Jangan lupa vote ya gais, klik tanda bintangnya agar cepat up part berikutnya.xixi. Timakacii. 💕
~♥~
Dan seketika tubuhnya menegang melihat apa yang ada dalam kamar tersebut.
.
.
.
.
.
"Happy birthday" teriak mereka semua dari kamar hotel.
Gavin tak merespon apapun, dia hanya memandang keluarganya dengan tatapan dingin dan datar. Dia benar-benar dikerjai oleh istri dan keluarganya.
"Heh, bengong baee" teriak Agung yang duduk di atas sofa merangkul Reni.
Ayyara pun maju menghampiri Gavin sambil membawa kue bertuliskan '28' dia berhenti tepat di hadapan Gavin yang masih setia dengan muka datarnya.
"Happy birthday sayang" kata Ayy sambil mengecup bibir Gavin singkat.
Gavin tetap diam dan menatap datar Ayyara tepat di matanya. Ayy yang di tatap seperti itu seketika takut jika Gavin akan murka padanya.
Ayyara menyerahkan kue yang di pegangnya kepada Beno yang kebetulan berdiri di samping pintu tempat Gavin berdiri.
"Sayang kamu marah?" tanya Ayy menangkup pipi Gavin.
Gavin masih diam, dia hanya memandang Ayyara tanpa ekspresi dan menurunkan tangan Ayyara dari pipinya.
"Jadi ini rencana kalian hah?" kata Gavin dingin memandang tajam semua orang dalam kamar hotel itu.
Semua yang disana terkejut, tidak mengira Gavin akan semarah ini. Mereka hanya diam tak berani menjawab karena mereka sadar bahwa salah.
"Sayanggggg" rengek Ayyara yang sudah berkaca-kaca dan memegang lengan Gavin.
"Kalian pikir lucu hah?" Lanjut Gavin mengabaikan rengekan Ayyara.
Ayyara yang melihat muka Gavin sudah tak bersahabat pun mundur dan bersembunyi di balik tubuh Herman.
"Gavin maafin kita, kita cuma mau buat suprise untuk kamu" kata Reni
"Iya vin, kita gatau kamu bakal semarah ini" sambung Resti
Gavin masih diam, dia mentap tajam pada Ayyara. Ayyara yang di tatap seperti itu hanya menundukkan kepalanya.
Gavin berjalan menghampiri Ayyara, dia menarik tangan Ayyara dan memeluknya. Menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Ayyara.
Ayyara diam membiarkan Gavin memeluknya. Ayyara membalas pelukan Gavin setelah melihat bahu Gavin bergetar hebat, menandakan bahwa laki-laki itu sedang menangis.
"Sayangg" kata Ayyara mengelus punggung Gavin dan mengecup pelipisnya.
"Kamu jahat yang, tega banget kamu sama aku. Aku udah hampir gila cari kamu. Aku takut kehilangan kamu yang. Hiks." gumam Gavin di sela tangisnya yang masih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ayyara.
Ayyara kaget mendengar itu dan melirik keluarganya yang ternyata sudah senyum-senyum memandang Gavin.
"Maaf sayang, abisnya aku bingung gimana suprisein kamu. Terus mama ngasih ide itu. Yaudah deh" jawab Ayy dengan polosnya yang membuat Reni melotot padanya.
Mereka yang disana tertawa mendengar perkataan Ayyara. Ayyara tak menyangka respon Gavin akan seperti ini.
Gavin mengecupi leher Ayyara dan memeluk Ayyara semakin erat yang dibalas Ayy dengan mengelus punggug tegapnya.
Ayyara menarik kepala Gavin dan menangkup kedua pipinya. Menghapus air mata Gavin dan mengecupi seluruh wajahnya yang membuat Gavin tertawa karena kegelian.
"Udah yaa nangisnya, kan aku gapapa heum" kata Ayyara mengecup singkap bibir Gavin.
Gavin berlutut di hadapan Ayyara dan memasukkan kepalanya ke dalam dress yang digunakan Ayyara, membuat pipi Ayyara merona karena menahan malu.
Gavin mengecup bertubi-tubi perut buncit Ayyara secara langsung. Karena sudah cukup lama Ayyara menarik keluar kepala Gavin.
"Udah dong yang, kamu main masuk-masuk aja malu tau dilihatin tuh" kata Ayy
Gavin pun memandang semua anggota keluarganya dan tatapannya berhenti pada Beno, salah satu anak buahnya yang berdiri di samping pintu.
Beno pun menunduk takut melihat tatapan tajam boss-nya.
"Sepertinya aku harus menaikkan gajimu ben, karena berhasil menipuku dan bersengkongkol dengan istriku" kata Gavin yang membuat semua orang tersenyum.
"Terimakasih tuan" jawab Beno dengan senyum lebarnya.
Reni dan Agung menghampiri Gavin dan memeluk erat putra tunggalnya itu.
"Selamat ulang tahun ya vin, ga nyangka kamu udah tua aja" kata Reni yang membuat Gavin mengerucutkan bibirnya. Agung pun hanya menepuk-nepuk pundak sang putra.
"Kamu harus ganti rugi karena telah menghancurkan pintu di hotel ayah vin" kata Herman yang membuat Gavin melotot.
"Ini hotel Ayah?" tanya Gavin pada Herman
"Hotel calon cucu-cucu ayah lebih tepatnya" jawab Herman tersenyum dan memandang perut buncit Ayyara.
Gavin yang tak menyangka anak-anaknya akan diberi sebuah hotel bintang 5 pun menghampiri Herman dan memeluknya.
"Terimakasih ayah" kata Gavin yang dibalas anggukan oleh Herman .
Akhirnya mereka semua merayakan ulang tahun Gavin dengan acara dinner bersama di restoran mewah dalam hotel tersebut.
----
Setelah acara dinner tadi selesai, Gavin memilih menginap di salah satu kamar yang memang di sediakan Herman untuk Gavin dan Ayyara jika menginap.
Ayyara baru saja menyelesaikan mandinya dan hanya menggunakan bathrobe, Ayy menghampiri Gavin yang duduk di samping ranjang bertelanjang dada sedang mengeringkan rambutnya.
Ayy mengambil handuk dari tangan Gavin dan mengeringkan rambut basah suaminya.
"Makasih ya sayang" kata Gavin memeluk perut Ayyara dan mengecupnya.
Gavin menarik simpul tali bathrobe Ayy hingga bathrobe itu tergeletak di lantai.
"So sexy" kata Gavin memandang tubuh telanjang Ayyara dengan perut buncitnya.
"Sayanggggggg, mulai deh mesumnya" rengek Ayyara menutupi dada dan inti tubuhnya dengan telapak tangan.
Gavin menyingkirikan tangan Ayyara dan membawanya melingkari lehernya.
"Yanggggg" kata Gavin mendongak menatap Ayyara
"Heumm" gumam Ayy sambil merapikan rambut Gavin
"Mau tengokin baby twin, boleh yaa" kata Gavin dengan puppy eyesnya
Ayyara yang melihat itu mengecup kening Gavin, tersenyum dan mengangguk.
Gavin yang melihat lampu hijau dari sang istri pun langsung menarik tengkuk Ayyara dan melumat bibirnya dan menuntun tubuh Ayyara untuk berbaring di ranjang.
Ciuman Gavin terus turun hingga leher dan dada Ayyara meninggalkan banyak kissmark disana.
"Engghhh.. sayang" lenguh Ayyara yang membuat Gavin semakin bersemangat.
Akhirnya Gavin memulai permainannya untuk menemui sang baby twin yang pasti sudah merindukan sang daddy.
Malam yang semakin larut menambah semangat mereka untuk memadu cinta, kamar hotel itu hanya di penuhi suara-suara desahan kenikmatan dari dua manusia yang dipenuhi gairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )
Romance(18+) Ayyara Taraka Faisal harus menggantikan posisi kakaknya sebagai mempelai wanita dari Gavin Suryadinata setelah kakaknya Nadira Teressia Faisal kabur saat menjelang ijab kabul. Bagaimana kehidupan Ayyara selanjutnya? Apakah Gavin bisa menerima...