PART 8

218K 9.2K 89
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote ya gais, klik tanda bintang. Timakacii.💕

~♥~

Ayyara terus menangis di dalam kamar. Dia tidak habis pikir dengan kakaknya. Kenapa dia harus kembali dan menghancurkan rumah tangganya. Bukankah dia yang kabur dan belum siap menikah dengan Gavin, tapi kenapa sekarang dia kembali bersama Gavin.

Tok.. tok.. tok..

"Non, makan dulu. Dari tadi non belum makan" kata bi iin di luar kamar

Cklek

"Yaampun non kenapa?" tanya bi iin, Ayyara langsung berhambur memeluk bi iin.

Selama ini hanya bi iin tempat Ayyara berkeluh kesah. Dia tidak mau membuat orangtuanya serta mertuanya khawatir. Bi iin yang mengerti pun memeluk dengan sayang Ayyara.

Bagi bi iin Ayyara sudah seperti anaknya. Tiba-tiba Ayyara melepas pelukannya dan berlari ke kamar mandi.

Huekk.. huekk..

"Non kenapa?" tanya bi iin sambil memijat tengkuk Ayyara

"Nggak tau bi, akhir-akhir ini ayy sering mual" terang Ayyara

"Jangan-jangan non hamil" kata bi iin

Ayyara yang mendengar itu memelototkan matanya, dia baru sadar ini sudah lewat dari tanggal tamu bulanannya.

Ayyara pun meminta pak kardi sopir Gavin untuk membelikan testpack. Dia meminta pak Kardi untuk membeli testpack yang paling mahal, yang bisa digunakan kapan saja.

Setelah dijelaskan oleh bi iin cara menggunakannya, ayyara pun masuk ke kamar mandi. Dia cemas menanti hasilnya.

Setelah 5 menit Ayyara melihat testpack itu dan tercengang, dia pun keluar dan menghampiri bi iin.

"Gimana non?"

Ayy menyerahkan testpack itu kepada bi iin, dan bi iin seketika langsung memeluk Ayyara.

"Selamat ya non, sebentar lagi non akan menjadi ibu" kata bi iin sumringah

"Bi, tolong jangan kasih tau kak Gavin atau yang lain ya tentang kehamilan Ayy" kata Ayyara yang membuat bi iin mengernyit bingung

"Loh kenapa non, bukankah ini berita bahagia?" tanya Bi iin

Ayyara pun menghela nafasnya dan menceritakan semuanya pada Bi iin. Ayyara sudah menganggap Bi iin sebagai ibu ketiga setelah bunda dan mama mertuanya.

"Yaampun non, bibi turut prihatin ya non. Tapi non, mungkin saja dengan adanya bayi ini membuat den Gavin sadar non"

"Gak bi, dari awal hati kak Gavin emang bukan buat ayy. Ayy gak mau anak ayy dianggap penghalang cinta mereka berdua. Ayy mohon bi." Kata Ayyara dengan mata yang berkaca-kaca

Bi iin yang tidak tega pun hanya mengangguk menuruti kemauan Ayyara.

----

Malam ini lagi-lagi Gavin pulang sangat larut. Ayyara pura-pura tidur saat Gavin memasuki kamar.

Ayyara mendengar suara gemricik air, mungkin Gavin sedang mandi. Pikir Ayyara.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, Ayyara merasa ada langkah yang mendekat padanya. Cup

Dia merasakan Gavin mengecup dahinya dan menaiki ranjang, Gavin menarik tubuh Ayyara dan memeluknya erat dari belakang.

Ayyara menangis dalam diam saat mengingat Gavin dan Nadira yang sedang bercumbu di apartemen tadi. Ayyara tidak sanggup membayangkan apa yang dilakukan Gavin dan Nadira setelah Ayyara pergi tadi.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang