke ayy percaya"

"Terimakasih sayang" jawab Gavin menarik Ayy yang berdiri di depannya dan memeluknya

"Ayy sejak kapan kamu tau kalau kamu hamil? Kenapa ga langsung kasih tau kakak?" tanya Gavin yang saat ini menyembunyikan wajahnya di dada Ayyara.

"Sejak Ayy ngikutin kakak ke apartemen dan bercumbu dengan Nadira" jawab Ayy yang membuat tubuh Gavin menegang dan mengeratkan pelukannya.

"Ayy maafin kakak. Hiks." Kata Gavin yang hanya dibalas gumaman oleh Ayyara.

Ayyara yang mendengar Gavin menangis tersedu-sedu dan menyembunyikan wajahnya di dadanya pun hanya mengelus kepala sang suami untuk menenangkannya.

"Ayy kakak harus apa untuk menebus kesalah kakak ayy, katakan ayy" tanya Gavin mendongak menatap Ayyara dengan wajah penuh air mata.

Ayyara menunduk menatap Gavin, menghapus air matanya dan mengecup kedua mata Gavin.

Cup.. cup..

"Jangan buat ayy kecewa lagi, itu sudah cukup" kata Ayyara

Gavin yang mendengar itu mengangguk dan tersenyum.

"Kakak janji ga akan ngecewain kamu lagi ayy" kata Gavin

"Ayy gabutuh janji kakak, Ayy butuh bukti" jawab Ayy yang mendapat anggukan dari Gavin.

Mereka pun saling pandang dalam diam sampai Gavin menarik tengkuk Ayyara dan melumat bibir Ayyara dengan lembut.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang