ℙℛⅈℕℂℰ ℳᗅՏK
Taman kerajaan yang kini diinjak oleh keempat wanita yang sedang bercanda riang di sana, membuat suasana menjadi menyenangkan terlebih indahnya taman yang mereka tempati jadi tempat bersantai.
Sesekali Jeongyeon memberikan lelucon pada teman-temannya. Kini ada yang lebih spesial dengan sosok Mina yang bergabung bersama mereka. Mina sendiri sangat menerima kedatangan teman baru yang bisa ia ajak bercanda saat ini.
"Ratu... Kerajaan goryeo sangatlah indah... Jangan pernah menyesali tempat ini!" Seru Jeongyeon bersemangat. Ia menatap langit dengan senyumnya yang tak kunjung lepas. Banyak kenangan yang ia dapat di tempat ini, tempat kelahirannya.
Nayeon menganggukkan kepalanya setuju, "tidak perlu takut jika anda kesepian disni, ratu. Ada kami! Jika ratu memanggil kami untuk menemani, kami dengan senang hati datang."
Wanita itu tersenyum senang dengan kalimat yang mereka berikan padanya. Rasa senang yang ia dapat kali ini memang membuat keadaan menjadi lebih baik dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya, "sebelumnya memang aku berfikir jika aku akan kesepian berada disini. Ternyata semuanya salah..."
Mina menatap Jeongyeon sembari memberikan senyuman khas miliknya, "jika tidak dengan Jeongyeon, mungkin aku akan berfikir seperti itu sampai saat ini. Ia mau mengabulkan permintaan ku saat itu, dan kejutan ini benar sangat baik ketika bukan hanya dirinya yang ingin membagi kesepian ku. Jeongyeon juga mau berbagi teman kepadaku."
"Yang mulia... Mengapa kau berbicara seperti itu? Aku hanya membawa temanku ikut agar mereka bisa lebih dekat dengan ratu. Aku tidak berbagi apapun," balas Jeongyeon dengan gelengan kepalanya.
Sana ikut menggelengkan kepalanya. Ia berakhir menatap Mina dengan ucapan yang ia berikan padanya, "harusnya Kami-lah yang bersyukur." Sana menaruh telapak tangannya di dada, ia benar-benar merasa sangat terhormat dengan sosok Mina yang bisa berbagi cerita pada mereka.
"Tidak kami sangka jika ratu benar-benar mau berbagi dengan kami? Kami sangatlah beruntung! Ratu tidak perlu takut, kami akan berusaha sebaik mungkin agar bisa menjadi sosok teman yang baik." Setelah mengucapkan itu, sana memberikan senyuman manisnya pada Mina. Mina ikut tersenyum senang disana. Ia berfikir, jika ia benar-benar sangat bersyukur saat ini.
Keheningan yang datang hingga beberapa detik kini pecah saat Jeongyeon menyadari keheningan itu menjadi kesunyian yang sangat membosankan.
"Hei! Aku sungguh masih tidak bisa tenang saat ini..." Panggil Jeongyeon yang mampu menjadi sorot pandang ketiga wanita disana.
"Wae?"
Jeongyeon berdecak kesal saat Sana menatap dirinya penuh tanda tanya, "kau tau bukan, Siapa yang ku takuti jika menginjakkan kaki di lingkungan ini?!"
Sedikit berfikir saat mengoreksi Kalimat Jeongyeon tersebut, Sana menggigit bibir bawah miliknya itu. Masih bingung dengan maksud tersebut. Nayeon ikut malas melihat Sana yang belum juga kunjung mengerti, hingga tangan kanan Nayeon tersebut memiliki celah untuk mendorong pelan kepala Sana.
"Yak! Ada apa? Aku sedang berfikir sejenak."
"Sejenak katamu?! Itu sangatlah lama dengan hitungan 15 detik." Balas Nayeon yang tak kalah tinggi. Sana terlihat kesal dengan raut wajah yang mengerut itu, sehingga ia bisa menatap wajah Nayeon yang mengancamnya.
Jeongyeon menggeleng pelan sembari menutupi keningnya merasa Malu. melihat kedua temannya yang kini bertengkar dihadapan Mina, Sungguh sangat berlebihan sekarang, "Sshhht... Diamlah kalian! Apa kalian sadar jika ada ratu Mina di antara kalian?" Panggil Jeongyeon dengan tatapan bertanya pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE MASK
Фанфіки#𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 "Kalau tidak indah, bukan bunga namanya..." Sambil mengangguk benar, Taehyung menatap Jeongyeon lalu mengambil alih bunga tersebut sehingga berada di tangannya, "tapi bunga ini kurang indah menurutku." "Mengapa? Bunga itu...