Jangan lupa vote ya gais, klik tanda bintangnya dan jangan lupa tinggalkan comment. Xixi.💕
~♥~
Saat ini Gavin sedang berada di apartemen bersama Nadira yang sedang menyandarkan kepalanya di dada Gavin. Mereka baru saja menyelesaikan pergulatannya.
"Sayang kapan kamu menceraikan ayy?" tanya Nadira mendongak menatap Gavin
"Belum saatnya sayang, tunggu waktu yang tepat" jawab Gavin menatap Nadira
"Tapi aku hamil sayang, anak kamu" kata Nadira yang membuat Gavin melotot tak percaya.
"Nggak mungkin sayang, aku selalu mengeluarkan di luar saat bercinta denganmu. Bahkan kita menggunakan pengaman" jawab Gavin yang shock dengan pengakuan Nadira
"Tapi aku hamil gav, anak kamu. Hiks. " jawab Nadira menangis
Gavin yang melihat itu menyugar rambutnya kasar dan menarik Nadira kepelukannya.
"Aku akan tanggung jawab, tapi nggak sekarang. Kamu ngerti kan?" tanya Gavin lembut
Nadira pun tersenyum dan mengangguk dalam pelukan Gavin.
Nadira menyeringai, sebentar lagi dia akan menguasai semua kekayaan Gavin.
----
Ini sudah lebih dari tiga hari Ayyara menginap di rumah mama dan papa nya, tapi Ayyara belum juga ada tanda-tanda untuk pulang.
Bahkan nomor Ayyara tidak aktif saat dihubungi oleh Gavin. Gavin pun berniat menjemput Ayyara ke rumah mertuanya.
Setelah 30 menit menyusuri jalanan, Gavin sampai di rumah mertuanya dan memencet belnya.
Cklek
Resti membukakan pintu dan terkejut melihat sang menantu yang tiba-tiba datang ke rumahnya.
"Eh Gavin, tumben kesini" tanya Resti dan menerima uluran tangan Gavin untuk menyalaminya.
"Iya bun, Gavin mau jemput Ayy" kata Gavin yang membuat Resti bingung
"Jemput ayy? Ayy nggak ada kesini vin, terakhir sama kamu waktu anter makanan itu" jawab Resti yang membuat Gavin melotot
"Loh tapi ayy bilang dia mau menginap disini tiga hari bun"
"Nggak vin, bunda ga bohong. Ayy nggak kesini. Kemana dia vin?" tanya Resti panik
"Apa kalian ada masalah? Gabiasanya Ayy sampai kabur seperti ini kecuali jika dia benar-benar tidak kuat dengan sesuatu" lanjut Resti yang membuat Gavin diam mematung.
"Yaudah, Gavin coba cari ayy dulu bun. Nanti Gavin kabarin bunda, bunda gausah panik oke" kata Gavin yang dibalas anggukan oleh Resti.
Gavin pun melajukan mobilnya dan pergi mencari Ayyara kesemua tempat yang mungkin di datangi olehnya.
Gavin memukul stir nya, dia kesal karena saat itu lebih memilih mengunjungi Nadira daripada mengantar Ayyara.
----
Hari sudah semakin larut, Gavin masih terus mencari Ayyara tapi nihil, dia tidak menemukannya.
Bahkan sedari tadi Nadira menghubunginya tapi diabaikan oleh Gavin. Nadira mengirimkan banyak pesan tetapi tidak dibaca oleh Gavin.
Gavin bingung harus mencari Ayyara kemana, karena hampir semua tempat sudah Gavin datangi.
Gavin pun memutuskan pulang dan berharap Ayyara sudah ada di rumah.
Tetapi harapan Gavin pun pupus saat sampai rumah tidak menemukan Ayyara disana. Gavin pun mencoba mencari petunjuk yang mungkin ditinggalkan Ayyara.
Dia membuka lemari yang ternyata kosong, semua pakaian Ayyara tidak ada.
Dia membuka laci dan menemukan amplop coklat yang di atasnya ada cincin pernikahannya dengan Ayyara. Gavin mengerutkan alisnya saat melihat cincin itu, tidak biasanya Ayyara melepaskan cincinnya.
Gavin membuka amplop itu dan membacanya, Gavin terkejut karena itu adalah surat gugatan cerai yang telah ditanda tangani oleh Ayyara.
Gavin dengan penuh emosi merobek surat itu. Dia melempar semua barang yang ada di kamarnya.
Tidak, dia belum siap untuk melepas Ayyara. Entah apa yang Gavin rasakan, tapi dia belum siap berpisah dengan Ayyara. Seperti ada yang mengganjal di hati Gavin saat akan melepas Ayyara. Tapi entah itu apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )
Romance(18+) Ayyara Taraka Faisal harus menggantikan posisi kakaknya sebagai mempelai wanita dari Gavin Suryadinata setelah kakaknya Nadira Teressia Faisal kabur saat menjelang ijab kabul. Bagaimana kehidupan Ayyara selanjutnya? Apakah Gavin bisa menerima...