ke-13

273 55 4
                                    

ℙℛⅈℕℂℰ ℳᗅՏK






Taehyung memasuki apartemen miliknya dengan tergesa-gesa. Segera ia melepaskan sepatu miliknya, lalu memakai sendal yang terdapat di sana. "aku salah pintu! Bagaimana ini..." Gumam pria itu saat berada di depan televisi.

Kini ia melangkahkan kakinya mondar-mandir sembari menggigit ibu jari, lalu melirik sesekali ke arah pintu dengan rasa khawatir. "Apa aku harus meminta maaf langsung? Tidak... Pasti tidak penting juga baginya," balasnya pada diri sendiri.

"Tapi, kalau orang itu mengira ada penyusup? Aku harus berbuat apa!" Kedua tangannya terangkat untuk memegang kepala miliknya frustasi, lalu ia terduduk di sofa dengan tatapan kosong namun pikiran yang sama.

"Mengapa aku harus salah pintu! Jelas-jelas pintuku nomor 312. Kenapa?! Kenapa aku malah mencoba membobol pintu yang tertera angka 311..." Ucapnya dengan wajah memelas. Mengingat kejadian sebelumnya saat ia berusaha membuka pintu yang bukan miliknya.

"Kenapa tidak terbuka?" Heran Taehyung lalu mencoba mendorongnya. Kini ia mengerutkan kening merasa bingung, lalu berusaha mengingat kata sandi pintu miliknya.

"Coba pakai kata sandi pintu masuk saja," gumamnya lalu ia pencet setiap angka password apartemen miliknya. Namun, kata sandi yang ia pencet ternyata salah. Dengan paksa ia menurunkan kenop pintu tersebut, lalu mendorongnya dengan sedikit tenaga, ternyata hanya membuat tenaganya terkuras.

"Apa aku lupa akan password yang di beritahukan Jiwon? Aku harus bagaimana? Handphoneku berada di dalam."

Masih belum percaya, ia pun kembali memasang sidik jarinya namun selalu gagal. Sedikit kasar ia memaksa, membuat dirinya kini kesal akibat pintu tersebut tetap terkunci.

"Aku dorong saja kali ya?" Ucapnya pelan. Kini ia melangkahkan kakinya mundur, siap mengambil aba-aba. Ketika ia sudah melangkah penuh tenaga, ia menghentikannya seketika.

"Tidak... Pintu ini akan rusak jika di dobrak. Tunggu dulu... Kalau sidik jari ku selalu salah. Mungkinkah ada penyusup sebelumnya?" Pikirnya lalu menatapi kembali pintu yang ada di hadapannya. Kini ia mengetuk pintu itu cepat, dengan tatapan yang saat ini mendongak. Ia melihat angka yang tertera di pintu tersebut hingga gerakkannya terhenti seketika.

Melihat nomor yang menurutnya berbeda dengan pintu apartemen miliknya, kini Taehyung melangkahkan kaki menuju pintu selanjutnya. Saat ini ia dapat menatap nomor pintu tersebut sangat jelas, ia memukul kepalanya pelan dengan mata yang membelalak ketika menyadari sepenuhnya.

"Astaga," ucapannya dengan helaan napas. Segera ia membuka pintu apartemennya tersebut dengan sidik jari, lalu melirik sesaat sebelum pintunya benar-benar terbuka. "Ah... Maaf..." Gumam Taehyung lalu segera masuk ke dalam secepat mungkin.

Mengingat itu, Taehyung menundukkan kepala kembali serendah-rendahnya. Kini ia meremas rambut miliknya itu, lalu menghela napas sangat panjang.

"Hhh...  Aku harus berbuat apa..." Ucapnya kembali saat menegakkan tubuh. Kini ia mencari handphone miliknya yang entah dimana ia letakkan karena tidak pernah di pakai olehnya.

Membongkar beberapa laci yang berada di ruang tamu, ternyata tidak ada. Ia pun berpindah tempat ke kamar miliknya, mencari di manapun yang menurutnya bisa di temukan, namun hasilnya nihil. Kini ia mondar-mandir di apartemen miliknya, entah di dapur, kamar tamu, kamar mandi, atau bahkan sampai balkon.

PRINCE MASK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang