PART 20

234K 7.5K 204
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan comment yaa gais agar bisa langsung up part selanjutnya.xixi.🤗

Klik tanda bintangnya.Timakacii.💕

Terimakasii juga untuk kalyann yang udah comment di part sebelumnya. Luvluv💖.

Happy readingggggg!!!!!!

~♥~

Saat ini Ayyara sedang memasak untuk sarapan dirinya dan Gavin. Saat sedang asik memotong sayuran, sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang.

Tanpa menoleh pun Ayy sudah tau siapa pelakunya, yang pasti Gavin suaminya. Gavin menenggelamkan kepalanya di bahu Ayyara, menghirup aroma tubuh Ayyara yang menjadi favoritnya.

"Sayang kok udah bangun, aku belum selesai masaknya" kata Ayy menolehkan kepalanya dan mengecup pelipis Gavin

Gavin tak merespon ucapan Ayyara, dia memejamkan mata dan masih asik ndusel-ndusel di bahu Ayy.

"Tidur lagi aja kalau masih ngantuk, nanti Ayy bangunin kalau sarapan udah siap" kata Ayy mengelus kepala sang suami

"Aku gabisa tidur kalau ga meluk kamu yang" jawab Gavin mendongakkan kepalanya dan mengecup pipi Ayyara.

"Diih gombal" jawab Ayy sambil melanjutkan kegiatannya memotong sayuran.

"Beneran sayang" jawab Gavin yang tangannya sudah masuk ke dalam kaos Ayy dan meremas gundukan favoritnya yang semakin membesar karena kehamilan Ayy.

"Ihh, jangan grepe-grepe. Gak liat niih aku pegang apa" kata Ayy sambil mengacungkan pisau di tangannya.

"Gak takut tuh" jawab Gavin masih melancarkan aksinya.

"Eghh.. yang ihh. Lepas dulu nanti ga selesai-selesai aku masaknya. Laper nih"

Gavin pun tak mendengarkan omelan sang istri, tangan Gavin tetap begerilya di tubuh Ayyara dan bibirnya mengecupi leher Ayyara meninggalkan bekas disana.

"Yangg ihh" kesal Ayyara mencoba menjauhkan kepala sang suami dari lehernya.

Gavin pun tak habis akal, dia menarik tubuh Ayyara dan membalikannya menjadi saling berhadapan. Gavin menyambar bibir Ayyara menyesap dan melumatnya. Tangannya tak tinggal diam, mencari-cari sesuatu yang bisa dimainkannya.

Prangg...

Ayyara yang sempat terbuai dengan sentuhan Gavin pun seketika tersadar saat mendengar piring jatuh. Ayyara melepaskan bibirnya dari bibir Gavin yang membuat Gavin mengerucutkan bibirnya.

Gavin menoleh ke sumber suara, sedangkan Ayyara sudah menyembunyikan wajahnya di dada Gavin saking malunya.

"Hehe maaf den. Bibi gatau kalau aden sama non lagi..." kata bi iin menjeda kalimatnya dan mengerucutkan jari tangannya mengisyaratkan sebuah ciuman.

"Kalau gitu bibi ke belakang dulu, silahkan dilanjut" pamit bi iin sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal dan meninggalkan dapur.

"Kamu sih yang, ih malu kan aku. Males ah, ga mood mau masak" kata Ayy memukul dada Gavin dan meninggalkan Gavin menuju kamarnya.

"Yahh merajuk dia" desah Gavin melihat punggung Ayyara yang menaiki tangga.

----

"Yang udahan dong ngambek nyaa, maafin yaa. Yaa yangg"

Saat ini mereka sedang memakan sarapan yang di pesan Gavin melalui aplikasi online kare Ayy merajuk dan tak jadi memasak. Sejak tadi Gavin membujuk Ayyara untuk memaafkannya, pasalnya Ayyara mengabaikan Gavin dan mendiamkannya.

"Sayang aku laper, mau di suapin. Tiba-tiba lemes niih badanku" kata Gavin memancing perhatian Ayy tetapi Ayy tetap anteng memakan makanannya

"Sayang, suaminya laper ini mau di suapin"

"Sayangku.. "

"Cintakuu..."

"Bidadariku..."

"Ayyara my loveeee"

Ayyara pun tak dapat menahan tawanya mendengar semua kata yang keluar dari mulut sang suami, sebenarnya Ayy hanya pura-pura merajuk saja untuk mengerjai sang suami yang selalu mesum tak tau tempat itu.

"Bwahahahahahaha apasih yang, alay deh" kata Ayy tertawa terbahak-bahak

"Kamu ngerjain aku ya yang" rengek Gavin mengerucutkan bibirnya setelah sadar sang istri hanya pura-pura merajuk.

"Abisnya kamu kalau mau mesum harus tau tempat, main sosor aja" jawab Ayy dengan sisa tawanya.

"Taulah" kata Gavin yang balik merajuk pada Ayy dan hendak beranjak meninggalkan ruang makan.

Sebelum Gavin beranjak, Ayy sudah menahan tangan Gavin dan mendudukan kembali Gavin ke kursinya. Gavin kaget karena Ayy tiba-tiba duduk mengangkang di pangkuannya, tapi karena masih mode ngambek, Gavin tetap memasang wajah datarnya walaupun sekuat tenaga menahan senyumannya.

"Uluhhh ngambek" kata Ara mencubit kedua pipi Gavin.

"Lepas ih yang. Minggir sana ah" kata Gavin memegang pinggang Ayy dan hendak mengangkatnya agar menyingkir dari pangkuannya.

Ayyara memegang tangan Gavin yang ada di pinggangnya dan melingkarkannya di pinggang Ayy, setelah itu Ayy menangkup kedua pipi Gavin dan mengecup bibir Gavin bertubi-tubi sampai Gavin tersenyum karena kegelian.

"Maap yaa cayangku cintaku" kata Ayy mengakhiri aksinya dengan menggoyang goyangkan pipi Gavin.

Gavin menarik pinggang Ayyara agar lebih mendekat dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Ayyara.

"Heummm" jawab Gavin hanya dengan gumaman.

"Akhhhh sayanggg" teriak Ayyara karena tiba-tiba Gavin menggendongnya bridal style dan berjalan menuju kamar mereka.

"Kamu harus dihukum yang" kata Gavin dengan seringai mesumnya dan mengecup sekilas bibir Ayyara.

"Ihh mesummmm" kata Ayyara sambil mengeratkan pegangannya di leher sang suami, Gavin pun hanya terkekeh mendengar omelan sang istri.

Suamiku Calon Kakak Iparku ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang