PART 15

251K 9.7K 454
                                    

Jangan lupa vote, klik tanda bintangnya. Timakaciii.💕

~♥~

Gavin benar-benar menyesal, dia merasa sangat bersalah kepada Ayyara. Ayyara-nya telah pergi meninggalkannya. Tidak ada alasan lagi untuk Gavin hidup di dunia ini.

Dia pun keluar dari kamar dan mengganti password apartemennya agar Nadira tidak bisa mengganggunya lagi.

Dia sadar bahwa yang di rasakan selama ini pada Nadira bukanlah cinta, tetapi Gavin hanya terobsesi untuk memiliki Nadira.

Gavin masuk ke kamar dan mengambil sesuatu di atas nakas.

Setelah itu Gavin masuk ke dalam kamar mandi dan menutupnya, mengisi air bathup hingga penuh dan masuk ke dalamnya.

----

Hari ini Reni mengunjungi sang anak di apartemennya, Reni sudah mendengar semuanya dan sudah tau bahwa anak yang di kandung Nadira bukan anak Gavin.

Semua informasi itu Reni dapatkan dari sang suami, tanpa Gavin tau Agung memasang cctv transparan di setiap sudut apartemen Gavin, kecuali kamar mandi.

Reni sudah berulang kali memencet bel tapi Gavin tak kunjung membukanya. Dia menelfon Gavin pun ponselnya tidak aktif.

Dia akhirnya mencoba menebak-nebak password apartemen Gavin, dari ulang tahun Gavin, Agung, Reni dan tanggal pernikahan Gavin semua salah.

Akhirnya Reni mencoba salah satu tanggal yang diingatnya, dan berhasil pintu terbuka. Yahh itu tanggal ulang tahun Ayyara.

"Gavin, sayang" teriak Reni memanggil sang anak tetapi tak ada sahutan dari Gavin

Cklek

Reni memasuki kamar dan tetap tidak mendapati Gavin disana, tetapi Reni mendengar suara air mengalir dari dalam kamar mandi.

Tok.. tok.. tok..

"Gavin, sayang kamu di dalam?" tetap tak ada sahutan

Akhirnya dengan sisa keberanianya Reni membuka pintu kamar mandi.

"Aaaaaaaaaaaaa" teriak Reni nyaring

Betapa terkejutnya dia melihat Gavin berendam di dalam bathup dengan air yang berubah menjadi merah darah mengalir dari dalam bathup.

Arin segera menghubungi ambulance dan membawa Gavin ke rumah sakit.

----

Agung berlari di lorong rumah sakit dan menghampiri sang istri yang sedang menangis. Agung memeluk erat Reni menenangkan sang istri.

Dokter keluar dari ruang ugd dan langsung dihampiri Agung dan Reni.

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Agung yang masih memeluk Reni

"Untung saja pasien segera dibawa kesini, jika terlambat satu menit saja saya tidak tau apa yang terjadi. Dia mengiris pergelangan tangannya cukup dalam, tapi dia bisa diselamatkan walaupun saat ini keadaannya koma" terang sang dokter yang membuat Reni semakin kencang menangis.

Dokter itu pun permisi meninggalkan Agung dan Reni.

Gavin di pindahkan di kamar khusus yang sengaja Agung pesan walaupun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Tetapi kenyamanan keluarganya lebih utama.

----

"Pah, mungkin Ayy bisa bantu Gavin sadar dari komanya" kata Reni kepada Agung

"Nggak, dia sudah terlalu banyak menyakiti Ayyara. Aku nggak mau dia mengulang perbuatannya" kata Agung tegas.

Reni pun hanya pasrah, dia selama ini sudah mencari-cari keberadaan Ayyara, tetapi nihil. Bahkan keluarga Ayyara tiba-tiba juga menghilang.

Terhitung sejak hari ini Gavin sudah tiga bulan koma dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk sadar.

Dokter bilang sudah tidak ada keinginan dari pasien untuk hidup kembali, sehingga semakin sulit untuk menyembuhakannya.

Reni sangat paham dengan kondisi Gavin, dia yakin Gavin sangat merasa bersalah pada Ayyara. Dan hanya dia yang bisa membawa Gavin kembali.

Karena setiap Reni bercerita atau menyebut nama Ayyara, Gavin pasti akan mengeluarkan air matanya walaupun tubuhnya tidak merespon apapun.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang